Bab 37. Tahun Baru

4 2 0
                                    

🎶kau datang dan pergi, oh begitu saja, semua ku trima, apa adanya.. Letto - Ruang Rindu🎶

"Ay..."

"Iya Ay, kenapa?"

"Sman malam tahun baru sibuk apa?"

"Enggak sibuk apa-apa sih. Kenapa emangnya?"

"Liat kembang api yuk,"

"Emang mau liat dimana Ay?"

"Rahasia dong,"

"Yah..."

"Jadi gimana?"

"Yaudah yuk liat."

"Oke bos. Siap."

Tahun baru adalah salah satu momen yang diharapkan bisa menjadi momen terindah bagi setiap insan yang memiliki pasangan. Hanya saja, kadar keindahan yang dimaksud berbeda-beda.

Misalnya saja Abi, ia berusaha menciptakan momen terindah saat tahun baru dengan cara mengajakku keluar melihat kembang api yang sudah menjadi hal wajib yang pasti ada saat malam pergantian tahun tiba.

Jam menunjukkan pukul 20.00 WIB. Hapeku bergetar pertanda ada pesan masuk. Terlihat pada layar pengirim bernama Abi ♡. Aku menghentikan aktifitasku sejenak lalu membaca pesannya.

Abi ♡
Ay, sman tidur dulu aja nggak apa-apa. Nanti liat kembang apinya kan agak maleman. Sedengan aku pulang kerja.

Aku tersenyum saat membaca pesannya. Lalu aku pun membalas.

Abi ♡
Iya sayang. Sman tenang aja. Sman udah makan? Lagi ngapain sekarang?

Klik. Sending.

Aku tahu, mungkin Abi sedang jenuh dengan perkerjaannya. Maka dari itu, aku berbasa-basi seperti yang ku tulis dalam pesanku. Karena sebagai pasangan, aku berpikir bahwa jika bukan aku yang inisiatif membaca apa yang dirasakan Abi, siapa lagi?

Tak lama kemudian Abi membalas.

Abi ♡
Belum Ay. Nanti aja sekalian keluar sama sman. Ini masih mbakar sate Ay. Sman sendiri udah makan belum? N lagi ngapain?

Aku menghela napas. Apa yang ku pikirkan benar adanya bahwa Abi sedang jenuh dan butuh seseorang untuk menemaninya. Dan mungkin, seseorang itu adalah aku.

Dengan sigap aku pun membalas.

Abi ♡
Mesti gitu. Awas aja nanti kalau nggak makan. Aku udah tadi sore Ay. Nih lagi liat drakor. Hehe

Klik. Sending.

Abi langsung membalas.

Abi ♡
Hehe iya-iya Ay. Yaudah sman lanjutin aja liat drakornya. Aku juga mau lanjutin mbakarnya. Kalau sman ngantuk, tidur dulu aja Ay. Nanti kalau udah tutup warung tak telfon sman.

Aku tersenyum lagi membaca pesan Abi. Lalu aku membalas.

Abi ♡
Oke Ay. Siap.

Klik. Sending.

Usai membalas pesan Abi, aku melanjutkan menonton drakor yang tadi di pause. Satu jam berlalu. Tanpa terasa aku mulai jenuh menonton drakor. Lalu ku alihkan dengan mengambil headset, menyetel mp3 via laptop dan mengetik novelku yang belum rampung. Aku sengaja tidak memilih tidur, sebab jika sudah tertidur, aku seringkali kebablasan jamnya. Jadi yasudah.

Tanpa terasa jam menunjukkan pukul 22.00 WIB.

Handphoneku yang semula hening tiba-tiba berdering pertanda ada panggilan masuk. Tertera kontak Abi ♡ sebagai penelpon. Ku hentikan sejenak mp3 yang sedang ku putar lalu menjawab telponnya.

Kia ^_^
"Assalamu'alaikum, halo sayang.."

Abi ♡
"Wa'alaikumsalam Ay, sman udah siap belum?"

"Belum, sman udah tutup warung emangnya?"

"Ini mau tutup Ay. Sman siap-siap ya. Habis tutup warung, aku langsung jemput sman ke kosan."

"Oke Ay. Siap."

Aku langsung menghentikan segala aktifitasku sebelumnya dan langsung bersiap-siap. Mengganti baju dan make up sewajarnya. Kaos dengan motif garis hitam putih lengkap dengan outer tanpa lengan menutup bokong ku gunakan sebagai atasan, jeans hitam sebagai bawahan, jilbab segi empat motif bunga dengan dasar warna pink muda. Tak lupa slingbag hitam polos dan sendal crock sebagai pelengkap penampilanku malam ini.

Saat hendak menghubungi, Abi terlebih dulu menghubungiku.

Abi ♡
Udah siap belum Ay? Aku udah di depan kosan.

Kia ^_^
Udah sayang. Yauda aku kesana.

Klik. Abi menutup telponnya.

Aku pun langsung menghampiri Abi agar segera berangkat menuju tempat melihat kembang api nanti. Sesampainya disana, aku dibuat takjub dengan segala pemandangan sekitar. Terlihat jelas semua pemandangan kota dari puncak bukit tempatku berada.

"Harapan sman di tahun baru apa Ay?" tanyaku pada Abi

"Aku berharap semoga kita lebih baik lagi ke depannya. Kalau sman?"

Aku diam sejenak, lalu berkata : "Aku berharap apapun yang terjadi, semoga kita selalu bersama mulai hari ini, esok, dan selamanya."

Abi menggenggam tanganku sambil berhitung mundur.

Tiga.

Dua.

Satu.

Tepat jam 00.00 WIB, kembang api dari seluruh penjuru kota terlihat jelas dihadapanku. Warna warni yang dipancarkan menambah kesan indah dan menakjubkan di malam ini.

Tak ada kata-kata yang sanggup mewakili selain kata "amazing for this tonight". Tak lupa ku ucapkan rasa terima kasih kepada Abi karena telah mengajakku ke tempat ini.

***

Dia Tak Bahagia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang