Sembilan

169K 18.4K 2.3K
                                    

P E M B U K A A N

P E M B U K A A N

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Satu putaran lagi, ya?" tanya Juan meminta persetujuan pada istrinya yang berbaring lemah di bawahnya. Tangannya kembali menggerayangi tubuh telanjang istrinya. Kecupan basahnya mendarat di sepanjang rahang dan leher Agatha. Semua itu dilakukan guna menarik Agatha untuk kembali melakukan hal itu lagi. Sungguh! Juan belum dan tidak akan merasa puas dengan tubuh istrinya yang semakin membuatnya menggila.

Agatha memejamkan mata hingga mendesah tanpa sadar. Meski bibirnya ingin menolak sentuhan Juan, namun tubuhnya tidak mampu menolaknya. Sentuhan Juan sangat ia dambakan. Agatha akui jika Juan memang paling hebat untuk urusan menaklukkan wanita di ranjang.

"Sekali lagi," bisik Juan lalu memainkan telinga Agatha. Tangannya bergerilya di dada istrinya. Menyentuh dengan gerakan yang membuat Agatha melenguh panjang.

Agatha memutar bola matanya dengan jengah. Seingatnya, Juan sudah mengatakan hal itu sejak tiga jam yang lalu. Bilangnya sekali lagi, namun tetap aja berujung berkali-kali lagi. Umur boleh kepala empat, namun Juan tetap kuat. Tidak perlu obat kuat, Juan tetap mampu membuat Agatha kewalahan.

"Sekali lagi aja terus, tiga jam yang lalu kakak juga bilang sekali lagi," gerutu Agatha  dengan ekspresi yang membuat Juan gemas.

Kecupan Juan mendarat di pipi Agatha.

"Salahin tubuh kamu yang selalu bikin kakak kecanduan. Maunya lagi, lagi, dan lagi. Kakak berasa muda kalau kayak gini," ujar Juan.

Agatha mencengkeram kuat bahu kokoh suaminya saat mereka melakukan penyatuan untuk yang kesekian kalinya.

"Buka matamu, Baby. Kamu harus tatap aku sepanjang percintaan kita," pinta Juan seraya mengusap pipi Agatha. Agatha menurut, detik berikutnya kedua matanya sudah terbuka menatap wajah Juan yang terlihat semakin tampan. Pandangan keduanya bertemu. Hingga keduanya diam tanpa suara hanya tatapan penuh cinta yang saling beradu.

"Aku sayang kamu," ucap Juan sebelum akhirnya kembali menggerakkan miliknya. Kali ini ritmenya lebih cepat.

Setengah jam kemudian, Juan membaringkan tubuhnya di samping Agatha. Lengannya ia biarkan sebagai bantalan tidur Agatha yang meringkuk tenggelam di dada bidangnya. Juan pun menarik selimut untuk menutupi tubuh kelelahan mereka pasca hampir 4 jam berolahraga.

"Aku nggak mau hamil lagi," gumam Agatha yang tengah memainkan jari telunjuknya di sepanjang dada dan perut Juan. Tadi selama percintaan panas mereka, Agatha pun melarang Juan mengeluarkan di dalam. Ya walaupun tadi Juan sempat keblabasan mengeluarkan di dalam sekali.

"Kenapa? Anak kita baru lima."

Juan mengecup puncak kepala istrinya.

"Lima itu udah banyak banget, Kak. Jangan rakus deh. Aku udah capek ngurus lima anak. Nggak kebayang kalau nambah lagi. Apalagi kakak tahu anak kita itu gimana. Damian sama Daniel aja belum akur sampai sekarang."

Incredible JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang