Mie soto

60 2 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!



Ketiganya sedang sibuk mengacaukan dapur, untung saja mbak Isti tak melihat benda benda yang berceceran karena ulah Reno yang terlalu heboh cuma untuk masak Mie.

Bahkan Reno sampai menurunkan wajan besar karena takut busa telornya meluap. Setelah Raul menaboknya dengan centong Nasi, Reno mundur dan membiarkan Raul yang masak.

"Gua bilang apa! Mendingan panci yang gede Raul! Itu busahnya tumpah tumpah busetdah!'' Reno ngomel dari samping membuat Raul jadi kesal.

Raul berbalik dan menatap sengit, "Lebay lu. Namanya masak mie pake telor pasti busanya banyak. Tinggal diaduk doang busanya pasti ilang. Nggak usah repot." Raul berkata ketus membuat Bima ketawa.

Perkara busa telor aja membuat mereka berakhir pertengkaran mulut, Bima sudah biasa melihat keduanya adu cek cok hanya karena masalah biasa.

"Mending tusuk tusukan aja lo bedua. Nih gue ambilin pisonya ya." Kata Bima geli membuat Raul dan Reno spontan mendengus keras.

Reno bersandar pada meja Kitchen set seraya berkata. "Es udah dibuat belom. Jangan ngomul." Reno menatapnya ogah ogahan.

Bima ketawa ganteng, "Udahlah, tuh nggak liat gue bikin sampe seteko penuh. Kembung kembung dah."

Reno merubah posisinya agak tegak, kemudian menatap Bima agak serius. "Lo sama Noora ada hubungan nggak sih Bim? Jangan lo maenin begitu dah, Bapaknya galak men!" Reno berbisik.

"Wahai anak kadal, Jangan gibah lah kalian. Mau pada makan bangke lo di neraka emang?" Raul ikut ikutan tapi tak menoleh, Ia masih sibuk ngaduk telor yang sudah hancur melebur.

Reno spontan menoyornya karena kesal, "Nggak usah sok suci lo bandot. Bangke yang lu makan lebih banyak dari gua.'' Reno berseru kesal.

Bima tak memperdulikan, pria itu kembali berkata. "Galak? Masa sih, sama dong kaya si Noori. Sama sama buas?'' Bima ketawa untuk kesekian lagi.

Reno memutar mata, ''Yehh bloon. Maksud gue bukan begitu, sekarang gini dah." Bima memotongnya.

"Apa?"

"Gue belom selesai ngomong Bima! Nih, kalo lo jadi bapak nanti. Terus punya anak tuh dari si Noora--"

"Kok Noora? Jangan sok tau, emang lo tuhan." Bima memotong kembali membuat Reno mendengus pasrah.

Reno membuang nafas lagi, "Gue belom selesai. Itu cuma perumpamaan, nih ganti dah. Kalo lo punya anak sama Aril tatum, terus anak lo disakitin dah sama cowok. Kira kira lo marah nggak?" Tanya Reno.

"Bukan marah lagi, Gue takol palanya. Sinih!''

Reno ketawa, "Belom punya anak aja marah lo begini, apalagi bapaknya Noora kalo ngeliat anaknya mewek karena lo."

"Ngapain nangis, gue nggak pernah ngapa ngapin tuh anak No! Sumpah dah!" Bima jadi panik sendiri.

"Lo udah baperin anak orang bloon! Pake segala berkilah."

Raul menyahut, "Anjai Reno bahasanya baku amat. Up dah."

Bima jelas mengerut tanda tanya, apa yang dimaksud Reno. "Baperin? Gue nggak ngerasa begitu.'' Bima tertawa kecil menatap Reno.

Gantian Reno yang menoyor kepala Bima setelah tadi Reno melakukan pada Raul. "Mulut bisa bohong, tapi hati nggak mungkin Bim. Lo suka Noora, gue percaya." Perkataan Reno membuat Bima pusing.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang