Acara HUT kemerdekaan RI akan diadakan besok hari. Sama seperti hari-hari sebelumnya, El dan Ezra masih tetap berlatih di gudang kesenian setiap saat jam istirahat tiba. Rafa dan Rere baru saja tiba di sana, sambil membawa sebuah kantong plastik besar berlabel nama minimarket. Rere memisahkan kantong plastik kecil di dalamnya yang berisi minuman dingin. Lalu membuka snack berkemasan paling besar untuk di jadilan camilan mereka berempat.
"Gini dong dari kemarin kemarin," ujar El, mengambil snack yang lebih kecil di dalam kantong plastik besar tadi dan langsung melahapnya.
Tiba-tiba Rafa menjitak kepala El. "Kebiasaan lo. Ini, yang udah dibuka dimakan dulu," omel Rafa.
El berdecak pelan. "Lagian kan gue pengennya yang ini," balas El mengangkat snack kecilnya.
"Protes aja, lo. Udah untung ya, dibeliin. Gak bilang apa-apa lagi," sindir Rafa.
"Iya, iya, makasih Rafael terganteng sehabitatnya," ujar El yang memberikan senyuman dengan sekejap.
"Soal basket cewek gimana, Zra?" tanya Rafa yang teringat jika hari ini bertepatan hari ketujuh pelatihan Ezra. Ia penasaran apakah Ezra benar-benar memenuhi janjinya itu.
"Gue udah buat data keseluruhannya, tinggal El yang milih," jawab Ezra yang terlihat membuka salah satu botol minuman dingin di meja.
El yang ikut mendengar, segera menambahkan, "Ada 13 anggota yang udah gue pilih. Lumayan sih, seenggaknya target Ezra udah tercapai."
"Jadi, gue bisa ikut klub basket sekolah ini," sahut Ezra.
"Iya. Tapi-."
"Gak ada tapi-tapian. Tepatin janji lo," potong Ezra.
"Iya," jawab El dengan pasrah. "Oh, iya Zra, lo udah bilang ke Kak Dito?" lanjutnya.
"Udah gue chat sih semalem, belum ngomong secara langsung."
El memasukkan kemasan snack nya yang sudah kosong ke dalam kantong plastik besar. "Ya udah, nanti sekalian sama gue aja ketemu Kak Dito," ujarnya.
Rafa memandangi El dan Ezra bergantian. "Tunggu deh," ucapnya yang tersadar sesuatu.
Semua pandangan langsung menoleh pada Rafa. Mereka menunggu kelanjutan cowok itu.
"Gue gak lagi mimpi kan? Ini kenapa tumben banget lo berdua akur gini?" heran Rafa.
"Hah?" ucap El dan Ezra bersamaan.
"Tuh! Apalagi kompak banget sekarang," imbuh Rafa.
"Iya nih, tumben," ujar Rere ikut menambahkan.
"Apaan sih lo berdua, orang gue sama dia biasa aja kok," sungut El.
"Dia nih, mulai deketin gue," tukas Ezra menunjuk El dengan dagunya.
El menoleh dan langsung menatap cowok itu tajam. "Sorry nih ya, tapi bukannya lo ya yang deketin gue duluan?" balasnya.
"Heh, curut. Jangan asal ya kalo ngomong," balas Ezra.
"Nah kan, mulai lagi. Kayaknya tadi gue salah ngomong deh," sahut Rafa.
"Tapi El, menurut gue kalian kalo diliat-liat serasi loh," ujar Rere yang kini mulai menggoda mereka berdua.'
"Apaan! Enggak, enggak, amit-amit gue," bantah El.
"Yang ada gue yang amit-amit dipasangin sama lo," balas Ezra.
![](https://img.wattpad.com/cover/130449847-288-k698358.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvina [COMPLETED]
Teen Fiction-Elvina Allya Cewek tomboy yang biasa dipanggil El sedang menghadapi kasus friendzone. Dia selalu mengorbankan apapun demi kedua sahabatnya yang saling suka. Meskipun itu membuatnya berkali-kali menangis seorang diri dikamar. - • - "Lo pi...