Ajakan

70 1 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!


Setelah makan malam, Bima kembali lagi keatas kamarnya. Ia membuka buku hanya sekilas dan mengerjakan PR dengan waktu secepat kilat. Otak Bima yang encer ini perlu kembali diasah.

Bima mematikan lampu belajarnya dan merapihkan buku untuk mata pelajaran besok, Besok selasa dan Rabu akan ada prsentasi tugas kelompok dari minggu lalu.

Bu Rere akan meminta tugas yang diberikan pada muridnya waktu itu, Tugas Bima dan kelompoknya tentang pertumbuhan kangkung, Sepertinya sudah hampir selesai.

Ratu dan Reno yang membuat power point. Noora yang bertugas untuk mengamati tumbuh kembang tumbuhan itu, Karena dirumahnya lah Kangkung itu ditanam. Dua hari sekali, Noora selalu membagikan bidikan tentang kangkung yang mulai ada perubahan.

Bima bertugas menjadi moderator, Dan Siska juga Raul sebagai penjawab materi.

Bima menaiki ranjang dan mengambil ponselnya diatas nakas, Bima tiduran sambil melingkari guling. Bima mengakui, Saat ayahnya menceramahi Bima, Pria itu jarang keluar malam.
Bima jadi menyibukan diri dengan belajar dan juga memainkan game, Itu juga kalo tak ada Frans. Bima sudah muak terus diceramahi.

Bima menggulir ponselnya ke galeri, Foto fotonya tak banyak. Lebih dominan pada foto alam atau senja yang ia bidik secara langsung. Ada beberapa foto keluarganya yang Bima simpan difile khusus, Kalo Bima sedang kangen dengan sang Bunda, Bima selalu membukanya.

Foto foto Sussan sudah Bima hapus dari galerinya, Tak ada sama sekali potret sang mantan. Mata Bima terfokus saat foto Noora yang ia simpan digalerinya. Foto Noora saat di Bianglala malam hari, terdapat gulali besar dan juga kepala mickey menjadi bando terkesan imut diwajah Noora.

Bima jadi terkekeh pelan, Noora sedang apa ya? Terakhir kali Bima melihat, Noora sedang dibonceng pulang oleh Banyu. Kalo boleh jujur, Bima tak suka melihatnya!

Bima megantara.
La, siap siap ya! Gue jemput sekarang, Jangan lelet!

Entah kenapa pesan tersebut baru saja Bima kirim pada Noora. Bima ingin mengajak Noora ke suatu tempat, Tempat yang bikin Noora tersenyum bahagia.

Tak lama dari itu, Pesan pun terbalaskan. Bima tersenyum kecil membacanya.

Noora farasya.
Kemana Bimbim? Gue udah dipakein sofel! Anak gadis gabole keluar malem, Takut bau janda🐣

Bima megantara.
Nggak lucu Noori! Gc!
Nggak siap siap, Rumah lo gue bakar🔥

Noora farasya.
Lo bakar, Gue siram💧🌚

Bima megantara.
NOORI! 🔥🔥🐓💨

Noora farasya.
BAWEL! Iya gue rapih rapih, Takut bangat sih wkwkwk🐥🐥

Bima kembali tertawa melihat balasan Noora. Tanpa banyak kata, Bima bangkit dari ranjangnya dan mengambil hoodie army didalam lemari. Tak lupa Bima memberikan sentuhan kecil pada jambulnya.

Sebagai pelengkap ketampanan nya, Bima menyemprotkan minyak wangi ditubuhnya. Wangi maskulin yang menguar menambah kesan jantan pada Bima malam ini.

Bima keluar kamar sambil berlari santai, "Mau kemana, Bima?'' Frans bertanya dari ruangan tengah. Terdapat laptop diatas meja.

Bima mendekat dan berkata, "Mau jalan dong! Nggak nyium bau surga dari badan, Bima?" Bima tertawa.

Frans menggelengkan kepala melihat putra satu satunya yang sudah makin dewasa, Gayanya juga makin banyak.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang