Bodo Amat

79 1 0
                                    

HAPPY READING GUYS
VOTE & KOMEN
THANKS!



Noora mendesah kesal, Percuma Bima datang pun. Nyatanya pria itu hanya bertugas sebagai MANDOR saja. Hanya duduk sambil meminum Syrup di Gazebo taman.

Apa gunanya manusia satu itu?

"Eh bambang! Bantuin lah." Noora bangun dari Jongkoknya, jalan menghampiri Bima.

Wanita itu tampak Lucu dimata Bima. Celana nya yang pendek dipadukan dengan Buts sampai dengkul seolah membuatnya terkesan Aneh dimata Bima.

Butsnya kelihatan kebesaran dipakai oleh Noora. Ukuran Kaki wanita itu paling sekitaran 37 tapi Noora memakai dengan Ukuran jumbo, 40.

Jalannya pun sampai Terseok seok saat menghampiri Bima saat ini. Pria itu menahan tawa, tangan nya menutup Mulutnya saat Noora sudah dihadapan nya.

"Dih malah Tawa. Gue ngga ngelawak!" Noora menatapnya sinis. Kemudian mengambil tempat disamping Bima.

"Siapa yang ketawa. Halu." Sahut Bima.

"Ishh." Noora sebal, "Itu bantuin Reno Bim.. Kasian." Suruh Noora, tangan nya bergerak menepuk lengan pria itu dari samping.

Bima berdecak, "Tardulu la, Gue istirahat bentaran aja."

Noora menoleh, Matanya menyipit sebal. "Dari tadi ngga ngapa-ngpain segala istirahat. Lebay!" Serunya Kesal.

"Bawel Bangat!"

"Yah seterah, palingan nanti nama Lo ngga gue catet, Gampang!'' Noora tertawa.

Bima menatapnya Sinis, "Bodo amatan, Ngapain tadi gue dateng kesini. Udah jauh, alamatnya gajelas..Komplek apa Dusun." Komentar Bima.

"Dusun?" Noora terbelak.

Bima mengangguk, "Rumah lo serem bangat. Kaya Hutan." Lensa Bima mengawasi sekitar.

Apalagi, Depan Rumah Noora. Sepanjang jalanan berhias Pohon Palem yang sudah berumur. Taman Belakang Noora memang Rapih.

Sangat Rapih, Karena Bik minah pandai sekali merawat tanam tanaman yang Berkhasiat. Tak hanya tanaman Hias, ada juga tanaman yang mengandung Obat obatan Herbal.

Noora kesal rumah nya dikata dusun akhirnya mencubit lengan Bima sekuat tenaga nya.

Awhhhh

Bima memekik, "Ngapain nyubit gue si! Dipikir cubitan lo ga sakit apa!" Pria itu mengusap lengan nya berulang. Mulai merah.

"Abisnya ngomong lo asal si! Kesel kan gue." Noora bersidekap, Kemudian memutar bola matanya.

"Lebay bangat ish!" Bima mencibir.

"Bodo."

"Lah Mandor enak amat ya malah dua duaan. Ati ati nanti yang ketiganya Raul jadi Setan." Reno berucap dari bawah sana.

"Lah ngapa jadi gua nya yang Setan tai!" Raul menimpuk Reno dengan Biji bijian kangkung yang siap diTanam.

"Anjirrr Biji gue jangan dibuang Raull!!" Noora berlari dari Gazebo, Kemudian merampas Kantong yang berisi biji kangkung tersebut.

Bima terbahak, Perkataan Noora barusan ambigu bagi pria itu. "Gilaaaa" Bima ketawa terus menerus.

"Gantiin Ul gamau tau, Inikan Biji nya gue pesen jauh. dari Dubai elahhh." Seru Noora kesal.

Bima turun kebawah, Menghampiri Noora dan menjitak kepala wanita tersebut. "Di Dubai mana ada biji kangkung pea."

"Bimaa!" Noora kaget sehabis dijitak barusan,  "Bodo amat."

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang