Bab 44. Rahasia

9 1 0
                                    

🎶dulu..kamu tujuan hidupku.. Geisha - Adil Bagimu Tak Adil Bagiku🎶

Setelah beberapa minggu tidak main ke rumah Abi, rasanya ada yang kurang. Yah, sejak sebulan sebelum Abi KKN, aku memang belum pernah main ke rumahnya Abi lagi. Jadi, ku putuskan mainnya saat Abi sudah pulang KKN saja.

Rencanaku hari ini adalah hari dimana aku akan berkunjung ke rumahnya Abi. Tentunya tanpa bilang Abi terlebih dahulu. Yah, agar terlihat surprise saja. Aku berangkat ke rumahnya Abi dengan menggunakan ojek online. Maklum, aku tidak memiliki motor sendiri.

Jadi, jika ingin ke suatu tempat ya diusahakan sendirian.
Jam tanganku menunjukkan pukul 9.00 pagi. Setelah mengecek semua dandanan dari atas hingga ke bawah, dirasa oke, maka aku pun segera memesan ojek online sesuai aplikasi.

Beberapa menit kemudian, sang supir ojol pun datang menjemputku.
Usai mengkonfirmasi, berangkatlah aku menuju rumah Abi, kekasihku. Sang supir ojol mengantarku dengan selamat sentosa. Namun, si supir heran, mengapa aku tidak diantar sesuai alamat yang ku masukkan pada kolom pencarian. Aku mengatakan bahwa aku masih menunggu teman. Lalu sang supir menurunkanku di gang arah rumah Abi.

Usai mengucapkan terima kasih, si supir kembali ke habitatnya dan aku kembali mengingat letak rumahnya berada dimana.

Satu rumah.

Dua rumah.

Tiga rumah.

Akhirnya otakku mengingat letak rumahnya.
Kalau nggak salah, rumahnya yang pager hitam deh, batinku mengingat. Langkah kaki ku percepat agar segera sampai di rumahnya Abi.

"Assalamu'alaikum," ucapku dengan lantang

Tak lama kemudian, sosok yang ku kenal, Tante Endang, keluar rumah menyambutku sambil menjawab salam.

"Wa'alaikumsalam, eh Kia. Kok nggak kabarin kalau mau kesini?"

"Hehe, maaf Tante. Kia mau kasih surprise buat Abi."

"Loh, Abi juga ndak tau kamu kesini?"

"Ndak Tante. Abinya dirumah kan?"

"Iya, tapi masih keluar sebentar beli keperluan buat jualan. Sini duduk dulu kamu. Biar Tante buatkan minum. Sini nduk, ndak usah malu-malu."

"Aduh, jadi ngerepotin Tante nih Kia."

"Ndak ada kata ngerepotin kalau untuk calon menantu kok."

"Ah, Tante bisa aja nih. Jadi malu kan Kia."

"Hehe nggak apa-apa. Tunggu bentar ya nduk."

"Oh, nggeh Tante."

Aku menunggu diteras rumah Abi. Dengan terpaksa, aku malah merepotkan ibunya Abi untuk menjamuku. Padahal, niatku kesana karena ingin bertemu dengan Abi dan keluarganya. Yah, hanya itu.

Tak lupa juga, di perjalanan menuju rumah Abi tadi sudah ku siapkan beberapa buah sebagai oleh-oleh aku berkunjung kesana.

Tak lama kemudian, Abi pulang ke rumah. Melihatku duduk di teras, ia langsung menghampiriku.

"Sman kesini kok nggak bilang-bilang sama aku sih?"

"Surprise. Kaget ya sman aku kesini?"

"Ya iyalah, terus sman kesini naik apa?"

"Naik ojol dongs."

"Tuhkan...."

Terlihat jelas raut wajah cemberutnya Abi. Aku hanya bisa tersenyum kecil melihatnya. Saat tengah menertawakan wajah cemberutnya Abi, Tante Endang muncul dari dalam sambil membawa baki yang berisi es jeruk dan beberapa camilan lalu menaruhnya di meja dekatku.

"Loh, uwis muleh ta le sampean?"

"Uwis buk. Cah iki ket maeng ta mrikine?"

"Ora kok. Lagek pirang menit maeng. Ndang mandi sek kunu lo le, mesakne Kia mambu awakmu engko."

Abi mengendus dirinya sendiri lalu pamit untuk mandi terlebih dahulu. Sebelum ia mandi, aku meminjam laptopnya untuk mencopy drama korea yang dimiliki oleh adiknya yang ditaruh di laptop yang sama.

Abi mengambilkan laptopnya lalu pergi ke kamar mandi.
Awalnya, aku sedang asyik melihat drama korea yang dimiliki oleh adiknya Abi.

Namun, ketika sedang wait for copy, aku mulai jenuh dan iseng buka tutup folder yang tersedia di hardisk laptop. Tidak ada yang aneh dengan nama foldernya, hingga saat mataku menatap foto Abi berdua dengan wanita lain.

Aku terdiam, menatap foto itu lekat.

Ini siapa Bi? Tanyaku dalam hati

Bukannya keluar dari folder foto, mataku malah semakin mencari foto-foto Abi lainnya bersama dengan wanita itu.

Tak lama kemudian, Abi datang lalu aku langsung berkata : "Ayo kita keluar. Ada banyak hal yang mau aku tanyain sama kamu." kataku dengan wajah serius.

Abi yang kaget melihat wajahku langsung mengiyakan. Aku juga langsung pamitan kepada Tante Endang bahwa aku sedang ditunggu oleh temanku dikosan. Awalnya, Tante Endang tidak memperbolehkan dan menyuruhku agar lebih lama lagi dirumahnya. Namun, lama kelamaan setelah aku bujuk, akhirnya beliau memperbolehkanku untuk pulang ke kosan.

Usai berpamitan, aku langsung menyuruh Abi untuk mampir ke kedai kopi agar Abi menjelaskan semuanya.

Dan tahukah kalian siapa wanita itu?

Dia adalah teman satu kelompok KKN Abi. Abi mengaku bahwa ia memang menyukai wanita itu sejak pertama ketemu. Hatiku seperti tersayat sembilu. Wanita mana yang rela jika kekasihnya menyukai wanita lain lalu foto bersama dengan jarak sangat dekat?

***

Dia Tak Bahagia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang