Prihal

45 2 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!



Noora terlihat repot sekali hari ini, dipelukan nya terdapat Binder berwarna yang baru saja ia ambil dari lantai atas karena kelupaan dan belum sempat dimasukan ke tas. Bibirnya menjepit roti dengan selai kacang bercampur coklat.

"Noora, Lo kesini dong jangan nunggu disitu!" Teriak Ratu dari motornya, astaga! Ratu malah berteduh dibawah pohon rindang tanpa mau menghampiri Noora digerbang.

Noora berdecak dan balas berteriak, "Lo yang kesini. Gue ribet!"

"Panas! Nanti gosong!" Teriak Ratu.

Noora membuang nafas dan mengalah, setelah sampai dihadapan Ratu, Noora memukul kepala Ratu yang terbalut helm Cargloss. "Masih pagi, mana ada panas!"

Ratu ketawa, "Sepik aja. Lagian males banget jalan cuma sedikit doang."

Noora mendengus pelan dan menaiki motor tersebut, "Capek gue Tu!"

"Halah, capean mana sama gue! Pulang balik bawa motor!" Ratu menyindirnya membuat Noora ketawa lebar.

Selama diperjalanan, Noora maupun Ratu menggoda anak anak yang kesekolah juga. Bahkan Noora dengan terang terangan menggoda anak SMA yang tidak Noora tau darimana. 'Ganteng! Boleh ikut nebeng nggak'

Kata kata semacam itulah yang Noora sering ledekan, Ratu juga sama. Bahkan, Ratu lebih jahil daripada Noora. Ia lebih suka menjahili anak SMP yang berjalan kaki segerombolan. Ada cewek maupun cowok. 'Tabrak nih tabrak.' kata kata jahil seperti itu salah satunya dan banyak lagi. Bukan Ratu namanya jika usilnya nggak ketulung.

"Mampus Tu! Dia ngejer woi!" Noora malah kelabakan dan berseru panik saat anak SMA yang ia ledeki mengikutinya.

Ratu balas berteriak panik dan menambah kecepatan motornya, "SIAPA PE'A? LO JANGAN BIKIN GUE PANIK NOORA!"

Noora menepuk pundak Ratu berulang, "Ituh bocah yang tadi gue ledekin. Anak SMA yang cogan tadi Tu! Cepet Tu naek motornya! Gue takut di rampah rempeh." Noora panik seada adanya dan melirik cepat kebelakang. Masih dikejar.

"Elo sih punya mulut jail! Gimana nih?!''

"NGEBUT RATU!" Noora menjeggukan kepala Ratu kencang.

"NOORA BLOON!" Ratu mengumpat karena ulah Noora barusan. "NGEBUT TU!" Noora tak memperdulikan dan menyuruh Ratu untuk mengebut.

Untung saja Ratu lewat jalan tembus kearah sekolah, walaupun jaraknya lebih jauh daripada jalan tadi. Tapi tak apa, yang penting lolos dari kejaran anak SMA barusan.

"Masih ngikutin nggak, La?" Tanya Ratu pada Noora dibelakang. Noora spontan menoleh kebelakang dan membuang nafas lega.

"Alhamdulillah, orangnya udah nggak ngejer. Gila! Dada gue udah kek kompor meleduk. Takut diapa apain!" Noora mengelus dadanya dan merasa lega.

Ratu ngomel, "Mangkanya, besok besok nggak usah ledekin cogan lagi. Baru kena batunya kan! Hayoh aja!"

Noora mendorong kepala Ratu lagi membuat Ratu mengumpat. "Biasanya kan kagak! Dia demen kita kali Tu! Barangkali mau minta nomer hp, ya nggak?" Noora ketawa.

"Pede gila lo! Cowok seganteng itu mana mao sama lo yang buluk La. Ngelirik aja ogah! Segala mau minta nomer hp, halu lo ketinggian." Ratu menyinyiri lagi.

"Sembarangan kalo ngomong, gini gini gue dibilang mirip Cinta Laura tau!" Noora membela diri membuat Ratu spontan tertawa meledak.

"Gigi lo gendut mirip Cinta! Iya, kalo diliat dari ujung sedotan. Yang liat matanya buta katarak. Hahahahah."

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang