03 - Lembar Pertama

1.8K 181 9
                                    

Iza yang kali itu berbaring di kasur hanya bisa menggeser ibu jarinya pada layar ponsel. Tekadnya di dalam hati untuk mendekati Alif saat di sekolah tadi terasa seperti omong kosong saja. Percuma Iza menyusun rencana dan berkhayal terlalu tinggi kalau ujung-ujungnya ia tidak berani.

Gadis berkucir kuda itu pun menghela napasnya kasar. "Nggak mungkin gue bisa chat-an sama dia. Gue masih nggak yakin kalau dia udah tahu gue yang mana. Kayaknya dia emang ramah. Cuman, ramahnya tuh bukan ke gue aja, itu masalahnya," gumam Iza, "emang Tiffany secantik apa sih? Eh iya sih cantik. Lah gue apaan?"

Iza menghela napas kasar. "Gue udah naksir sama Alip dari kelas sembilan. Masa iya di kelas sepuluh ini gue harus nyerah? Ah!" Gadis itu menegakkan tubuhnya menjadi duduk. "Gue harus minta nomor What's App Alif! Karena kalau gue DM di Instagram, kesan deketinnya terlalu kelihatan."

Iza pun mulai membuka aplikasi What's App pada ponselnya dan mencari kontak Zalfa, teman kelasnya di SMP dulu yang sekarang menjadi teman kelas Alif.

Iza : Zal Zal.

Zalfa : Apa?

Iza : Nggak papa, cuma nyapa aja.

Zalfa : Yeh😛

Zalfa : Ada kabar baru tentang Noufal nggak?

Ketika ditanya tentang Noufal, teman kelasnya yang disukai oleh Zalfa, akhirnya Iza mendapatkan sebuah ide untuk membuat chat-an mereka tidak terkesan seperti Iza yang membutuhkan bantuan saja, alias 'datang ketika ada maunya'.

Iza : Oh, dia mah baik-baik aja kok Zal.

Zalfa : Hubungannya sama si Inna?

Iza : Inna? Gue nggak tau apa-apa tuh tentang mereka. Yang gue tau sekarang nilai Noufal mulai naik, udah itu aja nggak lebih. Main game sih always.

Zalfa : Alhamdulillah, nggak ketikung :v

Iza : Btw, Zal, tolong gue dong.

Zalfa : Bentar-bentar, gue denger-denger Noufal katanya bakal ikut lomba futsal di sekolah sebelah?

Iza : Iya, jadi kapten katanya.

Zalfa : Wah, bagi nomer WA-nya dia dong!

Mengapa Zalfa mudah sekali meminta nomor ke Iza tanpa ada rasa malu? Sedangkan Iza sendiri masih bersusah payah memikirkan bagaimana caranya mendapatkan nomor Alif. Iza tidak yakin kalau ia harus memberitahu Zalfa yang sebenarnya. Gadis yang sedikit gemuk itu sering mendapat julukan 'Ratu Ember'.

Iza : Kan udah gue kasih kemaren, begimana sih?

Zalfa : Ilang, hehe.

Iza : *Mengirim kontak Noufal*
Si Nopal •

Zalfa : Oke makasih. Btw, tadi lo mau minta tolong apa?

Iza : Bukan gue sih yang mau minta tolong. Lebih tepatnya adek kelas yang minta tolong ke lo lewat gue.

Zalfa : Anak kelas 9 yang sekarang? Smp kita dulu?

Perfect Priority Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang