Sudah 15 menit nayya menunggu luthfi tidak juga menjemputnya. Bila saja lutfi tidak melarangnya untuk memesan Grab atau Gojek mungkin saja ia tidak kepanasan seperti ini.
"Tau gitu tadi bawa motor dah!!"Ucap nayya sebal.
Nayya melihat ada motor yang melaju menuju gerbang sekolah. Ia melihat seperti ia mengenal motor serta orang yang mengendarainnya.
"Ga salah lagi pasti putra"Tebak nayya Saat melihat motor putra mendekatinya.
Nayya langsung menundukan kepalanya ia tidak berani menatap putra bahkan melihatnya pun tak berani. Putra semakin mendekat ia berhenti tepat di depan nayya.
Nayya mengangkat kepalannya melihat putra yang sedang menatapnya dengan senyuman yang jarang di dapatkan oleh seorang wanita.
Nayya hanya membalas dengan senyuman miliknya lalu putra melanjutkan perjalanannya meninggal nayya tanpa berbicara apapun."Gila gw seneng baru ini dia kek gitu....aaaa gilaa!"Ucap nayya kesenenggan.
Setelah itu wajah ia berubah menjadi kesal bagaimana tidak ? Abangnya sejak tadi belum menjemputnya. "Ah ini mah lagi jalan ama kak puyu" Ucap nayya kesal.
Nayya menatap mobil berwarna Hitam mendekatinya,mobil siapa lagi kalo bukan mobil Abangnya. Saat udah di depan nayya mobilnya berhenti dan Kaca depan terbuka terlihat abangnya.
"Apa lu liat-liat!! Sekarang jam berapa? Sejam gw nunggu!!"
"Emang dikira nunggu itu enak apa? Nunggu cwo dinggin itu buat peka aja lama bangt ga enak lagi"Lanjut nayya sambil masuk kedalam mobilnya dan duduk didepan dekat pengemudi.
"Yeee mangap,ape lu bilang? Nunggu cwo dinggin? Sape?"Tanya luthfi penasaran
"Kaga kaga ngapa ngapa. Udah ayo lu kena hukuman lu udah telat sekarang beliin gw Es krim atau ga coklat ga mau tau!! Harus!! Kudu!!mesti!!! Sekarang!!"Ucap nayya dengan penuh penekanan.
"Ogah!!" Tolak luthfi dengan membuang mukannya dan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Oh gitu,yakin?" Tanya nayya dengan menaikan satu alisnya
Luthfi melihat ekspresi nayya seakan ia menyuruh luthfi untuk mengingat kejadi dulu.
Saat sudah mengingat hal itu ia langsung mengelengkan kepalanya,"Ga ga!! Oke iya abang beliin"Ucap luthfi lalu mengedarai mobilnya menuju minimarket.
Nayya tertawa penuh kemenangan. Ia melihat raut abangnya yang sudah ketakutan bahkan sangat ketakutan dan memang di dalam hatinya ia tak ingin hal itu terjadi.
Flashback onn
"Apa sih bang!!"Bentak nayya
"Lu nih ya nurut apa ama abang"Balas luthfi
"Lu tuh yang seharusnya ngalah!!"
Sejak tadi nayya dan luthfi berantam adu mulut. Tak henti-henti mereka berbicara kasar satu sama lain.
Sudah cape nayya berdebat dengan luthfi, "Udah lah gw cape, serah lu aja gw ga mau lagi ngatur hidup lu! Gw pen pergi aja! Lu ga usah nyari gw lagi!" Ucap nayya lalu menggambil Jaket dan kunci motornya.
"Lu mau kemana?! Urusan kita belum selesai!!"Bentak luthfi
"Serah lu bang bang,Inget bang omongan gw ga pernah ga bener semua bakal bener!"Ucap nayya lalu menutup pintu rumahnya kecang.
Luthfi hanya menggelengkan kepalanya tidak perduli ia langsung menuju kamarnya dan mengunci pintu kamarnya.
**
Sudah larut malam nayya tak kelihatan sejak kejadian tadi. Dengan rasa khawatir dan terpaksa luthfi menuju kamar nayya dab mengetuk pintu.
Namun hasilnya nihil, nayya tak ada di dalam kamar.
"Lah tuh bocah kemana?"Ucap luthfi khawatir
Luthfi mengecek hpnya lalu mulai menelpon seseorang yang tak lain adiknya. Sudah 15 × luthfi menelpon nayya tapi tak ada satu pun di angkat oleh nayya.
"Lu kemana sih nay? Nyesel gw tadi berantem hebat sama lu cuman karna masash sepele doang"
"Nay lu dimana? Kalo gini gw tau omongan/anceman lu selalu lu lakuin"lanjut luthfi
Flashback off
Sejak saat itu luthfi tidak pernah menyepelekan omongan nayya. Ia selalu membuat nayya tetsenyum dan sejak kejadian itu luthfi sangat menyanyanginya ia tak pernah lalai dalam melakukan tugas seorang kaka+ortu penganti.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~'~~~~~~~~~~~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
LATE!!! [END]
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU] [JADILAH PEMBACA YANG BIJAK!] [BIASAKAN TINGALKAN JEJAK SEPERTI VOTE!] Aku mencintai mu tapi aku tak berani mengucapkannya biarlah waktu yang bicara kepada mu. Aku hanya belum siap kehilangan mu. Aku mencintai mu dalam diam...