"Mau kemana lu?"teriak nayya saat melihat kembarannya menuruni tangan dengan sedikit berlari
"Mau jalan"balas abip santai
"Mau juga ujian dah jalan aja"protes nayya dengan mulut yang penuh dengan makanan ringan yang ia cemil sedari tadi.
"Ngiri ya? Bun,yah. Abip izin mau jelasin ke rani tentang permintaan bunda sama ayah"jelas abip
Sontak membuat nayya melotot.
"Iya bip silahkan. Kamu jelasin semuanya"ucap bunda lembut sambil tersenyum
"Iya bun"ucap abip bersalaman denga bunda serta ayahnya.
"Eh lu beneran mau jelasin?"tanya nayya sedikit berteriak
"Iya emang lu yang ga berani jelasin!!"
"B aja sih"kesal nayya
"Udah C gw!!"
"Bodo_-"
****
Kini abip dan rani baru saja sampai di salah Satu Mall di daerah jakarta. Abip dan rani berjalan bersampingan dengan tangan abip yang ia kaitkan dengan tangan rani.
Banyak pasang mata yang menatap mereka. Hal itu membuat rani malu akan tatapan mereka. Abip membawanya ke sebuah restoran sia saji yang berada di dalam Mall tersebut.
Kini abip sedang menungu pesanan makanannya datang. Di tengah keheningan abip dan rani. Abip menghelang nafas nya lalu memulai tujuan ia membawa gadis di sampingnya itu.
"Ran aku mau bilang sesuatu"ucap abip serius
"Apa?"heran rani menoleh dan melihat wajah abip yang tampak sepertinya sangat serius.
"Pas selesai acara nayya 1 minggu yang lalu,kami di buat pilihan oleh bunda dan ayah"jelas abip yang membuat rani mengerutkan dahinya
"Pilihan?"tanya rani dan abip menganguk, "pilihan apa?"lanjut rani yang kepo akan cerita abip
Telihat abip yang menghelang nafasnya kasar.
"Pilihan bahwa aku suruh memilih di hubungan kita, break atau putus"jelas abip yang membuat rani ternganga.
"Kenapa?"tanya rani lemas
Abip mengelus puncak kepala rani dengan lembut, "Kamu tau? Aku udah kelas 12 dan kini mendekati Ujian. Apa lagi satu mingu lagi aku USBN. Jadi bunda dan ayah menyuruh aku,raja bahkan nayya memilih salah satu dari kata itu"
"Dan kamu mau milih yang mana?"
"Aku ga akan putusin kamu"ucap abip mengelus kepala rani
"Kita Break"lanjut abip yang membuat rani menunduk.
Seperti di hantam pukulan yang dasyat. Hatinya yang terasa seperti di tusuk. Walaupun abip tak akan memutusinnya. Tapi kata Break ini membuatnya tak sangup menahan air matanya.
Abip yang melihat rani menunduk dengan mengalirkan air matanya pun memeluk rani dari samping. Menenangkan rani yang mulai menangis sesengukan.
"Udah ya jangan nangis. Hubungan Kita cuman break doang kok. Tenang aku ga akan ke cwe lain. Dan selama aku mendekati USBN bahkan UNBK aku harap kita jangan ketemu dulu. Mungkin aku akan hilang kabar. Hp ku 3 hari lagi akan di sita. Bahkan laptop dan segalannya. Begitu juga nayya"
"Terus kanay bakal milih apa?"ucap rani yang bergetar karna air matanya yang masih setia menangis sambil menatap abip lekat
Abip tersenyum, "Entah"balas abip mengedikan bahunya
Rani menghapus air matanya saat abip lagi lagi memeluknya dengan mencium puncak kepalanya dengan lembut.
"Hmm kalo raja? Apa hubunganya?"
"Karna raja udah kelas 9 dan ia akan melaksanakan ujian"
"Tapi janji ga akan ke cwe lain"ucap rani dengan mata yang berkaca kaca
Abip mengacak acak rambut rani, "iya janji"
Rani tersenyum lalu memeluk abip dari samping, "Rani pegang janji abip!"
Abip membalas senyuman rani dan mencium puncak kepala rani yang di baluti oleh hijab.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
LATE!!! [END]
Novela Juvenil[FOLLOW TERLEBIH DAHULU] [JADILAH PEMBACA YANG BIJAK!] [BIASAKAN TINGALKAN JEJAK SEPERTI VOTE!] Aku mencintai mu tapi aku tak berani mengucapkannya biarlah waktu yang bicara kepada mu. Aku hanya belum siap kehilangan mu. Aku mencintai mu dalam diam...