perasaan putra?

3.2K 170 2
                                    

"Maaf untuk semuanya. Makasih udah mau berjuang sendiri. Awalnya gw kira lu cuman main main dan ternyata lu beneran niat buat berjuang. Dan li harus tau saat pertama lu berjuang di situ gw juga berjuang. Gw tau gw terlalu takut buat ngadepin alin. Gw tau dia kejam tapi lu tenang dia udah bahagia sama pilihannya. Dan gw pengen jujur sama lu saat ini.

GW SUKA SAMA LU. Mungkin bagi lu ini mimpi tapi bener gw sayang,cinta sama lu. Sepenuhnya!!. Gw bisa buktiin itu. Gw tau dulu prinsip gw emang beda tapi gw sadar. Lu berjuang mati-matian. Sampe lu di sindir ma alin. Semuanya lu lewatin sendirian. Gw minta maaf baru kali ini gw sadar. Dan gw ga mau egois.

Gw suka sama lu. Gw mau kita buka lembaran baru"jelas putra panjang lebar

Nayya masing dengan posisinya yang tadi. Dia membeku. Saat ini ia engan untuk begerak,rasanya badanya susah di gerakan. Ia berusaha sekuat mungkin mengumpulkan nyawanya dan berubah posisi. Ia melepas gengaman putra.

"Sejak kapan?"ucap nayya yang sedari tadi diam

Tak di sangka oleh nayya. Banyak temanya yang sedang mengintip di belakang pintu kamar luthfi yang tempatnya tak jauh dari kamar nayya.

"Kan dah gw bil-"

"Oh"ucap nayya memotong ucapan putra lalu pergi ke lantai bawah.

Nayya sedikit berlari melewati anak tangga. Tapi ia berhenti karna ada teriakan dari lantai atas.

"Cieee....cie nayya"teriak para sahabat nayya serempak.

Hal itu membuat nayya pipi nayya memanas. Ia melanjutkan menuruni anak tangga dengan sedikit berlari menuju dapur. Ia mengambil beberapa cemilan di tangganya tak lupa 1 botol Tupperware berisi es jeruk yang ia buat tadi.

Ia berjalan santai menuju anak tangga dengan memakan cemilan yang ada di tanganya.

"Nay mau kemana?"pertanyaan itu membuat nayya memutar badanya menghadap ke arah sahabat sahabatnya.

"Kamar"ucap nayya memakan cemilanya lalu berjalan menunju kamarnya.

"Ikut"teriak putra yang terdengar nyaring di ruangan itu.

Lagi dan lagi nayya membalikan badanya dengan alis yang mengangkat sebelah dan menatap putra binggung, "Ngapain?"tanya nayya

Putra mengaruk tengkuknya yang tak gatal lalu cengengesan, "Ya mau ikut aja"

"Ngapain lu?"tanya abip dengan wajah penuh selidik

"Mau anu ya lu"ucap abip asal

"Njissss mesum"ucap nayya cepat sambil melempar makananya ke abip.

Abip malah memasang wajah watados.

"Pikiran lu udah ga suci"balas nayya berjalan ke lantai atas

Tawa mereka yang ada di ruang tamu pecah. Karna melihat ekspresi nayya yang amat lucu.

Tanpa di sadari semuanya putra pergi ke atas. Ia berjalan menuju kamar nayya. Saat sampai di depan kamar nayya. Ia mengecek ternyata pintunya ga di kunci. Alhasil ia memutuskan untuk masuk ke kamar nayya secara diam diam.

"Kenapa baru sekarang?

Kenapa ga dari awal?

Kenapa di saat ingin melupakan ia kembali?

Mengapa dia bisa membalasnya?

Bukan kah prinsipnya kita sama sama berjuang dalam diam. Dan bila jodoh alhamdulillah bila enggak ya ngak pa-pa?

Kenapa sekarang berubah?

Entah lah. Jangan jadi gila dah. Kumat dah"gumam nayya sedari tadi.

Senyuman putra memekar saat mendengar nayya berbicara tentang dia. Apalagi di dinding kamarnya banyak sekali foto cwo yang ia yakini adalah dirinya.

LATE!!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang