"Udah-udah Bubar. Jangan ngomong sama Angel. Susah. Cupu nggak ngerti apa-apa. Ogeb lagi."
"KUDANIL!!!" Angel berteriak kesal dengan keusilan kakaknya. Anak itu melempar dot susu ke arah Daniel yang tengah menertawakan. Bagi Daniel, kekesalan orang lain karena tingkahnya adalah kebahagiaan tersendiri bagi dirinya.
Dengan senang hati, Daniel menangkap dot yang dilempar Angel. Tanpa berdosa, cowok itu mengenyot dot dengan semangat. Sembari mengenyot, ia mengingat masa kecilnya yang seperti itu.Tidak terima dengan dotnya yang dikenyot oleh Daniel, Angel terburu-buru melompat turun dari kursi dan berlari menyeruduk kakaknya.
"Susunya Angel! Jangan dikenyot!" murka Angel yang membuat Daniel berpikir keras. Otak Daniel yang sudah tidak polos lagi mulai mikir yang enggak-enggak.Juan melotot mengerikan ke arah Daniel. Mau tidak mau Daniel harus mengembalikan dot milik Angel.
"Nih kakak balikin. Nanti kakak minta susu aja ke pacar kakak.""Ambigu, Niel. Susu yang mana dulu?" sinis Juan.
"Astaghfirullah abi sholeh alhamdulilah, pasti mikirnya yang iya-iya. Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama, Bi. Biar nggak mikir yang iya-iya terus," nasehat Daniel seraya menepuk pundak Juan pelan.
"Nasehatin orang pinter, lo sendiri apa kabar?" sinis Damian yang baru datang bersama Shella di belakangnya. Shella langsung menarik kursi untuk duduk di sebelah Agatha. Sementara Damian masih berdiri di samping Daniel.
"Ini orang jarang ngomong, sekali ngomong isinya hujatan terus," cibir Daniel.
Daniel dan Damian saling menatap satu sama lain. Aksi mereka tidak luput dari pengamatan Angel yang tengah mengenyot dot miliknya.
"Kak Mian belantem sama Angel kalau belani jahatin kudanil. Kudanil gengnya Angel," ujar Angel tanpa rasa tahun seraya mengarahkan dot ke arah Damian. Anak polos itu berandai-andai jika dot di tangannya adalah senjata berapi."Udah-udah kalian sarapan. Kita sarapan bersama buat ngerayain kehamilan mommy," leray Juan.
"Hamil?"
"Mommy hamil lagi?"
Shella dan Damian terkejut bersamaan.
"Makanya jangan kelamaan mendekam di gua. Jadi kudet, kan? Iya, mommy hamil anak ke-enam. CATET, udah enam. Gue aja kaget. Nggak tau mau alhamdulilah atau astaghfirullah. Bambang, sumpah," ujar Daniel lalu mengangkat tubuh Angel agar kembali duduk di kursi. Cowok itu lalu duduk di samping Shella.
"Terus perce---"
"Duduk Mian, sarapan dulu."
Akhirnya Damian nurut dan duduk di samping Rizal. Sebenarnya ia ingin duduk di samping Shella namun tempat itu sudah diduduki Daniel. Daniel pasti sengaja menduduki tempat itu untuk membentangkan jarak diantara Damian dan Shella untuk memadamkan percikan cinta terlarang yang mulai muncul.
"Kamu mau sarapan apa, Baby? Ngidam apa? Bilang aja, aku bakal lakuin buat Juan junior generasi ke enam. Nggak usah dipendem kalau pengin sesuatu," ucap Juan yang tengah membelai rambut Agatha penuh sayang.
Agatha yang belum sepenuhnya memaafkan Juan, menepis tangan Juan untuk menjauh.
"Aku belum sepenuhnya maafin kak Juan. Jadi maaf kalau aku nggak suka kontak fisik sama kakak," bisik Agatha agar tidak di dengar putra-putrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/170359587-288-k340651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Incredible Journey
Teen FictionDamian Manuel Regata dan Daniel Manuel Regata, mereka kembar. Namun meskipun begitu, keduanya memiliki sifat yang saling bertolak belakang. Tak hanya menutup diri, Damian juga pendiam, dingin tak tersentuh, sulit berbaur dengan lingkungan sekitar...