●Siap-siap ini juga sedikit panjang✌🏻
|•|•|•|
Jendela kamar El dibuka, membuat seluruh bagian ruangan tersebut terkena sinar matahari pagi. El membuka matanya perlahan. Pusing di kepalanya semakin terasa saat ia sedikit menggerakkan badannya untuk bangun.
"Udah, kamu istirahat aja. Badan kamu panas banget semalam," ucap Mama yang duduk di ranjang El sambil meletakkan handuk hangat di dahi putrinya itu.
El mengecapkan mulutnya dan memicingkan mata karena merasa mulutnya kering.
"Habis ini mama buatin bubur, terus kamu minum obat ya," ujar Mama yang beranjak berdiri.
"Ma, Kei mana?" lirih El yang kembali menarik selimut agar lebih menghangatkannya.
"Keisha tadi mama anter ke rumahnya Aura, mereka katanya mau belajar bareng buat ulangan besok," jawab Mama. "Ya udah Mama tinggal ya."
"Iya," jawab El sambil mengangguk.
El memejamkan matanya kembali saat Mamanya sudah keluar dari kamarnya. Entah kenapa, sekarang matanya terasa sangat berat. Ia berniat untuk tidur sebentar sampai bubur buatan Mamanya jadi.
Namun, tiba-tiba terdengar suara pintu kamar El dibuka dari luar. El tidak membuka matanya karena ia pikir, saat itu Mamanya yang kembali masuk dalam kamarnya.
"Kenapa lo?"
Mendengar suara yang tidak asing di telinga El, ia pun membuka matanya dan menoleh. "Rafa?"
"Gara-gara kehujanan kemarin kan, lo. Itu yang namanya bukan hujan batu?" ucap Rafa.
El hanya bisa berdecak pelan.
"Makanya gak usah sok. Pakai hujan-hujanan segala," lanjut Rafa sambil membalik handuk yang ada di dahi El.
"Tau dari siapa gue sakit?" tanya El.
"Nyokap lo tadi pagi telpon gue," jawab Rafa.
"Oh," lirih El.
"Gue gak bawa apa-apa. Lo mau nya apa? Biar gue beliin sekarang."
El menyunggingkan senyumnya perlahan. "Mobil," jawabnya.
"Dasar! Gak tau diri emang lo. Lagi sakit juga," sahut Rafa.
"Ya emang gue mau mobil. Sana gih, beliin satu buat gue."
"Ntar aja, kalo gue udah jadi presiden. Gue beli 5 buat lo."
"Dih, keburu punya cucu gue," ucap El yang terkekeh pelan.
"Serius El, lo mau gue beliin apaan? Bubur? Roti? Buah? Atau susu?" tanya Rafa.
"Nyokap udah buatin bubur. Buah aja deh, Raf, sama susu coklat yang gede ya."
"Sekalinya minta, gak mau rugi lo," sungut Rafa.
El hanya tersenyum melihat wajah kesalnya Rafa.
"Ya udah, gue tinggal bentar ya. Jangan aneh-aneh lo," pesan Rafa sebelum beranjak.
"Iya," angguk El.
Setelah kepergian Rafa yang menutup kembali pintu kamar El, El lalu mengambil ponsel yang berada di sampingnya. Ia teringat chat terakhir dari Ezra yang sengaja tidak ia balas. Ia bingung harus merespon seperti apa, apalagi situasinya sekarang membuatnya sedikit canggung setelah kejadin kemarin. Oh, ayolah, bagaimanapun juga dia juga sama seperti cewek lainnya yang bisa merasakan gugup di saat seperti ini.
El menghela nafas sebelum membuka pesan baru yang masuk di ponselnya itu.
From: Sarah
(10.25)
El lo kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvina [COMPLETED]
Подростковая литература-Elvina Allya Cewek tomboy yang biasa dipanggil El sedang menghadapi kasus friendzone. Dia selalu mengorbankan apapun demi kedua sahabatnya yang saling suka. Meskipun itu membuatnya berkali-kali menangis seorang diri dikamar. - • - "Lo pi...