Bab 2. Kejutan Kecil

68 27 13
                                    

🎶Terimalah lagu ini dari orang biasa, tapi cintaku padamu luar biasa. . Yang kupunya hanyalah hati yang setia tulus padamu *Andmesh - Cinta Luar Biasa*🎶

Saat aku resmi berpacaran dengan pacarku Abi, rasanya seperti terbang melayang di langit ke tujuh. Mungkin ini yang namanya jatuh cinta.

Hari demi hari yang aku jalani bersamanya terasa indah sekali.

Satu hari.

Dua hari.

Satu bulan.

Dua bulan.

Semuanya terasa manis dan indah dalam ingatan. Hingga memasuki tahun ketiga, hubunganku mulai terasa ada yang berbeda.

Lebih tepatnya dia yang berubah. Aku maklum dan amat sangat paham alasan mengapa dia berubah seperti itu. Bisa jadi karena lamanya hubungan yang sudah terjalin membuat dia agak bosan dan merasa flat-flat saja. Maka dari itu aku berusaha mengusir rasa bosannya dengan memberikan kejutan-kejutan kecil untuknya.

To : Abi ♡
Ay, nanti sepulang kuliah ada waktu senggang? Keluar yuk sebentar. Aku punya sesuatu buat kamu.

Sending.

Dreet..dreet..
Hapeku bergetar menandakan ada chat masuk.

To : Kia ^_^
Iya Ay ada kok. Nanti kalo kamu udah selesai kuliah kabarin aku ya.

Aku tersenyum ketika membaca chat dari Abi. Entah bagaimana caraku menjelaskannya. Yang jelas, saat ini jantungku berdegup kencang dan rasa senang dalam hatiku tak bisa ku sembunyikan lagi.

Aku membuka tasku dan memeriksa kotak makan masakanku yang sudah ku siapkan sejak pagi tadi.

Semoga Abi suka masakanku, amin ya Allah.

Saat sedang memeriksa kotak makan, salah satu temanku, Utami, berkata :

"Ki, kamu ikut istirahat ke kantin nggak habis ini bareng anak-anak yang lainnya?"

"Emm--nggak dulu deh Tam. Aku udah ada janji sama Abi. Maaf yaa.."

"Ceilah. Enaknya punya pacar. Haha yaudah-yaudah nggak papa. Salam ya buat Abi."

"Hehe..oke Tam."

Aku pun langsung menuju ke parkiran tempat Abi menungguku. Abi yang sadar akan kehadiranku langsung tersenyum menandakan bahwa orang yang ditunggu telah tiba. Setelah aku menaiki motor dan Abi menyalakan mesin motornya, ia langsung menuju ke tempat yang sudah ku instruksikan sebelumnya.

Aku mengajak Abi ke sebuah taman kecil yang terletak dipusat kota. Mengapa taman?

Sebab ku pikir taman bisa memberikan refresh disela-sela padatnya aktifitas sebagai seorang mahasiswi dan mahasiswa. Mungkin terlihat kuno dan sedikit norak, namun inilah aku.

Disaat anak-anak yang lain lebih suka merefresh otak dan kepenatannya dengan berjalan-jalan ke mall, aku lebih menyukai wisata alam. Karena menurutku, merefresh dengan wisata alam adalah hal yang paling manjur sekaligus menyenangkan.

Sesampainya di taman..

"Maaf ya Bi.." kataku sambil menunduk lesu

"Maaf untuk apa Ay?" Jawab Abi dengan alis sebelah terangkat

"Maaf karena ngajak kamu ke tempat norak kayak gini bukan ke mall."

Abi terdiam lalu menghela napas dalam seraya berkata :
"Kia sayang, kemana pun tempatnya, asalkan sama kamu, aku pasti bahagia kok. Beneran."

"Beneran Bi?"

"Iyah. Udah yuk liat-liat tamannya. Katanya kamu juga punya sesuatu kan buat aku? Hayoo.."

"Eh--iya ya. Yaudah yuk."

Setelah parkir motor, aku dan Abi langsung menuju ke dalam taman untuk melihat-lihat. Saat puas melihat, aku mengajak Abi duduk di gazebo yang tersedia disana. Tak lupa juga aku memberikan bekal makanan yang ku masak sendiri untuk Abi. Abi tersenyum senang menerimanya.

Ia juga bilang bahwa ini baru pertama kali ia menerima bekal masakan seperti yang ku berikan. Ada perasaan lega dalam benakku.

Tak ada kata-kata yang bisa ku ungkapkan selain kata :

Terima kasih Tuhan, telah memberiku kesempatan untuk bertemu dengan makhluk ciptaanMu ini.

                             ****                                             

Dia Tak Bahagia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang