Mau vote dulu gak? Eheh.
H. A. P. P. Y. R. E. A. D. I. N. G. ! 🤗
|•|•|•|
"Serius lo, si Ezra bilang gitu?!" pekik Sarah setelah El selesai bercerita tentang ucapan Ezra yang mengganggu pikiran El.
Sesudah El dan Sarah menyelesaikan piket bulanannya di gudang, El memutuskan untuk menceritakannya pada Sarah. Siapa tahu Sarah dapat membantunya, meskipun El tidak terlalu yakin dengan solusi atau saran yang nantinya akan diberikan Sarah untuknya.
El bersandar pada bangku yang ada di dekatnya dan mengangguk.
"Terus lo jawab apa?" tanya Sarah.
"Jawab apanya? Orang gue gak paham apa yang dia bicarain," jawab El. "Gue gak tau batas apa yang dia maksud, Sar," lanjutnya.
Kemudian Sarah ikut duduk di bangku yang ada di dekat El lalu menghela nafas. "Kayaknya, dia gak mau apa yang terjadi sama lo, juga terjadi sama dia, deh," ucapnya.
"Hah? Terjadi apaan di gue?"
"Dia gak mau hubungannya sama lo jadi jauh kalo semisal dia melewati batas itu," jelas Sarah.
El mengernyit karena masih tidak paham.
Sarah mengusap lengannya karena bingung harus menjelaskannya seperti apa pada El. Ia tidak mau mengungkapkan perasaan Ezra yang ada untuk El itu berbeda dengan yang dipikirkan El sendiri.
"Mungkin. Ini masih mungkin tapi."
El dengan serius berniat mendengarkan pendapat Sarah. "Iya, iya, kenapa?"
"Batas yang dia maksud itu, hubungan pertemanan kalian. Jadi, dia gak mau melebihi batas sikap seorang teman yang nantinya bisa bikin lo salah paham atau bikin lo sama dia jadi jauh. Tapi ini masih kemungkinan ya El, gue gak tau pastinya gimana," jelas Sarah setelah berusaha memilah kata agar tepat.
"Maksud lo kayak gue sama Rafa? Pernah jauh-jauhan karena gue yang melewati batas itu? Gitu?" tanya El yang mulai mengerti.
Sarah terlihat ragu untuk menjawab hal itu. Ia pun hanya berkata, "Mungkin."
"Gak jelas tuh cowok! Mau nya apa sih?" gerutu El.
"Ya kan, pemikiran orang beda-beda El," ujar Sarah.
"Justru itu, Sar. Karena dia bersikap kayak gini, gimana kalo gue yang nantinya malah melewati batas itu?"
Hening sesaat. El dan Sarah terlihat sama-sama sedang mencerna kalimat barusan. El sendiri pun juga terlihat kaget karena ucapannya itu. Ia perlahan melirik ke arah Sarah.
"Hah?" kaget Sarah yang sedikit terlambat. "Gi-gimana tadi?" tanyanya meminta El untuk mengulang apa yang sudah ia katakan tadi.
Lalu El menepuk mulutnya sendiri. "Ngomong apaan sih nih mulut!" gumamnya.
Seketika itu Sarah mengulum senyumnya sambil memandangi El.
"Wah, ini pasti gue gara-gara stres dapat hukuman dari Bu Mega, deh," ujar El sambil menggelengkan kepalanya sendiri.
"Jadi, lo-."
"Jangan tanya gue, gue gak mau jawab apa-apa," potong El cepat.
Lagi-lagi Sarah tersenyum melihat El. Ia tak menyangka seorang cewek seperti El akan mengucapkan kalimat itu. Meskipun soal hubungannya dengan Rafa sekalipun, El tak pernah mengatakan hal-hal seperti tadi secara langsung pada Sarah. Karena selama ini, Sarah hanya menebak-nebak jika El sedang dalam keadaan yang tidak baik. Tapi sekarang? Cewek itu terang-terangan mengatakan jika ia sudah melewati batas yang diberikan Ezra padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvina [COMPLETED]
Teen Fiction-Elvina Allya Cewek tomboy yang biasa dipanggil El sedang menghadapi kasus friendzone. Dia selalu mengorbankan apapun demi kedua sahabatnya yang saling suka. Meskipun itu membuatnya berkali-kali menangis seorang diri dikamar. - • - "Lo pi...