Tiga Puluh Tujuh

148K 18.3K 4.7K
                                    

Ratunya SAVAGE 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ratunya SAVAGE 😍

Absen dulu sebelum baca 😋

"Filternya lupa lo pake? Oh iya, lo ada hubungan sama Ara? Gue lihat-lihat sekarang lo deket sama Ara. Mungkin lo tahu siapa tunangannya," tanya Daniel.

"Gue orangnya."
Damian menjawab itu dengan tenang. Ia tidak takut dengan kebenaran yang ia beberkan akan menjadi petaka untuk hubungannya dan Daniel yang baru-baru saja membaik. Satu kebohongan yang disembunyikan akan terus menciptakan kebohongan-kebohongan lain untuk menutupi. Damian sudah cukup merasa berdosa, ia tidak mau dosanya semakin besar pada saudara kembarnya dengan terus menambah kebohongannya. Lagipula cepat atau lambat pasti Daniel ketahui semuanya. Sebelum Daniel mengetahui dari orang lain, Damian memutuskan untuk mengakuinya sendiri.

"Haha halu lo?" ujar Daniel seraya memindahkan kepala Angel ke bantal. Tawa hambarnya ia lepaskan untuk menyembunyikan ekspresi asli wajahnya. Sebelumnya Daniel sudah menduga ini sebelumnya. Ternyata dugaannya benar.

"Gue serius. Ini," sahut Damian. Satu tangannya menyusup ke kaus yang ia kenakan untuk menunjukan kalung berbandul cincin pertunangannya dengan Arabella.

Daniel membuka mulutnya namun tidak ada suara yang keluar. Lidahnya mendadak kelu dan otaknya pun seolah membeku. Tidak tahu harus merespons seperti apa tentang  pertunangan Damian  dan Arabella.  Cowok itu beranjak dari posisi berbaringnya dan kini melangkah ke arah jendela besar di kamar Angel. Dibukanya jendela itu untuk membiarkan angin malam masuk menerpa wajahnya. Sengaja Daniel menghindari adu tatap dengan Damian karena ia merasa tidak mampu menyembunyikan perasaan kecewanya kali ini. Ia tak sanggup lagi berpura-pura jika dirinya baik-baik saja.

"Sejak kapan?" tanya Daniel saat Damian sudah berdiri di sampingnya. Keduanya berdiri kaku menatap kosong ke arah depan.

"Di hari pas gue sama daddy pergi. Gue sama daddy ke Singapura dan di sana gue tunangan sama Arabella."
Daniel memejamkan mata menikmati rasa sesak di dadanya. Drama yang dimainkan Damian dan Arabella benar-benar membodohinya. Kecewanya bertambah saat tahu ternyata Juan juga terlibat drama itu.

"Lo tahu kalau gue suka sama Ara?"

"Tahu."

"Terus kenapa lo tunangan sama Ara? Oh gue paham. Lo mau balas dendam? Gue pikir kita udah baik-baik aja, tapi nyatanya nggak."

"Demi Tuhan, gue sama sekali nggak ada kepikiran kayak gitu. Awalnya aja gue nggak tahu kalau cewek yang mau dijodohin sama gue itu Arabella."

"Aneh. Kenapa Ara nggak dijodohin sama gue? Gue lebih deket sama dia. Toh antara lo sama gue sama aja."

"Om Alex bokapnya Arabella milih gue. Sorry kalau kenyataan ini nyakitin lo, sebelumnya Arabella emang suka sama gue."

Incredible JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang