Video Call

52 2 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!

Bima sudah membawa Noora ke halaman belakang. Tepatnya diatas gazebo ia duduk bersama Noora. Disampingnya sudah ada makanan yang diminta Noora dan dibawakan ke situ oleh Bik Minah.

Juga ada es batu pesenan Bima. Tentu saja untuk mengompres hidung Noora yang masih merah. Noora masih meringis dengan muka terlihat kesal.

Bima menarik wajah Noora agar menatapnya. "Masih sakit La?" Tanya Bima khawatir. Ia mengelus pelan hidung mancung Noora itu. Kenapa perempuan harus adu jotos segala, Apalagi adik kakak. Bima jadi pusing sendiri.

Noora memutar mata dan menjauhkan tangan Bima. "B aja. Santai." Noora tertawa sumbang.

Bima berdecak dan mulai memeras handuk kecil didalam baskom es batu. Ia kembali menarik wajah Noora membuat Noora pasrah.

"Mau idung lo gepeng! Atau nggak, penyok? Hobi kok berantem." Bima mencibir sambil terus mengompres hidung Noora.

Noora memekik dan membuat Bima kaget. "Bimbim! Aernya masuk ke idung gue yaallah. Lo meres nya gimana sih!" Noora merengek dan menjauhkan tangan Bima dari hidungnya.

Bima ketawa. "Eh maap.. Cuma aer doang yang masuk, Lebay lo." Bima mendengus dengan tangan kembali memeras.

Ingin menyentuhkan ke hidung Noora lagi, Tapi Noora tahan. Noora yang ambil alih dan mengompreskan langsung ke hidungnya. "G-gue bisa sendiri. Lo makan aja sana." Kata Noora gugup.

Ini tak baik bagi jantungnya yang terus dag dig dug bagai kompor meleduk. Bima bikin Noora jantungan melulu.

Bima menaikan alis, "Yakin?" Ia memiringkan kepala menatap Noora. Nafas Bima yang beraroma mint membuat Noora menahan nafas.

"Jauhan kek," Kata Noora malu.

Bima ketawa dan merubah pada posisi semula, "Salting ya. Halah." Bima menatap depan kemudian menatap Noora yang makin merona.

"Nggak usah geer gitu!"

"Lo suka gue, La?" Tanya Bima kemudian, seketika mata Noora terbelak kaget.

"Apasi! Jangan halu!" Bantah Noora kemudian. Noora makin gerogi saat ini.

Bima mencebik, "Ya nggak mungkin juga sih," Kata Bima membuat Noora menafas lega.

"Iyalah!" Noora setuju, "Nggak, Emm nggak mungkin gue suka sama lo, Yang ada elo kali suka sama, Gue?" Canda Noora.

Bima menatap depan dengan kosong, "Iyakali." Sahutnya tanpa sadar.

"HAH?" Noora melotot.

"Nggak nggak, M- maksud gue bukan begitu. Sumpah!" Bima melotot panik membuat Noora terbahak.

Bahkan sudut mata Noora sampai berair, "Hahaha. Muka lo kaya ketangkep maling kancut gitu, Bim!" Noora memegangi perutnya menahan tawa.

"Nggak usah geer lo, Gue nggak suka sama Lo, Lo yang suka sama gue, Nah itu yang bener!" Protes Bima kembali.

"Seterah dah, Biar lo seneng aja."

••••

Bima tenggelam dalam khayalan nya malam ini, Sedangkan Reno dan Raul saling berteriak heboh dibawah sana sambil adu permainan.

"Anjing! Gue kalah mulu!" Reno tertawa melihat muka Raul yang terlihat nelangsa, Besok Reno akan ditraktir bakso hingga dua hari kedepan.

Reno meletakan stick Ps disampingnya. "Mangkanya, Kalo masih amatir jangan tengal. Segala maen taruh taruhan segala. Mampus kan lo!" Reno menimpuknya dengan kaleng kosong.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang