Tawaran

64 1 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!




Noora terduduk dengan kuping yang terusumpal headset putih dari ponselnya. Lagu lily terdengar indah dipendengaran Noora.

Wanita itu sesekali menyanyi kecil mengikuti alunan dari musik tersebut. "La anterin gue yo!" Ratu menepuk bahu Noora dari samping.

Noora menoleh, wanita itu membuka sebelah headset nya seraya menaikan alis. "Kenapa?"

"Anterin gue."

Noora berdecak merasa malas mengindahkan suruhan Ratu. "Kemana si, Mager bat gue sumpah Tu."

"Yaelah males mulu, Kapan Rajin nya si lo la." Ratu menatapnya jengah.

"Ngaca bu!" Ratu tertawa seraya menjitak dahi Noora.

"Ishh lo! Songong sama yang tua an!"

"Bomat! Udah ayo buruan." Ratu menarik tangan Noora sampai wanita itu berdiri.

"Mau kemana Ogeb?!" Tanya Noora kesal.

Ratu nggak jelas, Main narik narik saja tanpa menjelaskan tujuan nya kali ini.

"Ribet lo tinggal jalan aja." Sahut Ratu terus menarik.

****

Bima terduduk didekat lapangan Gor sekolah, Karena guru Penjas mereka Izin mengenai suatu hal. Kelas mereka dibebaskan Olahraga maupun tidak. seterah.

Enak? Mantap betul kan!

Pria itu menatap kosong pada Teman teman nya yang sedang tanding Basket antar kelompok kelas. Bima belum minat sama sekali untuk bergabung disana.

Malas! Aih bukan itu lebih tepatnya. Pikiran nya sedang bercabang. Bima tak bisa melakukan sesuatu tetapi Fikiran nya melayang kemana saja.

"Bim Ayo! Duduk mulu dari tadi, Nggak kapalan tuh pantat!" Teriak Reno dari lapangan.

"Duluan aja. Gampang." Sahutnya.

Reno menghela nafas pelan, Nggak biasanya Bima jadi seperti ini. Pasti ada apa apa yang membuat Bima menjadi Bisu. Diajak ngomong dikelas tadi, Pria itu hanya menggeleng mengagguk.

Atau enggak cuma menjawab. Iya, Nggak. Terserah. Itu saja.

Reno menghampiri. Jersy Basketnya lepek karena kelamaan bermain, Pria itu mengambil tempat disamping Bima.

Reno menepuk pundak Bima, "Kenapa sih lo Bim? Diem aja. Berak?"

Bima terkekeh pelan, "Yeh si tai."

"Cerita aja elah Bim kalo punya masalah." Reno siap mendengarkan keluhan Bima.

Bima berdecak, "Males! Mulut lo Ember."

"Yeh si Kambing. Gue udah niat jadi Mamah Dedeh, Eh elo nya yang kaya Ibab."

Bima menunduk, Pria itu mengacak rambutnya sesaat sebelum bicara. "Gue putus No!"

Mata Reno terbelak, "Putus sama siapa?"

Bima memutar bola mata jengah, "Pacar gue berapa si No? Ya Sussan lah pea."

Reno tertawa, Aih dia lupa. "Oh iya si Boneka Sussan."

"Iya No."

"Kok bisa si, Kenapa dah?" Reno mengerutkan dahi bingung.

"Ya bisalah."

Reno mulai kesal, "Si Bima turunan Raja Kadal. Ish! Gue juga tau.. Penyebabnya apaan?"

"Bokap gue No." Jawabnya. Pria itu memandang lurus kedepan.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang