Bab 28. Jilbab

5 2 0
                                    

🎶..ku cinta kamu apa adanya, senatural mungkin aku lebih suka.. D'Masiv - Natural🎶

Pagi ini, aku berencana untuk bersantai di kosan, menikmati waktu libur kuliahku. Selain itu, aku juga ingin membersihkan kamar dan menata ulang barang-barang yang ada. Aku pun bangun dan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Usai mencuci muka, handphoneku yang sedang di charge berdering.

🎵Kau.. Jadikan aku ini, wanita yang kau pilih, untuk jadi kekasihmuu..🎵

Dilayar tertera kontak Abi ♡ sebagai penelponnya. Aku pun mengangkat telponnya.

"Halo Ay, ada apa telpon pagi-pagi gini?"

"Sman dimana sekarang Ay?"

"Yee, ditanya malah nanya balik. Gimana deh,"

"Hehe maap-maap Ay. Nggak apa-apa, mau tanya aja sman dimana sekarang?"

"Di kosan. Kenapa emangnya Ay?"

"Oh, yaudah. Aku kesana langsung Ay."

"Ha? Mau ngapa--"

Tuuut..tuuut..

Telponnya Abi terputus. Abi langsung menutup telponnya sebelum aku selesai bicara.

Tuhkan, kebiasaan!! Hih! Gerutuku kesal.

Tak lama kemudian, handphoneku berdering kembali. Rupanya, ada telepon masuk dari Abi.

"Ay, halo. Aku udah di depan kos. Sman keluar ya,"

Klik. Tuuut..tuuut.. aku tidak mengatakan sepatah kata pun, lalu menaruh kembali handphoneku di atas kasur dan langsung menuju teras kosan.

Saat di teras kos, sudah terparkir motor yang tidak asing dalam pandanganku. Terlihat seorang lelaki sedang duduk di kursi teras kosan lengkap dengan ransel hitam khasnya.

"Ada apaan Ay kesini pagi-pagi begini? Tumben banget..."

Abi mengambil sebuah bungkusan plastik hitam dari dalam ranselnya dan menyodorkannya kepadaku.

"Ini untuk sman Ay,"

"Buat aku? Apa ini Ay?"

"Buka nanti aja pas di kamar. Semoga sman suka ya. Aku mau pamit ke kampus dulu. Ada kuliah pagi soalnya. Nggak apa-apa kan?"

"Eh--yaudah hati-hati ya sayang. Makasih banyak buat hadiahnya,"

"Sama-sama sayang,"

Abi langsung menuju ke kampus. Sementara aku langsung masuk ke dalam kamar dan membuka hadiah pemberian Abi. Saat semua kertas kado terbuka, terlihat sebuah barang berbahan dasar kain.

Saat ku angkat, ternyata barang itu adalah jilbab yang sudah jadi berwarna biru dongker.

Ya ampun Abii, batinku lirih.

Ketika sedang melihat-lihat jilbabnya, ada secarik kertas terselip yang bertuliskan :

"Sayang, semoga hadiah ini bisa bermanfaat buat sman ya. Maaf kalau cuma bisa kasih ini doang. Salam sayang, Abi."

Bertambah sudah rasa terharuku terhadap Abi. Aku sama sekali tidak menyangka bahwa ia akan memberiku hadiah seperti ini. Memang, aku pernah mengatakan bahwa aku ingin menunaikan niatku untuk berhijab. Meskipun bukan hijab syar'i, tetapi aku sama sekali tidak tahu menahu jika ternyata, Abi sangat mendukung niatku itu.

"Terima kasih banyak sayang. Aku janji akan pakai jilbab ini selalu." ucapku pelan

Tanpa menunggu aba-aba, kedua tanganku langsung mengambil jilbab pemberian Abi, lalu memakaikannya ke kepalaku.

Cermin dihadapanku memantulkan kesan pantas jika aku memakai jilbab pemberian Abi ini. Bentuk wajahku yang bulat, lebih terlihat sedikit tirus. Mungkin, inilah sebutan bahwa berpakaian modis membuat siapapun terlihat menarik dan cantik.

Yah, mungkin.

***

"Udah lama ya Ay nunggunya?" Kataku menghampiri Abi yang menjemputku untuk berangkat ke kampus bersama

Abi menoleh dan langsung berkata : "Loh, ini kan--"

"Hehe, aneh ya Ay?"

"Eh, eng--nggak kok Ay. Nggak aneh kok sman."

"Boong ah,"

"Yee, beneran. Malah sman kelihatan tambah cantik pakai jilbab ini,"

"Loh, sman kemana aja selama ini sayang? Baru sadar kalau aku ini cantik? Hahaha..."

"Yah, kumat kan pedenya."

"Wkwk, bercanda sayang. Ish,"

"Iya-iya Ay. Aku tau. Nggak usah ngegas dong."

"Nggak ngegas itu Ay. Cuma ngerem doangan. By the way, makasih ya sayang hadiahnya, aku suka banget."

"Syukurlah kalau sman suka Ay. Aku sempet was-was, bingung sman bakalan suka sama hadiahku apa enggak."

"Apapun hadiah dari sman, pasti spesial kok Ay buatku."

Abi terdiam. Rona kemerah-merahan tampak jelas pada kedua pipinya. Dia bingung harus bersikap bagaimana. Aku hanya tersenyum melihatnya.

***

Dia Tak Bahagia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang