Beberapa hari setelah mendapat hukuman yang kesekian kalinya dari Bu Mega, El menceritakan itu semua pada Rafa dan Rere. Kini, mereka sedang berkumpul di kantin dan berencana membahas hal itu.
"Gimana menurut lo, Re?" tanya El memandang Rere yang menyimak cerita El dengan serius.
"Hm...," gumam Rere yang masih mencari ide untuk membantu El dan Ezra.
"Ya udah sih, lo main gitar, biar Ezra yang nyanyi," celetuk Rafa dengan ringan sambil menyantap mie ayam di hadapannya.
"Ngomong gampang banget mulut lo. Lo pikir suara gue semerdu apa?" sungut Ezra yang baru saja kembali setelah membeli sebotol minuman dingin. Cowok itu kemudian duduk di samping El.
"Rafa aja kalo gitu yang nyanyi," sahut Rere.
Rafa tersedak mendengar usulan Rere yang secara tiba-tiba membawa namanya untuk penampilan mereka. Ia lalu membuka botol minuman yang dibeli Ezra barusan dan segera meneguknya.
"Ide bagus, tuh. Kalo gitu lo ikut tampil juga, Raf," ucap El yang menyimpulkan sendiri keputusan itu, tanpa menunggu jawaban Rafa.
"Ntar dulu. Main bagus, bagus, aja lo. Enggak, gue gak mau nyanyi," runtuk Rafa, menentang ide tersebut.
"Kenapa Raf? Suara lo kan bagus. Udah lama juga lo gak nyanyi," ucap Rere.
"Bukannya gue gak mau nolongin si El, tapi gue gak mau fans gue makin nambah setelah tau suara gue nanti," jawab Rafa.
"Gue siram kuah bakso muka lo," geram El yang kesal karena kepercayaan diri Rafa itu.
"Terus lo ngapain, ya, Zra?" tanya Rere beralih pada Ezra.
Ezra hanya menggeleng kepala. Ia sendiri masih tidak tahu apa yang akan ia tampilkan.
"Zra! Gue inget sekarang," seru Rafa membuat ketiga orang di sana menatap ke arahnya. "Kak Ayu dulu pernah cerita ke gue, kalo lo pernah juara lomba piano waktu masih di Sumbar. Benar kan?" lanjutnya.
"Lo bisa main piano?" kaget El.
"Iya, tapi itu udah lama banget. Gue udah gak pernah main piano lagi sekarang," jawab Ezra.
"Ya udah kalo gitu, biar El sama Ezra main music, terus Rafa yang nyanyi. Selesai kan?" simpul Rere yang terlihat senang karena sudah menemukan solusi atas masalah El dan Ezra.
"Enggak ya, enggak. Gue gak mau nyanyi, Re," tolak Rafa yang beralih memandang El. "Lo cari vokalis lain aja," lanjutnya.
"Kalo lo sendiri Re? Bisa nyanyi gak?" tanya Ezra yang membuat semua tatapan mereka tertuju pada Rere.
"Bisa! Gue lupa Rere juga bisa nyanyi. Bantuin gue ya Re?" sahut El yang baru mengingatnya.
"Tapi El, gue-."
"Kalo lo ikut, gue juga ikut bantu," sela Rafa mencegah Rere menolaknya.
Rere mendelik pada Rafa. "Gimana bisa? Vokalis tuh cuma satu," ucap Rere mencoba mencari alasan.
"Siapa bilang? Bisa kok vokalis berdua," jawab Rafa.
"Kalian duet aja kalo gitu. Nanti kita sama-sama cari lagu duet," celetuk El.
"Gue setuju aja sih," ujar Ezra.
"Gue juga mau aja, asal Rere setuju," tambah Rafa kembali menatap Rere.

KAMU SEDANG MEMBACA
Elvina [COMPLETED]
Fiksi Remaja-Elvina Allya Cewek tomboy yang biasa dipanggil El sedang menghadapi kasus friendzone. Dia selalu mengorbankan apapun demi kedua sahabatnya yang saling suka. Meskipun itu membuatnya berkali-kali menangis seorang diri dikamar. - • - "Lo pi...