Tiga

221K 22.2K 5K
                                    

P E M B U K A A N

P E M B U K A A N

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi hari adalah waktu yang sangat sibuk untuk keluarga Juan, khususnya bagi Juan dan Agatha. Mereka berdua harus siap meladeni anak-anaknya. Tugas Agatha untuk menyiapkan sarapan. Meskipun ada dua asisten rumah tangga yang bisa menyiapkan sarapan untuk semuanya, namun anak-anaknya yang kelewat manja khususnya Angel hanya mau sarapan jika Agatha yang memasaknya.
Sementara Juan diberi tugas untuk membantu anak-anak bersiap-siap.

Seperti sekarang, pria itu tengah jongkok di hadapan Rizal. Membantu Rizal mengenakan seragam merah putihnya. Sejak pertama masuk SD sampai sekarang, anak itu belum bisa mengenakan seragam sendiri. Di punggung Juan, ada Angel yang setia menempel. Anak bungsunya memang sangat manja dan selalu ingin dekat dengannya. Sangat suka bergelantungan di pundaknya.

"Angel turun dong, masa kayak monyet gelantungan terus. Pundak sama leher Daddy sakit nih," gerutu Juan yang mulai jengah dengan tingkah putri bungsunya.

"Kalau Angel monyet, Daddy apa?" tanya Angel lalu turun dari punggung Juan. Anak itu berpindah posisi. Kini berdiri di samping Juan yang tengah jongkok. Tangannya tidak bisa tinggal diam, mencubit Juan dengan gemas. Tak hanya itu, Juan pun juga digigit perut dan lengannya oleh Angel.

Juan tidak menjawab, ia lebih memilih tetap melanjutkan aktivitas mengancingkan seragam putih milik Rizal. Bisa berabe jika Angel ditanggapi.

"Nah udah ganteng anak Daddy. Rizal ke bawah sendiri ya, langsung minta sarapan sama mommy," ucap Juan setelah selesai.

"Iya Dad."

Setelah Rizal keluar dari kamar, Juan meraih Angel ke dalam gendongannya. Ia menggendong putri bungsunya untuk ikut dengannya mengecek anak-anak yang lain. Siapa tahu ada yang belum bangun, Daniel misalnya. Mengingat seberapa susah diatur anak itu.

"Jangan dicakar muka Daddy dong, Ngel. Ntar nggak ganteng lagi gimana?" protes Juan dengan tingkah Angel yang sibuk mencakar wajahnya. Entah apa salah Juan hingga anaknya mencakar.

"Mukanya Daddy belbulu kayak monyet, jadi pengin galukin," sahut Angel dengan wajah polosnya. Tangannya masih sibuk mencakar. Juan pun meraih tangan Angel, mengunci tangan mungil itu agar berhenti mencakar.

"Lama-lama bulu mata kamu Daddy kepang biar tau rasa," greget Juan membuat Angel tertawa lepas.

Juan pun melepas senyum terbaiknya saat melihat tawa lepas putrinya. Hal sederhana yang membuat seorang Juan merasa sangat bahagia. Bahagia bagi Juan memang karena hal sederhana, tawa putrinya. Tak kuasa menahan, Juan pun menciumi wajah Angel berkali-kali.

"Geli Dad!" Angel mendorong kepala Juan saat ia merasa tidak kuat menahan geli ketika Juan menciumi wajahnya. Jambang halus yang tumbuh itu memang terasa geli saat menyentuh kulit wajah Angel.

Incredible JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang