Haru

42 3 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!


Baik Noora maupun Bima merasakan ketertarikan satu sama lain. Kalau Noora tak perlu dijabarkan lagi, Dia menyukai Bima dari awal masuk sekolah. Bima cinta pertamanya sampai saat ini.

Yang bikin Noora tak pernah melupa oleh Bima, Tawa canda maupun gaya Bima yang selalu kelihatan Oke. Hampir dua tahun selalu satu kelas dengan Bima, Membuat Noora mengucap syukur alhamdulillah.

Noora jadi bisa lihat Bima setiap hari dikelas, Walau terkadang Bima suka menggoda Rachel selalu, Noora hanya bisa memandang miris. Kapan dia akan digoda juga seperti Rachel?

Jangan anggap Noora murahan! Itu salah besar, Kalian pernah merasakan rasanya digoda sama orang yang disukai itu seperti apa? Bumi gonjang ganjing. Hati Noora mungkin akan dag dig dug bagai kompor meledug mungkin.

Dan sekarang, Rasa ketertarikan bersama Bima makin mencuat cuat. Apalagi setelah kedekatan nya dengan pria itu hampir satu bulan belakangan ini.

Bima jadi tak ketus lagi pada Noora, Terkadang Bima selalu antar pulang Noora kerumah. Bima juga sudah bertemu dengan Darma malam sabtu kemarin saat Bima main kerumah Noora.

Tidak tau kenapa, Bima juga bingung dengan hatinya saat ini. Dulu pas, Banyu mengutarakan cinta pada Noora yang dilapangan waktu lalu adalah usulan Bima. Bahkan Bima mendukung penuh Banyu bersama Noora.

Tapi saat ini, Entah kenapa Bima jadi tak suka melihat Banyu yang masih suka menggoda Noora dan selalu mengajak Noora pulang bersama. Bima jadi gedek sendiri bawaan nya. Entahlah.

Noora sudah berhasil mencuri perhatian juga pemikiran nya. Jangan melupakan, Baper itu ada karena terbiasa. Terbiasa menggoda Noora ataupun meledeknya.

Jadi Bima yang heboh sendiri, Bima selalu mencari bahan apa yang bisa membuat Noora ketawa ataupun kesal pada nya.

"Langsung pulang?'' Tanya Bima pada Noora yang sudah duduk dijok belakang. Saat ini, Ia masih berada dipelataran Starbucks tak jauh dari sekolahnya.

Noora agak mendekat dan berkata disampingnya, "Kalo gue mau ke satu tempat lagi, Boleh gak? Kalo ngerepotin lo, Nggak usah juga nggak papa." Kata Noora. Ia mundur lagi.

Bima menoleh sebelum motor itu dijalankan, "Kemana?" Tanya Bima pada Noora.

"Makam."

Bima mengangguk dan mengiyakan, Ia tak perlu banyak tanya lagi tentang hal ini. Bima tau orang tua Noora meninggal, Kalau tidak salah saat Noora baru menginjak bangku SMA.

Bima menjalankan motornya sesuai arah petunjuk Noora, Ia sudah memasuki kawasan pohon pohon yang terlihat rindang dengan aura sedikit mistis. Namanya juga tempat peristirahtan terakhir.

Bima mematikan motornya dan parkir ditempat yang tersedia, Noora turun terlebih dahulu dan menunggu Bima disamping.

"Mau beli bunga dulu, Disitu." Noora menunjuk toko bunga yang tersedia didekat makam.

Toko bunga yang lengkap, Ada bunga tabur maupun yang dihias. Disana juga tersedia penjualan batu nisan. Setelah membeli bunga sedap malam bercampur dengan mawar merah yang dihias menjadi satu, Noora kembali kesana.
"Ayo, Bim. Mau masuk, apa tunggu disini aja? Gue nggak lama kok." Kata Noora dengan senyuman.

Entah kenapa senyuman Noora kali ini, Membuat hati Bima menghangat. Bawaan nya sejuk aja saat Noora tersenyum seikhlas itu.

Bima mengangguk dan mulai mengekori Noora sampai pada makam, Sekar.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang