Kaki luthfi menyentuh lantai rumah sakit begitu pula abip. Baru kali ini seumur hidup ia berurusan dengan rumah sakit. Sejak Ia Sd ia sama sekali tidak menyukai tempat ini. Bukan karna ia tak pernah sakit.
Namun ia lebih memilih meminum obat tradisional atau pun cukup istirahat tak perlu meminum obat atau pun periksa ke dokter.
Bukan hanya luthfi, abip menatapi rumah sakit yang bernuasa putih dan bau obat yang menyengat. Abip dan luthfi segera menuju kamar nayya.
Mereka membuang pikiran mereka atas rumah sakit ini. Mereka tak perduli yang mereka perduli adalah nayya.
Saat mereka sudah sampai di depan ruang rawat nayya. Mereka melihat sepasang suami istri yang menungu di depan ruangan itu. Dengan segera luthfi,abip serta raja menghampiri mereka.
"Maaf anda siapa ya?"Tanya luthfi sopan
Sepasang suami istri itu bangun dari duduknya lalu berdiri tepat di hadapan luthfi dan juga ade adenya.
"Saya anton dan ini istri saya ana"Ucap bapa itu dengan mengulurkan tanganya untuk berjabat tangan dengan luthfi
Luthfi menyalimi bapa serta ibu itu dengan sopa seprti menyalimi orang tua pada umunya dan di ikuti oleh abip dan raja.
"Bapa yang menolong adik kembar saya?"tanya abip yang di anguki oleh keduannya
"Kenapa bisa seperti ini pak?"
"Tadi ada seorang nene nene ingin menyebrang jalan. Nah nak nayya mengendarai motornya dengan kecepatan yang sangat kencang hinga ia harus mengindari nene tersebut dan ia menabrak pohon besar"Jelas ibu itu, "ini tas nayya"Memberikan tas berisi laptop dan hp nayya
"Oh iya bu makasih"Ucap luthfi dengan air mata yang tak bisa ia tahan
"Nayya berpesan agar kalian tidak mengabarkan para sahabatnya kalo kalian memberi tahukan keadaan nayya kepada semua orang kecuali keluarga kalian. Kalian....."Ucap ibu itu terhenti
"Kita kenapa bu?"Kata raja heran
"Kalian ga akan bisa ketemu nayya. Nayya tak ingin ketemu kalian lagi"Ucap ibu itu menunduk
"Kenapa?"
"Entah lah de mungkin sebelumnya ia mempunyai masalah dengan para sahabatnya makanya ia menyuruhnya untuk kalian tidak memberi tahukan keberadaannya"
"Oh baiklah kami mengerti. Terima kasih banyak pak bu"
"Iya. Orang tau kalian dimana?"tanya ibu itu dengan tersenyum menatap ketiga lelaki yang ada di hadapannya
"Sibuk kerja bu"cuek abip
"Oh maaf ya. Kalo begitu kami permisi"ucapnya ingin cepat pergi dari sana karna mereka tak sangup memberi tahukan keadaan nayya sekarang.
"Eh bu sebentar tadi dokter bicara apa sama ibu?"tanya luthfi dengan menahan tangan ibu itu
Pak anton dan bu ana hanya bisa diam. Mereka bingung akan berbicara apa. Mereka kasihan kepada pemuda di hadapan mereka cukup sabar menghadapi semuanya. Orang tuangnya yang sibuk kerja. Memiliki saudara banyak dan sekarang adenya terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.
"Ade kamu ko-koma nak"Ucap pak anton gugup
"Hah?!"Teriakan mereka bertiga bersamaan
Raja dan abip segera berlari kedalam ruangan dengan tangisan. Luthfi masih di luar ruangan, bu ana memberi semangat untuk luthfi lalu luthfi berterima kasih dan masuk ke ruangan nayya.
Luthfi yang terlihat sangat tegas dalam apapun dan tegar dalam keadaan apa pun kini tidak. Ia menangis menatap adik kesayangannya terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit, dengan lengan tangan kiri di gips, pergelangan kaki kana juga di perban, tangan kanan di infus dan wajah yang penuh luka lembam dan selang oksigen membatunnya untuk bernafas.
Bagaimana tidak menangis? Melihat kondisi nayya yang sangat prihatin itu membuat semua orang ga akan kuat menahan tangisan mereka.
"Nay lu kenapa sih bisa kaya gini?"
"Kenapa kaka ga ikutin kata bang abip untuk ikut kaka? Pasti ga akan kaya gini"
Luthfi berjalan menuju sofa dan merebahkan badanya di sana sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing lalu membuka isi tas berisi laptop dan hp. Anehnya laptop itu tak ada kerusakan benda itu masih utuh tanpa goresan apapun.
Luthfi membuka laptop nayya lalu mengotak atik. Baru ia sadari di laptop ini banyak sekali film dramkor dan film di bioskop entah itu romantis bahkan horor.
Luthfi beralih ke hp nayya. Ia membuka hp nayya.
"Siapa yang tau kata sandi hp nayya?"kata luthfi
"Hah?"Ucap abip dan raja menoleh ke luthfi
"Gw tau bang"ucapnya mengambil hp nayya
"Apaan sandinya?"tanya abip, "kok gw ga di kasih tau?"
"Rpbachtera"Jawab raja sambil menyerahkan hp nayya yang sudar terbuka, "nih"
Luthfi dan abip mengecaritahu tentang sandi itu.
"Kek nama orang"
"Tapi siapa?"
"Bakal gw cari tau"
Luthfi hanya menganguk lalu membuka applikasi WhatsAap lalu membu grub yang bertulis
Namaasya💕
Salmakh💙 :
Nay lu dah sampe?Leazt💛 :
Nay dapet salam dari putraParsyaislm💜 :
Nay seneng kan ketemu ma putra?Dan masih banyak lagi obrolan dari mereka hingga jari luthfi memencet chat dari putra.
Rputrabch :
Maaf nay.Luthfi mengerutkan dahinya mengapa putra meminta maaf? Apa karna ini ia tak fokus berkendara dan membuatnya terbaring lemah dengan banyak luka? Apa mungkin? Kalo iya mengapa luthfi tak memarahinya? Ingat kata nayya jangan sampai orang lain tau di lagi koma.
Luthfi mematika hp nayya dan beranjak dari duduknya, berjalan mendekati ranjang nayya dan menarik kursi lalu duduk. Ia mengelus puncak kepala nayya dan mengelus tangan nayya halus.
"Get well soon my sister"
***
"Dari mana ma?pa?"tanya putra kepada kedua orang tuanya
"Abis dari rumah sakit"
"Siapa yang sakit?"
"Abis nolongin orang kecelakaan"
"Cwe pa cwo?"tanya putra sambil memainkan hpnya
"Cwe namanya na--"
"Oh"potong putra lalu berjalan menuju kamarnya
"Dia kenapa sih? Selalu menghindar kalo lagi ngomongin cwe?"heran anton ayah putra
"Biasa. Masih inget sama masa lalunya"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LATE!!! [END]
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU] [JADILAH PEMBACA YANG BIJAK!] [BIASAKAN TINGALKAN JEJAK SEPERTI VOTE!] Aku mencintai mu tapi aku tak berani mengucapkannya biarlah waktu yang bicara kepada mu. Aku hanya belum siap kehilangan mu. Aku mencintai mu dalam diam...