Empat Belas

154K 20.8K 6K
                                    

P E M B U K A A N

"Loh kok mas Daniel belum berangkat sekolah? Udah jam sembilan loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Loh kok mas Daniel belum berangkat sekolah? Udah jam sembilan loh."

"Bolos, mas?"

"Zaman sekarang jadi anak emang banyak yang nggak bersyukur. Udah disekolahin, malah disia-siain. Alhamdulillah Ozi anak saya nggak pernah bolos."

"Untunh Dimas anak saya juga nggak pernah bolos. Eh kok beda ya sama mas Damian. Mas Damian udah cakep, pinter, rajin, baik. Pokoknya idaman orangtua."

Daniel menoleh menatap ke arah ibu-ibu yang tengah membicarakan dirinya sembari memilih sayuran segar. Daniel sendiri tidak sengaja lewat di hadapan kumpulan ibu-ibu. Dirinya tengah berjalan-jalan bersama Angel untuk mencari kesibukan daripada suntuk di rumah.
Juan belum mendaftarkan Daniel ke sekolah baru. Daniel baru akan didaftarkan hari Senin mendatang.

"Lagi meliburkan diri ya mas?" seloroh salah satu ibu-ibu yang tengah memilih kangkung di kedua tangannya.

"Jangan suka bolos mas. Kasihan orangtuanya udah banting tulang malah anaknya nggak jadi orang berguna."

"Mas Daniel sama mas Damian kembar kan? Kok bisa beda banget ya?"

Daniel masih bungkam. Hal seperti ini sudah sering ia dapatkan. Saat dirinya dibandingkan dengan saudara kembarnya. Bukan hanya keluarganya yang bersikap seperti itu, tetangganya pun kerap membandingkan dirinya. Mereka selalu mengagungkan nama Damian dengan segala kebaikannya. Lalu menjatuhkan Daniel dengan segala keburukannya. Membuat mental Daniel lemah dan menumbuhkan rasa tidak percaya diri.

"Saya sama Damian emang kembar, tapi nggak harus semuanya sama kan Bu?" kesal Daniel yang mulai kehilangan kesabarannya. Ingin mengabaikan namun ia tidak ingin ucapan mereka semakin menjadi.

"Ya nggak harus sama. Tapi setidaknya mas Daniel banyak belajar dari mas Damian," sahut Bu Anita. Jika tidak salah ingat, Bu Anita ini istrinya pak RT.

"Ozi aja sekarang mainnya sama mas Damian. Jadi rajin, nggak pernah bolos," celetuk Bu Nila.

"Ngerokoknya juga nambah rajin ya Bu? Hati-hati Bu, anak-anak sekarang mainnya cantik. Aktingnya keliatan natural, ya semacam muka dua. Banyak yang di rumah keliatan baik-baik, di luar malah nggak bener," serang Daniel lalu meraih Angel ke dalam gendongannya lantaran anak itu terus saja menabok bokongnya ribut meminta digendong.

"Ozi mah gak gitu," elak Bu Nila.

"Nggak gitu kalau di depan ibu. Di belakang kita nggak pernah tahu. Zaman sekarang ngedrama mah gampang," ujar Daniel dengan nada tenang.

Nampak Bu Nila kesal. Terlihat dengan cara ibu itu memasukan sayuran ke kantung plastik.

"Kudanil ini ada apa?" tanya Angel. Nampak anak itu tengah kebingungan. Terlihat jelas raut bingung di wajah imutnya.

Incredible JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang