Hari pertama

4.8K 169 0
                                    

Cahaya pagi menyinari kamar yang bernuansa Orange itu dan ada Seorang gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya.

Ada suara teriakan dari luar kamarnya yang membuatnnya bergegas untuk bersiap siap.

"Nayya bangun nanti telat!! Hari senin ini nay!! kalo lu ga siap gw tinggal" Teriak seorang lelaki dari luar kamar nayya.

"Iya ini mau mandi"Ucap nayya lalu melompat dari kasurnya menuju kamar mandi.

Hari ini hari dimana nayya memasuki semester dua di kelas XI-nya. Sudah 1 bulan lebih nayya berlibur di bandung bertemu sang nene yang ia cintai.

Kini saatnya nayya bersiap siap untuk bersekolah. Setelah iya mandi dan bersiap-siap ia langsung menuju meja makan. Sudah terlihat jelas sang kaka tercintanya sudah ada di sana dengan pakaian yang rapi.

"Bang kuliah pagi?" Ucap nayya mencium pipi Luthfi karna memang sudah kebiasaan mereka.

"Iya nay sekalian mau jalan"

"Sama si kak puyu?"Tebak nayya

"Iya,makan dulu gih terus berangkat"

Nayya menganguk dan memakan makanannya. Setelah itu nauya di antar oleh Luthfi dengan mengunakan Mobil milik abangnya. Setelah sampai depan gerbang nayya menyalami Luthfi lalu beralih untuk mencium pipi luthfi.

"Belajar yang rajin"Ucap luthfi mengusap kepala nayya lembut.

"Siap pak bos"Jawab nayya dengan tangan Hormat.

Luthfi hanya terkekeh melihat perilaku adiknya yang satu ini. Jujur ia sangat kangen dengan adiknya yang satunya yang tak lain adalah Sodara kembar dari nayya.

Nayya keluar dari mobilnya lalu pergi menuju kelasnya. Dengan wajah khas nayya yaitu Kejutekannya ia berjalan melewati siswa siswi yang sedang berada di koridor.

"Nayya makin ke sini makin jutek"

"Eh ada eneng cantik"

"Nay ga kangen sama babang udah 1 bulan loh ga ketemu"

Nayya yang mendengar itu pun hanya mendelit geli, ia hanya mengiraukannya lalu pergi ke kelasnya.

Baru saja ia masuk ia sudah di berikan sapu oleh sang sahabatnya yang bernama salma.

"Nih nyapu,Senin kan? Piket lu?!"Ucap salma melempar sapu ke arah nayya.

Nayya berhasil menangkap sapu itu,ia segera meletakan Tasnya di depan karna memang ia duduk di depan lalu mulai menyapu lantai.

"Sampe bersih!"Ledek lea salah satu sahabat nayya.

"Hmm"Gumam nayya yang masih fokus dengan pekerjaannya.

"Nay tuh nay belum bersih"Ucap parsya yang ingin sekali melihat nayya marah.

Dan benar saja dengan wajah galaknya ia berteriak kepada semua murid yang ada di sana, "Woy!! Siapa yang piket hari ini? Piket!! Dan yang ga piket keluar semuanya! Lu ga pada hargain gw apa gw lagi piket juga!!"Bentak nayya kepada murid kelas XI Mipa 2 dan berhasil membuat mereka ketakutan dan keluar dari kelasnya.

Memang nayya terkenal dengan kegalakanya dan kejutekannya. Semejak ia menyukai seorang lelaki sejak kelas X hingga sekarang yang lebih parahnya laki laki itu berhati dinggin. Dinggin banget malah dan sampe sekarang belum juga peka" karna itu dia aga jutek+galak.

Salma,lea dan parsya hanya tertawa puas melihat sahabatnya kesal seperti itu. Dengan segera mereka lari keluar kelas masih dengan tawaan mereka.

"Njirrr nayya galak yak kalo hari senin"Ucap lea sambil memegangi perutnya yang sakit karna tertawa sejak tadi.

"Haha njir lu sih par bikin emosi orang naik"Ledek salma

"Biarin hiburan setiap senin"Jawab parsya lalu duduk yang di ikuti oleh para sahabatnya, "Tunggu nayya di sini aja ya"Lanjut parsya yang di angguki kepada para sahabatnya.

***

"Eh liat dah anak kelas sebelah ngapa pada keluar semua?"Tanya seorang lelaki yang bernama Syahdan anak kelas XI Mipa 1.

"Lah au ya,pada ketakutan pula"Ucap putra

"Nah tuh yang terakhir keluar 3 Cwe yg lagi pada ketawa"Ucap yoga dengan kebingungan.

"Nah gw tau salma pasti abis ngerjain sahabatnya lagi" Kata kenath saat melihat ke 3 cwe itu dan salah satunya adalah salma pacar dia sendiri.

Syahdan,yoga,putra mengerutkan dahinya binggu, "Siapa?"Ucap mereka bertiga kompak.

Kenath menatap satu persatu sahabatnya, "lah siapa lagi kalo bukan Nayya" Ucap kenath dengan tatapan yang berhenti di putra.

"Kenapa lu natap gw kek gitu?"Sewot putra.

"Cih,ga peka dasar"Gerutu kenath pelan.

"Hah?"Ucap putra yang sebenarnya ia mendengar ucapan kenath.

"Gapapa"

"Surga dunia"

Kenath dan putra yang sedari tadi mengobrol saat mendengar ada yang berbicara 'Surga dunia' mereka pun langsung mencari sumber suara. Dan ternyata Syahdan dan yoga yang sejak tadi menatap lekat dua perempuan tampa berkedip.

Mereka menatap wanita yang sedang tertawa lepas di depan kelasnya yang tidak lain adalah lea dan parsya,sahabat dari Salma dan nayya.

Memang syahdan dan yoga sudah dekat dengan lea dan parsya namun mereka tidak berani menyatakan cinta mereka kepada lea dan parsya. Berbeda dengan kenath,kenath sudah berpacaran dengan Salma sejak kelas X. Kalo putra entah hatinya terbuat dengan apa ia sangat dinggi kepada wanita.

Padahal ada yang menyukainnya sejak kelas X. Namun putra hanya diam saja.

Putra melihat seorang wanita keluar dari kelasnya dengan wajah yang jutek. Wanita itu menghampiri para wanita wanita yang sedari tadi tertawa terbahak-bahak.

***

"Udah puas lu pada ketawanya? Yuk ke lapangan liat noh dah pada jalan kelapangan"

"Oh iya topi lu pada nih"Lanjut nayya melempar 3 topi kepada para sahabatnya.

"Jan marah lah nay"Ucap salma sehabis menangkap topi miliknya yang baru saja dilempar oleh nayya.

Nayya menghiraukan ucapan salma,ia berjalan mendahului sahabatnya. Sahabatnya yang melihat nayya pergi pun mengikuti nayya,salma berjalan sejajar dengan nayya kalo lea dan parsya di belakang nayya dan salma.

Mereka melewati kelas XI Mipa 1 yang di depan kelas itu terdapat 4 cwo. Nayya melirik putra sekilas.

"Teryata dia masih mau liatin gw toh"Batin nayya yang berjalan melewati putra dengan menunduk.

"Lu cantik lama-lama. Maaf gw ga bisa memulainya gw masih takut sama kejadia itu"Batin putra yang melihat nayya berjalan di depannya dengan menundukan kepalanya.

***

Upacara sudah di mulai sejak tadi,mata nayya terus saja melirik barisan putra mencari putra dan menatapnya dalam diam. Entah memang ini sudah kebiasaan nayya setiap senin.

Bagaimana tidak? Jarang ia menemukan pemandangan indah seperti ini, senyumnya mengembang saat melihat putra tersenyum saat mengobrol. Tapi sayangnya senyumnya memudar saat melihat wanita yang tak lain adalah mantan dari putra yang melihat putra sejak tadi.

"Apa mungkin dia masih ada rasa?"Batin nayya bertanya tanya.

Semoga suka yaa maaf kalo ga jelas.

LATE!!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang