Ragu

79 1 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!

Entah kenapa Bima jadi tersenyum terus nggak jelas. Kembali lagi ia mengingat pertengkaran alay nya tadi bersama Noora.

Kalau dilihat lihat Noora juga cantik, Bodynya tidak usah diragukan lagi. Macam papan teriplek. Tapi bisa juga digemukan lagi asal Noora rajin Makan dan tak lupa olahraganya juga harus seimbang.

Bima binggung Benci dan Cinta itu beda tipis sepertinya. Ah tak mungkin Bima jatuh hati terhadap Noora yang Notabene nya adalah Musuh dikelas.

Bima tak tau, Rasanya suka sekali meledeki Noora sampai muka wanita itu memerah menahan Amarah. Baginya itu lucu, Bahkan saat Noora absen dikelas. Bima merasa ada yang kurang dari hari hari biasanya.

Ah tak mungkin. Bima jangan sampai jatuh hati sama Noora.

Pria itu menggelengkan kepalanya sambil terpejam sesaat. Tidak boleh dan tidak boleh.

Baru saja bima men Doktrin agar hatinya tidak boleh pindah kelain hati.

Ponsel disampingnya bergetar, Bima mengambilnya kemudian mendesah saat Chat teratas menghiasi nama Sussan.

Mau apalagi pacarnya kali ini, Semua yang wanita itu inginkan sudah Bima turuti tanpa terkecuali.

Bima memijat pelipisnya sesaat, Sussan mengajaknya untuk makan malam di Restourant yang katanya baru saja Launching di Mall ternama.

Pikiran dan Hatinya bertolak belakang.

Sebetulnya malas juga selalu menuruti keinginan Sussan. Akan tetapi, Jika wanita itu marah ia pasti punya jurus Ampuh yang membuat Bima bertekuk lutut dan menuruti apa yang diinginkan.

Pintu kamar Bima berdecit, Ada seseorang yang masuk diiringi dengan suara Pantofel yang begitu nyaring.

Bima pura pura tidur demi menghindari Omelan Ayahnya nanti. Saklar lampu dihidupkan, Kamar Bima terang seketika, Untung saja tubuhnya sudah terkubur dalam balutan Badcover.

Frans menghela nafas sesaat, Kemeja kerjanya ia gulung sampai siku. "Gausah pura pura tidur Bima. Ayah sudah tau."

Bima masih memejam, matanya dipaksa agar ia segera kehilangan kesadaran sekarang juga. Tapi makin dipasa merem tetep tak Bisa.

"Bimaaa.." Frans bersuara.

Pundak Bima meluruh, Membuka matanya dan segera duduk diranjangnya. "Kenapa?" Jawab Bima memberanikan diri.

"Kamu masih disini." Frans tertawa sejenak. "Kirain sudah nggak betah dirumah."

Bima menatapnya, "Ayahhh.."

"Kenapaa? Ingin membantah? Silahkan, Ayah tak menyesal kamu pergi dari sini."

Bima terdiam tak tau harus membalas apa jika Frans sudah marah seperti ini.

"Putuskan hubungan kamu dengan Wanita itu!" Frans berucap Cepat.

"Tapi Ayah-" Bima mulai mengelak ucapan Frans.

"Putuskan! Ayah bilang putuskan dia sekarang Juga Bima! Ayah tak mau kamu berhubungan sama Jalang itu!" Katanya berapi api.

Bima tersentak, Barusaja Sussan dikatakan Jalang oleh Ayahnya sendiri. Bima turun dari Ranjang, Kemudian berjalan sampai berhadapan dengan Frans.

"MAKSUD AYAH SIAPA!?"

"Wanita kamu memang Jalang Bima! Kamu gausah tau Ayah tau darimana. Yang sekarang harus kamu lakukan Cuma putuskan Hubungan mu dengan nya. Selesai!" Pungkas Frans Telak.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang