"Hmm" gumam nayya yang perlahan terbangun
Abip yang memegang tangan nayya sambil tertidur pun terbangun saat mendengar gumaman nayya walaupun suaranya pelan.
Abip tersenyum saat melihat nayya yang mulai membuka matanya perlahan. Abip duduk dengan tegak mengelus puncak kepala nayya dan meneteskan air matanya.
Nayya membuka matanya dan melihat sekelilingnya. Lalu berakhir di abip. Ia melihat abip dengan senyuman. Tanganya yang perlahan menghapus air matanya abip yang sudah terjatuh.
"H-hy ja-ng-an na-ng-ngis bi-p" ucap nayya terbata bata
Abip tersenyum dan menghapus air matanya dan mencium tangan nayya.
"Gw kangen sama lu nay. Makasih lu udh bertahan" ucap abip tersenyum membuat nayya ikut tersenyum
"Ma-kas-sih"
"Sama sama"
Dokter datang setelah paman berlari memangilnya. Nayya di periksa setelah itu nayya di suruh istirahat.
"Lu istirahat dulu ya" ucap abip
Nayya cemberut, membuat abip bingung
"Kenapa?" heran abip
"Ba- ru jug-ga ban-gun, mas-sa ud-ah di-su-ruh tid-ur lag-gi"
Abip mengelus puncak kepala nayya gemas. Ia rindu masa begini. Tiba tiba pun nayya menangis membuat abip terbingung kembali
"Kenapa nangis?"
"Ma-af g-gw ud-dah nge-repo-tin l-lu sa-ma pam-man" ucap nayya
Abip tersenyum begitu juga paman. "Santay aja ngak papa elah"
"Iya nay gw papa kok"
"Mak-kas-sih ya"
"Santay aja"
"Yaudh tidur lagi sana"
"Hm"
Nayya pun mulai istirahat kembali, walaupun ia sudah tidur berbulan bulan.
****
Abip yang sudah lama tidak menyalakan hpnya pun kembali ia nyalakan. Melihat banyak notif hingga banyak pangilan yang tak terjawab.
"Ett buset dah hp gw lemot njir" gumam abip kesal
Ia membanting hpnya di sofa dan menghampiri paman yang sedang mengelus tangga nayya lembut. Abip menepuk pundak paman.
"Paman"
Paman menengok dan menghapus air matanya. Membuat abip tersenyum
"Paman menangis? Mengapa?"
"Paman terharu atas perjuangan nayya selama ini dan kamu yang selalu ada di samping nayya"
"Makasih paman. Saya juga sadar selama ini nayya menutupi lukanya dan memendam masalahnya sendiri"
"Nayya terlalu kuat bip"
Abip tersenyum lalu mengingat apa yang ingin ia lakukan tadi.
"Hp nayya mana paman?" tanya abip
Paman berfikir sejenak lalu mengambil barang di dalam tasnya lalu memberikan kepada abip.
"Kok hp nayya gapapa paman?"
"Paman juga ga tau bip,paman juga sempat heran"
"Kok bisa ya?"
"Tak tau"
Abip berjalan kembali ke sofa melihat hpnya yang masih lemot karna menetralkan chat dan lainya. Abip menyalakan hp nayya dan menyalakan data.
Seperti hp abip saat ini hp nayya pun ikut lemot karna itu. Abip hanya menaruh kedua hpnya di atas soffa. Sambil menungu abip melihat luar rumah sakit lewat jendela.
Melihat keindahan langit di luar sana. Perlahan air matanya terjatuh saat mulai mengingat, saat ia bersama dengan kekasihnya pada masa lalu.
"Lu kangen rani?" tanya nayya terbata bata
Abip menghapus air matanya lalu berbalikan badanya ke arah nayya dan berjalan. Ia mengambil gitarnya.
"Nyanyi?" ucap nayya yang senang
Abip menganguk dan mulai memetik senar gitar dan mulai menyanyi.
Inginku salahkan waktu
Yang menuntunku mengenalnya
Tinggalkan jejak sakitnya hingga bermalam-malamWalau manis sempat singgah
Tepat sebelum aku kalah
Dalam sesak hatiku selalu bertanyaMasihkah dia mengingatku?
Saat dia sendiri
Atau saat dalam dekap mesra kekasihnyaMasihkah ada namaku?
Di dalam hatinya
Terhapuskah semua jejak itu di benaknyaPekik hati makin lantang
Tertahan mulut yang terbungkam
Lantunkan bait-bait pahit yang letihkan hatiMentari kini hitam legam
Sepekat perih yang ku telan
Dalam sesak hatiku selalu bertanyaMasihkah dia mengingatku?
Saat dia sendiri
Atau saat dalam dekap mesra kekasihnyaMasihkah ada namaku?
Di dalam hatinya
Terhapuskah semua jejak itu di benaknyaAbip menghayati setiap liriknya hingga ia menangis. Air matanya tak dapat ia menyembunyikan kesedihannya. Ia ingin tau kabar pacarnya, yang entah pihak sana apa masih mengangapnya.
Nayya paham, ia juga merasakan yang sama dengan abip. Meningalkan orang yang mereka sayang. Nayya menghapus air matanya. Nayya tersenyum.
"Sorry"
"Untuk?"
"Karna gw lu jadi kesini" ucap nayya terbata
"Harus minta maaf? Udah kewajiban gw nay. Ga usah mikir yang aneh- aneh. Dengan lu sembuh gw udah seneng banget"
"Tapi lu relain ningalin rani di sana" ucap nayya terbata
"Buat lu kenapa ga?"
"Tapi kan ga gitu juga bip"
"Harus lu nanya kaya gitu? Harus banget kita bahas?"
"Bip"
"Sttt diem kita jalanin semuanya dari awal ok"
"Makasih"
Abip tersenyum dan mengacak puncak kepala nayya gemas.
"Cepat sembuh"
"Makasih kaka wk"
Nayya pun tersenyum dan mereka bercanda kembali.
"Kalian akan selalu bersama" ucap paman yang mengintip aksi mereka dari balik pintu.
*""***
Sorry baru bs next
Jan lupa ya
Biasa pasti tau wk
Tqtqtqtqtqtq
KAMU SEDANG MEMBACA
LATE!!! [END]
Novela Juvenil[FOLLOW TERLEBIH DAHULU] [JADILAH PEMBACA YANG BIJAK!] [BIASAKAN TINGALKAN JEJAK SEPERTI VOTE!] Aku mencintai mu tapi aku tak berani mengucapkannya biarlah waktu yang bicara kepada mu. Aku hanya belum siap kehilangan mu. Aku mencintai mu dalam diam...