Denga penyamaran yang ia kenakan sekarang. Abip lolos masuk ke ruangan nayya. Ia mengunci pintu dan menyembunyikan kunci itu.
"Siapa kamu?" tanya Paman berdiri
"Maaf mau numpang kamar mandi sebentar" Ucap abip yang masih menyamar.
Abip masuk ke kamar mandi dan menganti pakaiannya, "Gila panas banget ya pakai ini. Kok cwe betah ya make kaya gini" heran abip lalu menganti dengan bajunya sendiri.
Abip keluar setelah menganti pakaianya lalu ia menghampiri paman yang sedang menatapnya kaget serta heran.
"Kamu??!" paman berlari menuju pintu berharap agar para Bodyguardnya bisa mengusir abip tapi hasilnya Nihil.
Paman mengecek jam yang berada di lengan kirinya. Ternyata sekarang sudah waktunya istirahat dan melaksanakan sholat. Pantas saja tak ada satu orang pun di sana.
"Segitu bencinya kah anda kepada saya sehinga anda ingin mengusir saya"kata abip menatap heran paman
"Dari mana kamu masuk?" tanya paman tegas
"Anda tak perlu tau saya datang dari mana yang seharusnya nanya saya kenapa anda membawa saudara saya pergi tanpa memberitahu saya terlebih dahulu!!"Ucap abip yang menghampiri nayya dan duduk di samping kanan ranjang nayya
Memegang serta menghelus pungung nayya dan menciumnya. Menangis di sampingnya,
Melihat itu paman mendekat ke ranjang kiri nayya dan berdiri melihat abip yang sudah meneteskan air matanya.
"Kenapa? Kenapa paman?!! Paman tega pisahin saya sama nayya!! Saat keadaan nayya lemah seperti ini!"
"Bukan begitu abip, hanya saja saya menuruti apa kata nayya"
"Tapi apa harus begitu?!"
"Saya tau nayya sudah memendam masalahnya sendiri"lanjut abip
"Iya sudah sejak ia putus dan putra dia jadi pendiam bahkan masalah satu per satu datang"
"Paman kenapa ga bilang abip saja?! Iya saya tau kita baru saja ketemu, setidaknya paman jangan seperti itu memisahkan kami"
Paman hanya terdiam. Perkataan abip memang tak sepedas perkataan luthfi kakanya. Tapi sangat menyentuh hantinya sehingga ia merasa bersalah.
Dari 2 saudara nayya memang abip lah yang sangat perhatian pada nayya. Luthfi memang perhatian tapi tak sepengertian abip.
Ya wajar saja abip adalah kembaranya jadi abip lebih mengerti dan paham.
"Nay lu kenapa sih jadi kaya gini!! Gw tau rasanya jadi lu dan gw juga ngerti itu!"
"Tapi kenapa lu ga ngomong sama gw sih kalo ada masalah!! Apa gunanya gw dalam hidup lu?? Apa gunanya gw dalam persaudaraan ini!!"
"Lu punya masalah cerita ga usah di pendam sendiri!! Gw tau rasanya patah hati! Gw tau rasanya di tingal dan gw tau rasanya di selingkuhin apalagi di tikung"
"Sepolos polosnya gw sama kata cinta tapi gw bisa rasain sekuanya!!.
Abip menangis membuat nayya ikut menangis karna memang nayya sedang dalam keadaan koma.
Menangis dalam keadaan koma memang sudah hal yang wajar.
Abip menghapus air mata nayya dan menghusap rambut nayya halus, " Jangan nangis gw ga suka. Gw lebih suka lu bangun sekarang juga! Mulai sekarang gw bakal ada di samping lu buat jagain lu di sini"
"Hah?!" kaget paman
"Kenapa paman?! Ga boleh? Saya juga berhak merawat nayya bukan!"
"Iya baiklah asal kamu janj-"
"Janji kok ga akan bilang ke semuanya. Abip bakal matiin hp abip selama abip di sini"
"Bagaimana dengan rani?" tanya paman berniat mengoda
"Biarkan saja dia" ucap abip
"Tidak tidak paman nanti saya akan izin denganya" lanjut abip tersenyum
"Baik lah"
Baru saja ingin mengajak nayya mengobrol. Hp nya sudah berdering menandakan ada yang menelpon
"Baru saja di bilang dia sudah nelpon duluan" canda paman
"Hehe" ucap abip mengaruk tengkuknya
Abip mengangkat telpon rani dengan tangan yang sebelah kiri masih setia mengengam tangan nayya.
"Hallo"
"Hallo kamu di mana sih?! Semuanya nyariin kamu tau!! Semuanya khawatir!!"
"Udah ngomongnya??! Bawel banget sih lu!! Gw ilang di cariin giliran nayya aja masa bodo"
"Bukan nya masa bodo bip. Lu mah kita aja lagi berusaha!!" saut putra
"Berusaha lu bilang? Lu semua aja sibuk sama urusan lu masing masing"
"Ya kan kita udah lapor polisi jadi kan kita tingal nungu kabar aja"
"Itu bukan berusaha G****k itu sama aja cuman minta bantuan kalo lu pada berusaha ga akan cuman diem nungu kabar Bangsat!!"
"Bip lu di mana pulang kita semua khawatir sama lu bip!"suruh luthfi
"Basi boy gw ga akan pulang!!"
"Kenapa sih? Kamu dimana?!"suara rani seperti menangis
Tut tut
Abip membuka aplikasi WhatsApp nya
Abipraya
Gw pergi dan lu ga usah nyariin gwAbip langsung mematikan hpnya.
" Ga terlalu kejam bip?"
"Ga kok paman santai aja"
"Berarti kamu siap kehilangan rani?"
"Yaps begitu, nayya dan rani masih pentingan nayya paman"
Paman tersenyum dan di balas senyuman dari abip
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LATE!!! [END]
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU] [JADILAH PEMBACA YANG BIJAK!] [BIASAKAN TINGALKAN JEJAK SEPERTI VOTE!] Aku mencintai mu tapi aku tak berani mengucapkannya biarlah waktu yang bicara kepada mu. Aku hanya belum siap kehilangan mu. Aku mencintai mu dalam diam...