"Udahlah put hanya sementara ga selamanya"
"Tapi ga hubungan gw juga yang dia korbanin!! hubungan gw dah 1 taun setengah"
Syahdan menepuk pundak putra, "tenang nayya ga akan berpaling ke cwo lain. Percaya"
Kini mereka sedang menghibur putra. Entah putra berubah menjadi pendiam dan lebih memilih menatap kosong di hadapannya.
Putra berlari menuju parkiran dan segera mengegas motornya di atas rata rata. Para sahabatnya pun panik sendiri. Mereka segera mengambil motor masing masing lalu mengikuti putra dari berlakang.
Kejar kejaran sudah mereka lakukan sejak 1 jam lalu. Mereka memutari wilayah jakarta. Hingga tanggan mereka pegal dan capek. Mereka berhenti di depan caffe mungkin mereka sudah lelah. Bukanya mencari putra mereka malah mampir ke caffe itu.
"Istirahat lah masa ia ngejar dia mulu capek kampret!!"ucap yoga yang capek berkendara.
"Yaudah kita istirahat dulu"ucap kenath mendahului mereka memasuki caffe.
***
Putra kini mengendarai motornya di atas rata rata. Hingga ia berhenti di sebuah taman yang nampaknya jarang ada yang mengunjungunginya.
Putra turun dari motornya dan berlari menuju taman lebih tepatnya dekat danau yang berada di taman itu.
"Aaaaaaaa"Teriak putra dengan posisi terduduk di atas rumput. Seketika kakinya susah untuk menompang tubuhnya.
Putra mengacak rambutnya frustasi. Untung saja taman ini terbilang sepi bahkan tak ada satu orang pun di sana.
Awan yang tadinya saat ia du sekolah sangat cerah kini mendung dan pelahan mengeluarkan air. Hujan. Hujan semakin deras membuat putra semakin terbawa keadaan. Langit yang sepertinya mendukung dirinya untuk menangis.
"Arggggg!!! NAYYA GW SAYANG SAMA LU!! KENAPA LU PUTUSIN GW"teriaknya yang di barengi dengan petir yang membuat kesan semakin sedih.
Air matanya yang terus mengalir dengan air hujan yang ikut membasahi pipinya. Putra terduduk sambil memeluk kedua kakinya. Ia menangis dalam diam. Ia menangisi wanita yang selama ini berjuang bersamanya dan kini perjuangan itu hanya sia sia.
Walaupun nayya akan kembali kepadanya tapi ini membuatnya hampir kehilangannya.
Tak di duga ada seorang yang melihat keadaan putra saat ini. Seorang wanita dengan baju lengan panjang dan celana jeans robek-robek sambil membawa payung itu. Mendekati putra dan memayungi putra yang setia di sana.
"Hmm lu ngapain kenapa ujan ujanan?"tanya gadis itu dengan sedikit teriak karna hujan semakin deras
Merasa ada yang berbicara putra mengangkat kepalanya menatap wanita di depannya dari atas hingga bawah. Akhirnya putra berdiri.
"Lu kenapa ujan ujanan?"tanyanya kembali
"Kenapa emangnya?"tanya putra balik
"Gw nanya kenapa lu nanya balik?"teriakan kesal dari wanita itu
"Nama gw Chilla. Nama lu siapa?"
"Putra"jawab putra singkat padat dan jelas
"Lu punya masalah? Kenapa ujan ujanan dan kenapa lu nangis? Teriak teriak ga jelas?"cerocos wanita itu membuat putra terkekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
LATE!!! [END]
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU] [JADILAH PEMBACA YANG BIJAK!] [BIASAKAN TINGALKAN JEJAK SEPERTI VOTE!] Aku mencintai mu tapi aku tak berani mengucapkannya biarlah waktu yang bicara kepada mu. Aku hanya belum siap kehilangan mu. Aku mencintai mu dalam diam...