Bab 18. PMS #2

6 2 0
                                    

🎶..senada cinta bersemi diantara kita.. Rossa - Sakura 🎶

Entah dari mana awal mulanya, aku merasa sangat badmood hari ini. Bahkan, Abi yang tidak tahu menahu apa-apa ikut jadi kena getah amarahku. Ternyata hari ini adalah waktuku haid.

Sebegitu hebatnya yah pengaruh haid seorang wanita?

Namun, Abi tidak habis akal. Ia mencari tahu sendiri alasan mengapa aku bisa badmood hari ini. Setelah ia tau, langsung saja ia melakukan hal tak terduga.

Hal yang ku lakukan juga itu-itu saja. Tiduran, buka tutup instagram, story whatsapp, game dan lain sebagainya.
Bosen banget kok ya, batinku

Tak lama kemudian, Abi mengirimiku pesan chat.

Abi ♡
Ay, aku di depan kos. Sman tunggu di depan ya.

Aku menghela napas sebentar, lalu menunggu Abi di depan kos seperti arahannya.

"Sman sibuk nggak Ay?"

"Emm, nggak sih. Kenapa emangnya?"

"Ikut aku yuk, bentar. Mau nggak sman?"

"Kemana?"

"Ada deh,"

"Yauda bentar aku salin dulu,"

"Nggak usah, begitu aja. Aku mau ngajak sman ke suatu tempat,"

"Ih, tapi aku kayak gembel begini tau,"

"Buatku sman pakai apapun tetep keliatan cantik kok Ay,"

Aku diam membisu. Beberapa menit kemudian, senyum malu-malu terpancar dari wajahku.

"Gimana?"

"Yaudah ayo,"

"Berangkaaat."

***

Di depan pinggiran sawah.
Abi mengajakku ke gubuk yang berada di tengah sawah. Jujur, aku tidak tahu bahwa masih terdapat sawah di kota seperti ini. Setelah duduk, Abi mengeluarkan sebuah kantong plastik berwarna hitam yang ternyata isinya adalah es krim.

"Ini... buat aku Ay?"

"Iya dong,"

"Buat apa Ay?"

"Aku emang nggak bisa kasih apa-apa Ay buat sman. Tapi semoga pemandangan sawah dan es krim murah ini, bisa meredakan badmood sman ya,"

"Sayang ih,"

Tanpa terasa bulir-bulir air mata menitik ke pipiku. Satu demi satu. Yang tentunya membuat Abi kebingungan.

"Loh, sman kenapa nangis sayang?"

"Bodo. Sman pokok harus tanggung jawab."

"Laaahh..."

Aku menangis sekaligus tertawa mengetahui respon Abi ketika melihat tingkahku. Lucu memang. Jujur, saat itu aku terharu namun aku tertlalu gengsi untuk mengekspresikannya. Jadi ya, begitulah.

Melihat view areal persawahan disekelilingku ditambah dengan es krim yang berada dalam genggamanku. Rasanya tak pantas saja jika ku teruskan badmoodnya. Yah, mungkin ini cara Abi mengalihkan badmoodku menjadi goodmood kembali. Mungkin. Yang jelas, badmoodku mendadak luntur seketika.

"Udah, jangan nangis mulu ah. Itu es krimnya dimakan, keburu cair nanti," ucap Abi sambil mengusap air mata yang membasahi pipiku.

"Tuhkan saman mah,"

"Cup cup cup, uluh-uluh,"

Abi menarik lembut tubuhku dan langsung memeluk serta menepuk-nepuk punggungku. Aku semakin malu dan membenamkan diri ke dalam pelukannya.

Udah tau orang lagi PMS kan baperan. Malah acara diginiin pula, omelku dalam hati.

Setelah puas menangis dan terharu sejadi-jadinya. Lalu Abi juga berhasil meredam badmoodku, akhirnya es krimnya tidak ku makan sendiri, melainkan berdua. Demi menyelamatkan diri dari rasa malu sebab menjadi pusat perhatian orang-orang sekitar sawah, aku menyeret Abi untuk ikut serta memakan es krimnya.

"Kan aku belinya khusus buat sman Ay,"

"Tapi aku mau makannya berdua."

"Emang cukup? Sman kan seneng banget sama es krim,"

"Iya emamg. Tapi aku maunya sekarang es krim ini buat berdua, bukan sendiri,"

"Yaudah, ayuk di makan es krimnya. Ladies first,"

"Yaudah,"

Aku membuka tutup cup es krimnya lalu menyendoknya sesuai takaran sendok yang di sediakan. Begitu pun Abi.

Dasar, peri kecil. Kalau lagi rewel, makin imut tingkahnya. Jadi gemes tau ! Batin Abi lirih.

***

Dia Tak Bahagia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang