Kembang Gula

93 0 0
                                    

Sorry typo :'

Sehabis pulang sekolah, Bima terlebih dahulu memberitahukan kepada Noora. Bahwa ia akan ke mall sebentar. Membeli keperluan alat gamenya berupa Joeystick serta kaset game yang lain nya.

Bima tak bisa mengantarkan Noora terlebih dahulu untuk pulang ke rumahnya. Noora tentu saja tak keberatan, malahan ia senang bisa jalan ke mall bersama Bima.

Kapan lagi kan..

"Bimm tempatnya dimana sih? jauh amat kayanya." Noora yang masih tertatih jalan nya, mulai meringis nyeri.

Bima menoleh, ia berhenti sejenak sambil menatap perban yang masih menggulung di kaki Noora. Sebetulunya ia kasian juga kepada Noora, Tapi dia sendiri yang mau ikut Bima masuk ke dalam mall.

"Kan tadi gue bilang la, Nunggu di Mobil apa susahnya sih." Sahut Bima.

Noora menautkan alis, ia memandang Bima dengan pandangan menyipit. "Mau jadi kambing congek gue didalem sana. Ogah."

Bima membuang nafas, "Terus sekarang lo mau nya gimana, Ikut gue atau tunggu disitu." Bima menunjuk area pertengahan mall yang berada dilantai 3 mall tersebut.

Disana ada tanaman hias, Bahkan ada bangku panjang yang mengeliling. Tersedia fasilitas untuk men charger ponsel juga.

Noora melirik kesana, kemudian beralih lagi menatap Bima.

"Disitu aja ya, Nggak lama kok gue." Kata Bima.

Noora berfikir sejenak, "Eh tapi nanti lo tinggalin gue lagi! Nggak nggak mau." Noora menggelengkan kepala.

Bima kan ngeselin, Noora takut kalau ia akan ditelantarkan sendirian di mall sebesar ini. Nanti pulangnya sama siapa?

Bima mengusap wajahnya seraya berdesis, "Yaallah Noori pikiran lo negatif mulu! Gue nggak sejahat itu juga kali." Sahut Bima sensi.

Noora meliriknya sebal, "Apaan, nggak jahat?"

"Yaudah deh seterah lo, Kalo mau ikut gue lagi bodo amat. Beli nya dilantai enem, masih banyak lagi eskalator yang dinaikin. Mau ikut lo?"

Noora mengangguk, tapi mukanya tak yakin. Takut kaki nya tambah sakit.

"Yaampun la, Ini aja jalan lo pincang. Gue takut lo lumpuh doang." Kata Bima pasrah.

Noora menabok lengan nya, "Tuh kan mulut lo mah Bim, Jangan sampe lah! Do'ain nya aneh aneh aja." Noora mendengus.

"Mangakanya tunggu situ aja! Gue nggak bakalan ninggalin, For god shake.'' Bima mengangkat dua jarinya saat ini.

"Awas lo kalo boong, Mati!"

Bima memutar bola matanya jengah. "Bawel."

••••

Sudah sekitaran sepuluh menitan Noora menunggu, Kenapa Bima lama sekali, Bilangnya cepat, Tapi sampai sekarang belum juga menampakan batang hidungnya juga.

Bahkan bau bau kehadiran Bima, Noora belum menangkap aromanya.

Noora mengetukan kedua kakinya yang terbalut spatu sekolah ke lantai mall. Sesekali ia bersenandung kecil dan tertawa pelan.

Noora tidak gila, Kalian jangan mikir sampai kesana. Karena itu kejauhan. Noora tertawa sendiri karena mendengar suaranya yang bisa dibilang Lumayan.

Tidak terlalu bagus, Tidak pula buruk. Sedang sedang saja. Saat Noora bernyanyi tadi, Ia mengambil nafas kurang banyak, sehingga suaranya jadi sember seperti L L. Artis itu.

Noora jadi malu sendiri, padahal disampingnya tidak ada orang sama sekali. Hanya beberapa orang yang hilir mudik didepan nya. Itu juga tak banyak, Karena mall besar ini sepi akan pengunjung dihari Senin.

NOORA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang