Sebelas

157K 19.2K 3.8K
                                    

P E M B U K A A N

Mobil yang membawa Juan sekeluarga berhenti di pelataran rumah megah yang dulunya ditempati oleh Juan dan Agatha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil yang membawa Juan sekeluarga berhenti di pelataran rumah megah yang dulunya ditempati oleh Juan dan Agatha. Tak lain adalah rumah Stevano, ayah mereka. Nampak beberapa mobil sudah terparkir rapi di sebelah mobil Juan. Itu pasti mobil adik-adiknya, Stella dan Renata. Tidak mungkin mereka absen dalam acara keluarga yang memang selalu rutin diadakan oleh Stevano untuk mempererat tali persaudaraan.

Juan turun dari mobil diikuti oleh Agatha dan anak-anaknya. Sejenak pria itu merapikan penampilannya sebelum akhirnya menghampiri istrinya. Tangannya seperti biasa, merengkuh pinggang ramping Agatha dengan possessive.

"Kak, Daniel gimana? Harusnya kita tetep ajak Daniel ke sini," ujar Agatha merasa khawatir sekaligus tidak tega membiarkan putranya di rumah.

"Daniel udah besar, Mom. Lagian di rumah nggak sendirian. Anggap aja ini hukuman atas kelakuannya yang tidak pernah baik." Bukan Juan yang menyahut ucapan Agatha. Damian lah yang menyahut dengan nada tenang sembari menggendong adik bungsunya.

"Damian bener. Selama ini Daniel terlalu dibebaskan. Lagian kalau ikut nanti pasti bakalan pada tanya kenapa mukanya bonyok gitu. Mau jawab apa kita?" Juan mendukung opini Damian.

"Yang ada nanti bikin malu. Udah cukup tuh anak bikin malu mommy sama daddy. Biarin Daniel di rumah sendiri buat mikirin kesalahannya. Itu juga kalau masih punya pikiran," terang Damian lalu melenggang terlebih dahulu membawa Angel yang mulai rewel menanyakan keberadaan Daniel. Shella dan Rizal yang sudah mendapatkan instruksi mengikuti langkah Damian.

"Kak Juan, aku pulang aja ya? Aku mau nemenin Daniel. Kasihan," rengek Agatha.

Juan menggeleng dengan tegas.

"Kesalahan Daniel udah fatal. Mau ditaruh dimana muka kita kalau semua orang tahu Daniel dikeluarkan dari sekolah karena catatan buruknya? Udah kita masuk aja, anggap aja ini hukuman atas apa yang Daniel perbuat. Nurut sama aku," tandas Juan tidak mau dibantah lalu memaksa Agatha untuk masuk.

Kedatangan Juan sekeluarga disambut baik oleh orangtuanya. Adik, ipar, beserta keponakannya pun nampak antusias menungggu kehadirannya. Mereka saling menyapa, menanyakan kabar, dan mulai bercanda ringan.

"Daniel kok nggak keliatan ya? Padahal papa kangen banget sama tuh anak yang ada-ada aja kelakuannya" tanya Stevano seraya mengederkan pandangan mencari-cari keberadaan Daniel.

"Iya ya, kok nggak keliatan dari tadi. Padahal mama juga kangen. Pantes aja dari tadi nggak rame, ternyata nggak ada lawakan Daniel," sambung Sintia.

"Kak Juan nggak asyik banget sih? Kenapa Daniel nggak diangkut? Padahal kan Daniel yang paling ditunggu-tunggu di sini?" gerutu Renata yang diangguki oleh yang lainnya.

Damian memutar bola matanya dengan kesal. Selalu saja nama Daniel yang diagungkan di manapun. Saat orangnya tidak ada di sini pun namanya tetap dinomorsatukan. Apa istimewanya Daniel? Bukankah kehadirannya sudah cukup untuk semuanya.

Incredible JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang