Ezra penasaran, mengapa chat terakhirnya semalam, belum terbaca ataupun terbalas oleh El. Ia bahkan berangkat lebih awal hanya untuk menanyakan hal itu dan ingin mengetahui reaksi cewek itu. Namun Ezra melupakan hal lain yang terpenting, bahwa El tidak pernah datang pagi.
Terpaksa Ezra sekarang hanya seorang diri di kelasnya sambil mendengarkan lagu favoritnya melalui earphone yang sudah terpasang di kedua telinganya. Akibatnya, pendengaran Ezra tidak menyadari suara langkah sepatu yang memasuki kelas dan semakin mendekat ke mejanya.
"Woi!"
Ezra terlonjak kaget saat seseorang mencabut sebelah earphonenya dan mendengar teriakan tersebut. "Apaan sih lo? Mau pamer kalo sekarang udah bisa datang pagi?" ujar Ezra pada El.
"Dih, ngapain pamer sama lo, gak ada guna juga," sewot El dari bangkunya.
Ezra menghela nafas pendek saat memikirkan kemungkinan cewek itu belum sarapan.
"Lagian lo, ada orang lagi salam gak dijawab," imbuh El.
"Walaikumsalam," sahut Ezra cepat. "Lo juga ngapain sih datang pagi? Biasa datang telat juga," serang Ezra balik.
"Diem ya, lo. Gue gak mau hukuman gue makin lama, makin nyusahin," jawab El.
"Mau susu kotak?" tawar Ezra.
El langsung menoleh cepat dan melihat cowok itu yang sudah mengeluarkan susu kotak rasa cokelat di atas meja. "Buat gue?" tanya El antusias.
Ezra tak berminat untuk menjawab pertanyaan bodoh gadis itu. Jelas-jelas ia tadi sudah menawarkannya.
El pun segera mengambil minuman itu. "Thanks ya," ucapnya dengan tersenyum.
Ezra yang tertegun sejenak saat melihat senyuman itu, langsung menyadarkan diri dan mengangguk kecil. Lalu ia teringat tujuannya datang lebih awal. "El?" panggilnya.
"Hm?" respon El ketika masih menikmati tegukan susu tersebut.
"Kenapa chat gue yang terakhir gak lo balas?"
"Oh, baterai gue kemarin lowbatt. Emang terakhir lo ngomong apaan?" tanya El sambil sebelah tangannya merogoh dalan tas untuk mencari ponselnya.
Ezra tak menjawab. Ia menunggu cewek itu membaca sendiri chatnya agar ia bisa melihat langsung bagaimana ekspresi cewek itu setelahnya.
Unread message
Zra
(19.52)
Gak tau kenapa,
Gue seneng liat lo hari iniEl menautkan kedua alisnya bingung seusai membaca pesan terakhir itu. Kemudian ia menatap si pengirim dan bertanya, "Emang gue kemarin kenapa?"
"Lo save kontak gue pakai nama 'Zra' doang? Kenapa?" tanya Ezra balik.
"Udah untung ya nomor lo gue save. Lagian juga terserah gue, mau kasih nama kontak lo apaan. Hp juga hp gue sendiri, jadi gak usah protes," balas El.
Ezra menghembuskan nafas, mencoba lebih bersabar menghadapi cewek seperti El. "Kalo tau satu kotak susu kurang buat lo, gue bawa lima kotak aja tadi," gumam Ezra.
"Kalian sadar gak sih, kita di luar pada nunggu tengkar kalian kelar. Udah selesai belum?" ucap Genta yang berada di depan pintu kelas.
El dan Ezra dengan kompak menoleh ke arah sumber suara. Mereka mendapati beberapa teman-teman sekelasnya berada di sana, tengah memperhatikan mereka berdua sedari tadi. El langsung berbalik badan mengahadap ke mejanya, sedangkan Ezra menundukkan kepalanya, berpura-pura sibuk dengan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvina [COMPLETED]
Ficção Adolescente-Elvina Allya Cewek tomboy yang biasa dipanggil El sedang menghadapi kasus friendzone. Dia selalu mengorbankan apapun demi kedua sahabatnya yang saling suka. Meskipun itu membuatnya berkali-kali menangis seorang diri dikamar. - • - "Lo pi...