Prank happy

53 1 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!

Dibawa ketempat seperti ini membuat Noora mengerutkan dahi heran. Ia melihat punggung tegap Bima yang bergerak kearah pojok untuk mengambil dua bangku yang terlihat usang.

Seketika Noora teriak melihat Bima membawa kursi itu. "BIMBIM! Jangan diambil!" Noora melotot dengan wajah panik, hal itu membuat Bima seketika melepas.

Dari tempatnya, Bima bertanya panik, "Kenapa si? Gue cuma mau ambil bangku." Apa yang salah dari bangku ini sampe Noora teriak heboh sekali.

"Itu bangku setan! Suka goyang sendiri Bimbim!" Panik Noora.

"Kata siapa?"

"Ratu!"

Ratu! Sedikit demi sedikit, otak Noora mulai diracuni oleh anak itu.

Bima membuang nafas dan mulai berjalan kearah Noora, pria itu menjentikan jarinya ke dahi Noora sampai wanita itu mengaduh sambil mengusapnya pelan. "Sakitt.." Noora cemberut.

"Kebanyakan dibego begoin begini nih! Jangan gampang percaya, Noori! Ya nggak mungkin lah bangku goyang sendiri. Aneh!" Bima memutar mata dan menyandarkan tubuhnya ketembok.

Noora manyun kembali, ia melirik jam tangan nya. Sedikit lagi bel masuk segera berbunyi, dan untuk apa Bima membawanya kesini pagi pagi.

"Mau masuk, lo mau ngomong apasi sampe ngebawa gue kesini segala. Penting bangat, Bimbim?" Noora menatap Bima lekat lekat dari tubuh samping pria itu.

Yah! Ditanya seperti ini membuat Bima gugup bukan main. Ia seperti abg labil yang takut cintanya ditolak. Kening Bima tanpa sadar sudah dibanjiri keringat.

"Heh jawab! Bimbim!!'' Noora geregetan dan menggoyangkan tangan nya berulang. Bima tetap diam bagai patung, Noora jadi pusing sendiri.

Noora membuang nafas besar dan menatap Bima lagi, "Yaudah kalo nggak jadi, gue ke kelas! Bye!" ucap Noora ketus
Baru saja memutar kakinya, tangan nya dicekal terlebih dahulu membuat wanita itu terdiam.

Noora memandang Bima pasrah, "Mau ngomong apaan? Ditanya malah diem? Jangan jangan, Bimbim! Jangan jangan lo kemasukan setan bangku kosong?! Ya Allah Bima!'' Noora kembali melotot dan memekik panik.

Bima menarik Noora kepinggir dan mendorong jidat wanita itu kembali, "Otak lo kebanyakan mikirin hal mistis sih!" Bima ngomel, "Gue mau ngomong sesuatu." Lanjutnya lagi.

"Ngomong apa? Dari setadi bilangnya itu mulu, giliran ditungguin berubah bisu!" Noora cemberut menatap Bima dihadapnya.

Bima membuang nafas dan merubah pandangan nya agak serius, ia berdeham pelan guna merileks kan diri dari ketegangan. "Gue nggak tau-''

Seketika Noora memotong, "Kalo nggak tau ngapain ngomong."

''Belom selesai Noori! Alluhurobi!" Bima membuang nafas lagi lagi dan Noora ikut terdiam sambil menunggu Bima memberitahukan. "Gue nggak tau dari kapan ada rasa sama lo begini, yang jelas, gue ngerasa ada yang beda dari lo Noora."

"Beda apaan? Kita sama sama manusia, gue bukan sejenis kuntilanak apalagi alien dari pluto. Nggak Bimbim!"

"Noora! Gue belum selesai ngomong, mangaknya jangan suka dipotong dulu. Dengerin sampe selesai, baru deh lo boleh jawab! Ngerti!" Bima ngomel lagi.

"Gue suka sama Lo!" Bima langsung to the ponit saja, daripada harus ngomong tapi dipotong lagi.
Noora melotot kaget tak menyangka, ada rasa senang juga yang tak bisa terungkap lewat kata. "HAH! Boong lo!" Noora geleng geleng kepala sangat yakin.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang