Baku Hantam

63 0 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!



Noora senang rasanya diboncengin Bima saat ini, Impian nya sewaktu melihat Bima ngeboncengin Sussan Ahirnya ia pun ikut merasakan nya.

Noora sungguh tak sangka hal ini terjadi. Mungkin Tuhan kali ini berbaik Hati kepada Noora. Ah, Pokonya Noora senang bukan kepalang.

"Eh eh Laa.." Bima menepuk dengkul Noora dari Motornya. Noora mendekat seraya bertanya, "Kenapa Bim?"

Bima memelankan lajuan Motornya, Sekarang jam menunjukan pukul setengah tiga Sore. Tapi kenapa keadaan jalan sekarang ini mendadak sepi.

"Lo liat didepan sono, ada orang yang ngehadang kita. Gimana nih?" Kata Bima panik.

Noora tak khawatir sama sekali mengenai keselamatan dia dengan Bima sekarang, Bahkan Rasa takut wanita itu tak sebanding dengan Ketakutan Bima yang mukanya sudah Berubah. Pucat pasi.

"Jalan aja Terus." Sahut Noora santai.

Malah sekarang tangan Noora sudah berpindah jadi dipundak Bima. Wanita itu berdiri sedikit dari Jok motor yang sedang berjalan.

Noora memastikan bahwa lawan nya kali ini akan bisa ditaklukan atau tidak. "Eh gilaa lo! Orangnya banyak bangat la, Mati dah kita." Bima sudah pasrah.

Bima bisa bela diri, Tetapi jika lawan nya lima orang bahkan lebih, Pasti Bima jiper. Tenaganya tak sebanding dengan lawan.

"Gue bilang jalan ya jalan Bim! Gausah takut." Noora berkata, Kemudian wanita itu menepuk pundak Bima dua kali agar Bima tak Ragu untuk jalan terus, Tanpa putar arah.

"Tapi la, Nanti lo-"

Noora memotongnya, "Jalan!"

Bima mengangguk samar, pria itu menelan ludah dengan susah payah saat Motornya mulai mendekat dengan penjahat tersebut.

"TURUN LO!" sahut salah satu pria jahat disitu, Badan nya Tambun, terdapat Tatto Kalajengking dilengan kanan nya.

Siapapun yang melihat itu pasti mendadak ngeri. Apalagi hidung serta kuping nya ditindik. Rambut gondrong yang diikat menambah aura Seram pada pria tersebut.

"La gimana nih?!" Bima panik.

Noora berkata, "Yaudah turun aja. Disuruh turun kan?"

"Banyak bangat Tai, Mukanya kaya Setan semua lagi!" Bima panik seada adanya.

Noora tertawa, "Anjirr Setan. Dia denger, abis kita Bim."

"Dia nggak denger juga, Pasti kita bakalan abis."

Pria itu mendekat, "Disuruh turun woi! Bukan ngerumpi!"

Bima mendadak pias, Noora sudah turun terlebih dahulu. Kunciran ditangan nya mendadak beripindah ke rambut. Ia ikat terlebih dahulu agar lebih leluasa.

Bima ikutan turun, Pria itu membuka helm nya dan menarunya diatas tangki Motor.

"Ngapa ya Bang? Perasaan saya nggak punya salah." Bima berbicara, Mencoba menanyai salah nya apa.

"Jangan banyak bacot lo! Serahin kunci sama Cewek lo!" Katanya garang.

Bahkan rekan rekan mereka yang lain ikut mendekat. Noora dan Bima berada dalam lingkaran Setan.

Bima tertawa pahit, "Gabisa gitu dong Bang! Jangan kaya gini kalo mau cari uang. Yang halal aja Bang, Berkah." Kata Bima.

"Gausah sok nyeramahin gue! Bocah!" Pria tambun itu menggeretakan Gigi. Tangan nya menggapai lengan bima, Kemudian ditarik menjauh dari Noora.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang