Comel

59 1 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!




"EH GiLA! GUE KALO JADI LO MARAH, NGGAK SUDI DI JEMPUT!" Abel sengaja meninggikan suaranya, Hal itu membuat mata Noora melotot kaget.

Selain Lemot, Abel mempunyai ciri khas seperti Ratu. Mulutnya sangat Comel, Rahasia yang baru saja Noora ceritakan, akan dibongkarnya secepat mungkin tanpa ada rasa masalah.

"Abel! Lo kan janji jangan Comel, Mampus dah gue." Noora mendesah takut, Apalagi Bima sedang melirik kearahnya. Ia merasa sedang dibicarakan dengan dua wanita didekatnya.

"Ngomongin gue ya?!" Tanya Bima galak, Ia memandang Abel dan Noora bergantian. Bima tau, Pasti kalau diantara salah satu mereka berwajah pias. Tidak salah, Benar.

"Tuh kan bel! Orangnya Engeh. Duh mati gue." Noora berbisik takut, Abel nampak tak perduli. Ia balas berdiri dan menantang Bima agar mendekat.

"Kalo iya kenapa, Nggak suka?" Balas Abel sok berani, Padahal dadanya sudah berdetak tak karuan. Baru kali ini Abel mau berurusan dengan Bima.

Bima berdiri dan mendekat dengan gaya sok dingin nya, Ia terkekeh sinis. "Baru masuk udah mau ngajak berantem, Sok bangat mantep lo!"

Abel terdiam sesaat, "Dih bodoamat, Gara gara lo! Sahabat gue menderita tau!" Abel menunjuk wajah Bima dengan pandangan menyipit.

"Udah bel, Yaallah lo jangan nyari ribut sama Bimbim." Noora menarik tangan Abel agar duduk kembali, Abel menepis dan melotot pada Noora. Ia memberi isyarat kalo Abel berani pada Bima.

Bima menaikan alisnya, "Dih, Emang gue apain si Noori. Kalo dia punya masalah, seharusnya sama gue! Bukan sama lo juga. Gausah ikut campur." Perkataan Bima membuat Abel terdiam sesaat.

Abel terlihat kesulitan bicara, "T-tapi, Pokonya lo salah. Lo nggak tau kan, Kalo Noora sebenernya suka sama Lo!" Abel mendorong Bima dengan jarinya.

Bima terdiam sesaat, Entah harus percaya sama omongan Boneka Saiton didepanya atau tidak. Sedangkan Noora, Mendengar pengakuan dari Abel membuatnya seperti tersambar petir.

"ABEL! Lo bener bener.." Noora teriak dihadapan Abel, Bima terkejut melihat Noora yang hendak pergi dari hadapan nya.

Noora menangis, Ia merasa dipermalukan dengan sahabatnya sendiri. Tidak seharusnya Abel ikut campur tentang permasalahan nya sampai sejauh ini, Apalagi soal cinta.

Abel melongo ditempat, Teman teman yang lain hanya bisa saling berbisik. Antara kasian dan tau tentang fakta baru. Noora cinta Bima!

Abel mengejar langkah Noora yang masih tertatih, Noora menepis tangan Abel yang ingin menjangkaunya. "Nggak usah lo perduliin gue! Lo selalu ikut campur!" Sentak Noora membuat Abel berkaca dan tak lagi mengejar.

"Sorri la!" Abel melirih ditempat.

Ratu yang baru saja masuk bersama Reno dari kantin seketika bengong, Apalagi melihat Noora yang nangis seperti itu. "Noora kenapa woi, Sodara gue diapain Heh!" Tanya Ratu heran.

Didalam kelas hanya diam dan mengedikan bahu, Salah satu diantara mereka ingin mengatakan. Tapi keberadaan Bima disitu membuat mereka berpikir ulang.

Ratu mengusap wajahnya, "Yaallah, Gue ngomong sama orang BUDEK! PADA BISU SEMUA LO?!" Ratu ngomel, Ia segera berlari dan mengejar Noora yang entah kemana.

"LA TUNGGU WOI! Nih bocah pincang pincang larinya cepet amat.." Ratu menaikan sedikit roknya agar mudah untuk mengejar.

••••

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang