Pembuat onar? wanita itu!

136 3 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!




Noora sedari tadi tidak bisa menghilangkan pandangannya dari Bima. Bima terlihat tak fit hari ini, Kerjaan nya hanya tidur dikelas. Ini semua karena Sussan kemarin pasti!

Noora percaya bahwa Bima pasti baru terserang flu. Hidung pria itu memerah, tidak henti hentinya bima mengambil tissue siska secara berulang.

Siska kekesalan, akhirnya diberikan semua untuk Bima. Sedari tadi pun Bima tidak mendengarkan guru. Pria itu sibuk mengusap air bening yang terus keluar dari hidungnya.

Lagian sih jadi bucin tolol nya kebangatan! Sakit kan.

Bu rere selaku guru geografi sudah memberi kelompok. Masing masing kelompok tugasnya berbeda.

Ada yang meneliti pertumbuhan kangkung, kemudian sawi dan juga sayuran lain nya.

Semua itu harus survei ke petani terlebih dahulu. Jika mereka sudah tau proses pembuatan serta perawatan.

Maka mereka akan terjun langsung untuk memulai penelitan serta penanaman. Semua harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar.

Masing masing kelompok berisi 6 orang anggota. Noora, Reno, Siska, Raul, Ratu, Serta Bima satu kelompok.

Sempat Bima mengelak dengan keputusan Bu Rere, dia tidak mau satu kelompok dengan Norra. Tetapi bu Rere memberi pilihan.

Bima masuk ke kelompok Noora, atau ia tidak mendapatkan nilai selama satu semester kedepan.

Diam diam pria itu mengerendeng didalam hatinya. Mana berani melawan guru dengan perawakan kecil tetapi mulutnya bagai Toa Masjid!

Bu Rere keluar kelas terlebih dahulu. Membiarkan muridnya duduk berkelompok untuk membicarakan tugasnya lebih lanjut.

Noora Siska Raul serta Ratu dan Reno sudah membuat lingkaran. Dua meja digabung menjadi satu. Mereka duduk mengeliling sambil membicarakan hari apa akan terjun langsung ke petani.

Bima menelungkupkan kepalanya beralaskan tangan yang dilipat. Wajahnya ia benamkan didalamnya.

Tidak perduli dengan suruhan Reno untuk bergabung bersama. Buktinya ia sama sekali tidak ada pergerakan sedari tadi.

Noora memandang kesal kearah Bima. Wanita itu sebagai ketua Kelompok merasa terbebani, kalau semua hanya mengandalkan dia seorang untuk tugas ini.

Jangan hanya mau nilainya saja. Kekompakan juga harus tercipta untuk melakukannya.

Noora menatap Reno yang sudah berkumpul didepan nya, "Renooo! bangunin si Bima." Suruh Noora, Reno mendesis kemudian menengok sebentar kearah Bima. Pria itu menggeleng.

"Kasian dia la, lagi sakit." Ujar Reno.

Noora mengedikan bahu tak perduli, "Yaa terus dia cuma mau nilainya aja gitu? Jangan harap!?" Noora berkata sinis.

Ratu mengangguk mendengar perkataan Norra barusan. "Iyalah nggak adil, enak bangat Masa."

"Elo panggilin lagi Noo." Siska yang berbicara kemudian.

Reno berdecak, merasa tidak ingin menuruti keinginan teman nya. "Tadi udah gue panggilin. Cuma dia nya aja yang nggak mau kesini."

Helaan nafas berat baru saja keluar dari Noora. Wanita itu beranjak dari bangkunya menuju tempat Bima berada.
Ditepuknya pundak pria itu secara berulang. Tetapi masih tidak ada perubahan.

Apalagi yang Noora harus lakukan. Ah satu ide tiba tiba saja terlintas diotaknya.

"BU RERE...BIMA TIDUR." Suara Noora memekik hebat. Sampai semuanya menghentikan aktifitasnya masing masing.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang