Cemburu

47 1 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!




"Kemaren, Gue mau jenguk elo! Tapi enggak jadi deh." seru Abel dari samping tempat duduk Noora, Ia cemberut kemudian.

Kepala Noora masih pening, Untung saja Noora tak terkena flu berat. Bik Minah juga memaksa Noora agar mengenakan jaket saat kesekolah. Kalo boleh izin, Noora ingin satu hari lagi istirahat dirumah.

Tapi, Apalah daya. Presentasi akhir semester ini sangat berpengaruh dalam mata pelajaran Geografi. Persiapan nya juga sudah sangat matang, Bahkan Noora sampai membuat grup dadakan di Whatsapp demi tugas kali ini.

Noora mengeratkan jaketnya dan menatap Abel, "Kenapa?" Tanya Noora.

Abel melempar tatapan ke arah Ratu yang sedang duduk dibangku Reno, Pagi pagi udah ngelancong! "Tuh! Salahin Ratu!" Abel nampak emosi.

Noora ketawa pelan melihat wajah Abel yang kusut. "Kenapa sama si Ratu tapir? Lo diapain lagi sama sodara biadab gue, Bel?" Tanya Noora geli.

Abel membuang nafas dahulu, "Gue dikerjaiin sama tuh anak La! Ih sebel bangat!" Abel geregetan. "Bakso gue dikasih sambel setan nggak kira kira.'' Tambah Abel.

Dahi Noora berlipat, "Loh, emang lo kemana? Masa nggak tau, Ratu Naro sambel banyak di bakso lo?" Noora bingung.

Abel membalas, "Bisa bangat dia La, Gue lagi pesen minuman sebentaran padahal. Emang si Ratu! Dasar Kuda!" Abel mengumpat membuat Noora ketawa.

Noora melirik kearah bangku Bima, Pria itu tidak ada. Kemana Bima? Sehabis mata pelajaran satu ini yang memang gurunya sedang Izin, Presentasi akan dimulai. Raul juga sudah menyiapkan proyektor untuk presentasi hari ini.

Noora kembali menatap Abel, "Emang, Lo nggak ngerasa pedes Bel?"

Abel mengangguk, "Yah, Gue ngerasa La. Ngerasa bangat malah, Bibir gue yang seksi ini jontor seketika. Sebel bangat nggak sih, Gue pengen buang tapi sayang. Baru makan kuah nya doang, Anjir!" Kesel Abel.

"Lo ada ada aja, Keplak aja pala nya si Ratu! Biar kaga songong lagi." Noora mengompori Abel.

Abel manggut manggut, "Iya nanti, Ini aja perut gue masih kerasa perih. Emang lambung gembel! Gampang bangat diare. Heran gue!" Seru Abel sambil menyentuh perutnya.

Noora ketawa, "Bukan lambung lo yang gembel, Tapi muka lo Bel!" Tawa Noora meledak.

"Anjir lo La!" Abel melotot.

"Sorry, Boneka saitonnn." Balas Noora ketawa.

"BIMA!" Rachel berteriak dari arah luar sampai masuk kedalam, Teriakan perempuan bermuka oriental itu mengundang perhatian warga kelas, Terutama Abel dan Noora.

Rachel dan Bima saling kejar kejaran didalam kelas, Bahkan sempat lari didepan Noora juga. "Balikin Bimaa..!" Rachel merengek saat sebelah sepatunya diambil Bima.

Bima masih terus berlari dan menghidar, ''Nggak! Gue nggak mau sebelum lo teriama tawaran gue!" Kata Bima pada Rachel.

Rachel berhenti karena sudah kelelahan, "Apaan sih! Nggak gue nggak mau nyalinin tugas lo Bima! Itu tugas sejarah banyak bangat woi! Ya gila aja, Gue nyatet sebanyak itu." Rachel ngomel dengan nafas tersengal.

Bima menawarkan satu mangkuk bakso pada Rachel. Tapi dengan catatan, Rachel harus menyalin tulisan dua lembar dibuku sejarah Bima.

Noora melihat itu memutar mata, Bima memang suka sekali meledeki Rachel. Kulit Rachel putih dan bersih, Giginya sangat rapih. Dan jangan lupakan lesung pipinya yang terlihat manis kalau Rachel ketawa atau tersenyum.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang