Bab 4. Merasa Istimewa

34 12 0
                                    

🎶..Hanya kamu..yang mampu membuat hidupku berwarna dan selalu menjadi teman dihari-hariku...Andien - Teristimewa 🎶

Ada saat dimana aku sebagai pacar merasa sangat diistimewakan oleh Abi. Bagaimana tidak, dalam setiap hal yang kubutuhkan. Seperti butuh seseorang untuk mengantarku ke suatu tepat hingga seseorang sebagai tempatku meluapkan keluh kesah. Yah, aku mengakui itu.

Sebagai makhluk sosial tentunya butuh orang lain bukan?

Termasuk kebutuhanku terhadap Abi. Dia selalu bilang seperti ini :

"Ay, smian kalau butuh apa-apa, atau mau cerita, yaudah smian cerita aja nggak apa-apa. Selama aku bisa dan mampu wujudkan, akan aku usahakan itu."

Degh. Aku merasa diriku seakan meleleh dihadapan Abi seketika. Namun karena tidak ingin berlarut-larut terlalu lama, logikaku berkata :

"Ya ampun sayang. . ." Batinku sambil menatap lekat lelaki dihadapanku

Belum selesai aku menerka-nerka, Abi kembali berkata :

"Ay, smian paham kan? Smian ngerti maksud kata-kata aku kan?" Kata Abi meyakinkan

"Eh--iya ay. Paham dan cukup mengerti kok. Makasih ya sayang." Jawabku sambil tersenyum kearahnya
Abi membalas senyumanku

Aku tau. Sebagai lelaki, mungkin merasa dibutuhkan oleh pasangannya adalah suatu hal yang membuat dirinya memiliki tanggung jawab lebih terhadap pasangannya. Meskipun aku tau dan sudah memikirkan ke arah yang serius dengan Abi, tetap saja aku juga selalu belajar mandiri.

Bukan. Bukan karena aku tidak membutuhkan orang lain dalam setiap keping kehidupanku. Namun aku hanya tidak ingin terlalu merepotkan orang lain, termasuk pasanganku sendiri.

Sebab aku tau, seberapa besar tanggung jawab yang dipikul oleh Abi. Jadi sebisa mungkin, selama aku mampu dan bisa mengerjakan suatu hal sendiri, aku akan berusaha. Aku juga enggan di cap sebagai anak manja dimata orang lain. Itu saja.
****

Saat sedang bersih-bersih kamar kos, handphoneku berbunyi tanda ada pesan chat masuk. Ku hentikan kegiatanku sejenak lalu melihat pesan chatnya. Dilayar handphone terteran kontak bernamakan Abi ♡ sebagai pengirimnya.

Lalu ku bukalah pesan chat itu :

Abi ♡
Ay, sman di kos ndak?

Ku balas pesan dari Abi secepat kilat.

Abi ♡
Iya sayang. Ada apa emangnya?

Klik. Sending. Tak lama kemudian Abi membalasnya.

Abi ♡
Yaudah nanti sebelum kuliah aku mampir ke kos saman ya ay.

Aku pun membalas pesannya.

Abi ♡
Iya sayang. Siap. Nanti kabarin aja kalau mau ke kos.

Klik. Sending. Tak lama kemudian Abi membalas.

Abi ♡
Yaudah ay. Sman lanjutin dulu aja kegiatane. Aku juga tak bantu-bantu ibu dulu.

Aku membalas pesannya.

Abi ♡
Oke ay. Siap. Saman juga ya ndang di lanjutin kegiatane. Semangat yaa 😙

Klik. Sending.

Setelah mengirimkan pesan chat, ku lanjutkan aktifitasku bersih-bersih kamar kos. Jauh dari rumah tidak menjadikan diriku malas. Justru malah membuatku menjadi lebih sering bersih-bersih seperti mencuci baju, menyapu dan mengepel kamar, hingga mengubah tata letak lemari serta perabotan di kamar kos. Tak lupa juga merawat diri seperti maskeran.

Namanya juga wanita, mencoba segala hal yang berkaitan dengan kebersihan diri bukankah suatu hal yang wajar bukan?

Setelah maskeran selesai ku lanjutkan kegiatanku mengerjakan tugas kuliahku yang belum selesai ku kerjakan semalam. Saat sedang ingin menyalakan laptop, Abi mengirim pesan chat yang berisikan bahwa ia sudah berada didepan kosku.

Aku pun tidak jadi mengerjakan tugas kuliahku lalu menghampiri Abi didepan kos.

"Masuk ay sini." Kataku sambil membukakan gerbang kosku dan menyuruh Abi duduk di kursi yang terletak diteras kos

"Nggak usah ay. Aku langsung ke kampus aja. Ada take dadakan soalnya. Nih buat sman." Kata Abi sambil memberiku bungkusan plastik berwarna hitam

Aku langsung menerima bungkusan yang diberikan Abi. Belum melihat isinya Abi langsung berkata lagi :

"Itu lauk pauk buat sman makan ay. Biar sman ndak beli lauk pauk lagi nanti."

Aku tersentuh dan tidak menyangka bahwa Abi akan memikirkan hal seperti itu tentangku.

Lalu tanpa basa-basi aku pun mengatakan : "Makasih ya sayang. Jadi ngerepotin sman akunya."

"Sama-sama sayang. Aku berangkat ke kampus dulu ya ay. Assalamu'alaikum."

"Iya ay. Hati-hati. Wa'alaikumsalam."

Abi langsung menyalakan motornya dan melaju menuju kampus. Setelah menutup gerbang kos, aku langsung kembali ke kamarku. Dari perlakuan Abi, aku merasa jadi wanita istimewa dalam hidupnya.

Terima kasih Abi ♡
🐦🐦🐦

Dia Tak Bahagia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang