"Dengan kaya gini bakal buat gw tambah marah!"
Deg
Bentakan itu membuat abip membalikan badanya. Menatap adiknya yang sedang di bentak putra. Mengapa abip tahu? Karna ia paham betul suara putra. Abip? Tentunya tak akan diam. Ia berlari menuju putra yang menatap nayya dengan tatapan tajamnya dan nayya yang sedang menunduk mungkin ia sedang menangis.
"Bisa ga sih ga usah bentak"ucap abip mendorong putra lalu merangkul nayya
Putra pun reflek mundur karna dorongan dari abip. Putra tersenyum kecut saat liat nayya yang masih menunduk dalam.
"Tanya sama dia...salah dia selalu ngejauh"ucapnya dengan nada tinggi
"Maaf"lirih nayya dengan isakan.
Putra baru menyadari bahwa nayya menangis. Karna sedari tadi ia menunduk dalam. Putra menatap abip yang ternyata sedang menatap dirinya.
"Gw ngerti mending kalian ke taman dan nayya bakal jelasin semuanya"ucap abip mengizinkan nayya berduaan dengan putra
"Bip tap-"
"Nanti biar gw bilang bunda"potong abip
Nayya menganguk lemas. Lalu ia berjalan menuju taman dengan kepala yang masih di tundukan.
Putra yang ingin mengikuti nayy pun pergelanganya di tahan oleh abip.
"Apapun yang nayya jelasin nanti gw harap lu ga akan mengambil keputusan yang salah"ucap abip lalu melepas gengamanya lalu pergi
"Hah?"ucap putra yang tak mengerti
Ia pun langsung membuntuti nayya menuju taman.
***
"Jadi apa yang mau lu jelasin?"ucap putra memecahkan keheningan.
Sudah 10 menit mereka duduk bersampingan di taman sekolah yang sepi ini. Nayya sedari tadi hanya menunduk dengan tangan yang neremas jarinya sendiri.
"Sebelumnya nayya mau nanya sama putra"
"Apa?"
"Putra sesi berapa kok ada di kantin?"
"Sesi 2 nay"
"Lah kok? Bukannya 3?"
"Ga sih emang 2"gemas putra mencubit hidung nayya
"PUTRA"rengek nayya
"Lucu"
Rindu akan hal yang seperti ini. Sangat sangat rindu.
Terdengar helangan nafas dari nayya.
"Gw mau jelasin ke lu...kalo selama ini gw ngejauh karna gw disuruh jaga jarak dulu sama lu"
"Kenapa? Gw punya salah?"tanya putra memandangi wajah nayya dari samping
"Lu ga punya salah. Tapi untuk kebaikan gw dan abip. Gw sedang di jaga sekarang. Gw tau gw salah"ucap nayya menenggok dan menatap putra lekat
Ada rasa rindu yang ia salurkan dari tatapan itu. Sungguh saat ini ia ingin menangis sambil memeluk putra. Yang masih berstatus pacarnya.
"Kenapa ga bilang gw atau ngabarin kek"protes putra
Nayya tersenyum lagi, "Pakai apa?"
"Hp lu apa gunanya hp lu"
Nayya tersenyum kecut, "Hp nayya di sita bunda"
"Hah? Cuman lu?"tanya putra
"Ga kok hp raja sama abip juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
LATE!!! [END]
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU] [JADILAH PEMBACA YANG BIJAK!] [BIASAKAN TINGALKAN JEJAK SEPERTI VOTE!] Aku mencintai mu tapi aku tak berani mengucapkannya biarlah waktu yang bicara kepada mu. Aku hanya belum siap kehilangan mu. Aku mencintai mu dalam diam...