Hukuman

74 1 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!






"AER PANAS AER PANAS! NGGAK MINGGIR GUE SEBLOK YA!" Abel berteriak pada kerumuan orang yang berdiri didekat pintu. Wanita itu membawa jajanan lengkap dengan es jeruk.

Raul yang minggir menyeletuk pada Abel, "Dih, Sok bangat cakep lo. Boneka setan...'' Raul terkekeh diikuti Reno dan Bima yang memang mau keluar kelas.

Abel tak menoleh, Tapi ia tetap jalan. "RAUL GUE DENGER YA! BIARIN NANTI LO, GUE PHO IN SAMA SISKA!" Teriaknya membalas dan duduk dihadapan Noora.

Siska yang mendengar ucapan Abel barusan berdiri dengan wajah tak suka, Ia mendekat pada Abel, "LO MAU JADI PELAKOR!"

Abel terperangah dan mundur sedikit, "Lo kaya nggak tau gue aja Sis! Becanda elah, lagian mulut Raul emang ngeselin bangat." Aku Abel kemudian tertawa pelan.

Siska nampak tak perduli, "Yang lo bilang ngeselin, Itu cowok gue!" Siska ngamuk.

Noora yang sudah merasa kasihan melihat wajah pias Abel berdiri, "Udahlah sis, Lo tau Abel kaya gimana kan? Dia cuma becanda, Nggak usah diambil hati gitulah. Lagian juga Abel udah punya Gacoan." Noora melerai.

"Iya Sis, Becanda elah.." Abel tertawa gerogi. Malas berdebat, Akhirnya Siska balik lagi ketempat duduknya semula.

Sebelum itu, Tentunya ia menatap sinis wajah Abel. Kalo tak karena Noora melerai, Siska nggak tahan untuk jenggut rambut Abel.

"Lo si Bel! Kalo ngomong tuh hati hati, Siska orangnya gampang tersinggung." Noora berbisik pada Abel. Abel mendengus dan berkata.

"KAYA PACARNYA CAKEP AJA. DIH!" Ceplos Abel dengan suara meninggi, Noora menutup matanya sambil menahan nafas emosi.

Siska yang mendengar itu hendak berdiri lagi, Noora buru buru menggelngkan kepala menatap Siska disana, "Bukan buat lo sis, Abel lagi ngomongin Ratu. Nah iya si Ratu!" Kata Noora sambil cengengesan.

Noora mencubit Abel dan berbisik, "Mulut lo bisa nggak sih, Nggak usah kaya Toa!" Noora ngomel, Abel balas berbisik dengan alis menaik.

"Lagian juga gue mana demen sama si Reno, Ish! Siska juga sok bangat cakep. Jember gue lama lama." Abel memutar bola matanya jengah.

"HOLA CIWI CIWI." Ratu datang sambil membawa bungkusan somai dan es dicengkeraman nya.

Siska berdiri dan menatap Ratu yang melewatinya, "RATU!"

"HEH, Kenapa?" Ratu berhenti didepan Siska dengan alis menaik, Siska memandang Abel sinis dan beralih lagi menatap Ratu.

"Lo sama cowok lo, Tadi di Gibahin tuh!" Siska masih kesal rupanya sama Abel karena tadi. Siska mengadu didepan orangnya langsung.

"Sama siapa?" Ratu mulai tampak kesal saat mendengarnya, Siska terkekeh sambil menunjuk Abel dengan dagunya.

Ratu ikut memandang Abel, "Lo Bel?" Tanya Ratu langsung. Abel berdiri dengan tampang sombong.

"Kalo iya kenapa, Lo marah sama gue?!" Balas Abel, Ratu tertawa dan mendekat. Wanita itu ikut bergabung ditempat Noora membuat Siska melotot.

"Ya kaga lah! Malahan gue seneng di Gibahin, Pahala gue tambah banyak Bel." Seloroh Ratu senang.

Siska perotes, "Tapi, Tu-''

Ratu mengibaskan tangan seolah biasa saja, "Abel emang suka gitu sis! Jangan heran. Gue sih bodoamat mau di Gibahin apa ke. Nggak perduli" Ujar Ratu santai.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang