Bendahara. Serigala sungguhan!

206 3 0
                                    


Sorry typo:"

Noora menghela nafas berat. Tubuhnya ia jatuhkan dikasur queen size miliknya.
Kamarnya didominasi dengan warna biru langit bercampur dengan soft abu abu.

Pintu kamar Noora diketuk dari luar. Wanita itu membuka kamarnya. Terlihat bik Minah dengan celemek yang bersarang ditubuhnya.

"Kenapa bik?" Noora menatap nya.

"Bibik pulang dulu ya Neng! Makanan udah bibi siapin dimeja. Kalo misalnya tuan udah pulang. Kamu panasin ya." Kata bik Minah mengingatkan.

Noora mengangguk seraya tersenyum. "Makasih ya bik."

"Hati hati dirumah sendiri ya, Kalo bisa neng Naomi suruh pulang. Neng Ola kasian kalo dirumah sendirian." Bik Minah nampak khawatir meninggalkan Ratu sendiri.

"Iya Bik, Udah biasa ko Noora sendiri." Kata Noora sambil tertawa pelan.

"Yaudah, Bibik pulang ya Neng!" Pamit Bik Minah pada Noora.

"Hati hati, Bik!" Balas Noora. Bik Minah tersenyum dan mengangguk. Kemudian keluar dari kamar Noora, menuju lantai bawah.

Bi Minah sudah hampir dua tahun kerja dirumahnya. Semua pekerjaan dikendalikan oleh bik minah.

Mulai dari mencuci, gosok, masakan. Pokonya semua pekerjaan yang biasa dilakukan dengan ibu rumah tangga.

Sejak kepergian bunda norra menuju illahi. Ayah Noora mencari asisten rumah tangga yang tidak jauh dari rumahnya. Agar asisten nya bisa pulang balik kerumahnya.

Bunda Noora seorang pramugari pesawat ternama diindonesia. Sekar namanya. Ia menderita penyakit komplikasi . Awal mulanya hanya magh kronis tapi menjalar juga menjadi usus buntu.

Noora rasanya belum mengikhlaskan kepergian bundanya yang sangat cepat ini. Umurnya pun baru menginjak kepala 4, tetapi nyawanya sudah diambil oleh maha kuasa terlebih dahulu.

Tetapi hidup masih terus berjalan. Tidak diam ditempat.

Noora harus kuat. Ia harus bikin bundanya tersenyum diatas sana. Dengan menjalani hidup lebih baik lagi.

Noora mengambil alih ponselnya yang terletak dinakas. Dijatuhkan lagi tubuhnya ke kasur, dengan posisi telungkup.

Telapak kakinya ia kepakan dengan telapak kaki satunya. Sambil bersenandung mendengarkan lagu perfect yang lagi mengalun.

"Dasar AER!" Noora bergumam sebal. Kembali mengingatnya.

Noora memang punya pemikiran tidak enak pas istirahat. Saat dirinya ingin keluar dari kelas menuju kantin, tiba tiba saja banyu menghadangnya.

Banyu menggengam tangan norra dengan erat. Tidak tau maksudnya apa, tetapi pria itu tidak mengeluarkan suaranya. Hanya menggengam tangan Noora.

Sontak Noora buru buru melepaskan nya. Kemudian menatap tajam banyu. Setelah itu ia berlari cepat menuju kantin. Menghampiri Ratu dan Abel yang lebih dahulu sudah disana.

•••••

Sudah pukul enam lewat lima belas menit. Ayah Noora serta kakanya. Naomi. Sudah berkumpul dimeja makan dengan tenang.

Pakaian dinas Angkatan laut melekat sempurna ditubuh ayahnya. Serta Naomi yang kuliah pagi ikut bergabung bersama sama.

Ayah Noora seorang Angkatan laut. Sudah dari kecil Ayahnya mendidik dengan tegas. Walaupun Naomi kuliahnya sesuai jam. Jadi bisa masuk pagi atau siang.

Tetapi tidak menjadikan ia harus makan nya telat. Harus berkumpul semua, tidak boleh tertidur dipagi hari.

Bik minah memberikan piring kepada Ayah Noora. Disambutnya dengan baik.
Di ikuti dengan piring norra maupun naomi yang sudah ada dihadapan nya.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang