Sejak saat itu nayya tak keluar kamar. Makan pun tak ia lakukan sejak pagi hari. Abip sudah khawatir. Ia sudah menyuruh putra untuk datang hanya saja ia belum datang juga.
"Abang"ucap seseorang yang tak lain adalah putra
"Lu ngagetin aja dah"
"Maaf"
"Buruan noh ade gw Kasian"
"Ya gimana bang?"
"Buruan sono"
"Iya"
Putra mengetuk pintu kamar nayya,
"Nayya keluar"teriak putra"Gah"
"Nay keluar...makan gih!!"
"Gah gah"
"Keluar atau gw dobrak?"ancam putra
Putra langsung mendobrak pintu kamar nayya hingga terbuka. Ia melihat nayya yang sudah lemas di atas kasur. Ia berlari ke arah nayya dengan membawa 1 bungkus makanan.
"Nay makan sekarang"
"Ga gw ga mau"ucap nayya pergi ke balkon rumahnya dan duduk di sana.
"Makan"ucap putra dingin lalu menghampiri nayya
"Ga gw bilang"ucap nayya memalingkan wajahnya
Muka nayya sudah pucat,terlihat sangat lemas. Putra pun membuka bungkus makanan itu lalu menyuapi nayya.
"Aaa buka mulut lu"
"Ga"
"Nay BUKA!!"paksa putra
Nayya hanya menuruti saja. Ia mengunyah makanan secara pelan. Sesekali ia mencuri pandangan ke arah putra. Putra yang sangat dingin saat ini. Nayya menghelangkan nafasnya kasar.
Tangan putra masih setia menyuapi nayya. Di tengah tengah itu nayya membuka suaranya.
"Ga sama salma?"tanya nayya pelan namun masih bisa terdengar oleh Putra
"Ga gw mau jaga lu"
"Abis di baperin lalu di tingal pergi"batin nayya
"Oh"
"Put gw boleh nanya?"tanya nayya menatap putra
Putra menengok ke arah nayya dengan wajah dinginnya. Mata mereka bertemu nayya sangat rindu masa dimana dirinya dan putra menghabiskan waktunya untuk berpacaran.
Nayya tersenyum lalu memalingkan wajahnya, "Di sini tempat di mana lu memulai semuanya dan gw harap di sini juga lu akan mengakhiri semuanya"ucap nayya menahan air matanya
"Gosah Nyarii Topik Buat Berantem, Kalo Mao Pergi Yaa Tinggal Pergi Ajah"ketus putra
Deg
"Dia emang minta gw pergi"batin nayya
"Gw ga bermaksud kok...gw cuman mau satu hal lu yang memulai dan lu harus yang mengakhiri"
"Ga akan!!"
"Gw cape put!! Lu harus ngertiin gw...lagi pula dah ada salma kan"ucap nayya menghapus air matanya yang tadi sempat jatuh saat mengucapkan nama 'salma'
"Gw ga suka sama dia"
"Jelas? Kaliatan put lu bolos buat berduaan,lu jemput dia? Lu perhatian? Apa itu kurang? Gw tau lu suka sama dia"
"Ga nay"
"Ga salah lagi maksud lu"ucap nayya
"Gw tau selama ini gw yang salah.....salah terlalu percaya sama lu....terbukti kan dulu gw ga minta janji gw hanya minta bukti. Dan saat ini terbukti bukan?"
"Terkadang wanita menangis bukan karna ia takut kehilangan hanya saja ia mengeluarkan semua kekesalan yang ada di dalam dirinya
Gw sayang sama lu cuman gw sadar diri lu lebuh milih dia di banding gw.
Gw ga akan ngangu lu kalo emang lu bahagian sama Dia"
"Gw ga bermaksud nay"batin putra
"Nay hubungan itu butuh kepercayaan dan gw mohon percaya sama gw"ucap putra
"Gw ga bisa bertahan lagi put....hati gw udah cukup tersakiti"
"Nay"lirih putra
"Udah lu bahagia aja ma salma ga usah ngurusin gw...gw bisa bahagian kok. Walau sulit"gumam nayya saat di 2 kata terakhir
"Nay"pangil putra dan membuat nayya menatapnya dengan sendu
"Haha cengeng ya"gurau nayya menghapus air matanya
"Sekarang udah jam set 12 lu pulang gih dah malem"usir nayya halus
Nayya berdiri dan mencium pipi putra.
"Angep aja yang terakhir"ucap nayya lalu mendorong tubuh putra keluar kamarnya.
Nayya kembali mengunci pintu kamarnya. Ia merebahkan badannya dan mulai menangis.
"Raga kita memang terpisah tapi hati kita masih menyatu. Biarpun ruang dan waktu membatasi tapi sayang dan cinta ini takkan terbatas.
Tau ga kenapa air keringat dan air mata rasanya asin? Karna sebuah perjuangan tidak mengenal rasa manis:)
Kadang aku bingung
apa yang harus aku lakukan tetap berjuang dan berharap atau berhenti dan melepas🙂.Cinta hadirr karna perkenalan,bersemi karna perhatian,bertahan karna kesetiaan namun cinta bisa gugur karna kebohongan🙂🍂"
"Sakit tapi tak berdarah"
"Sahabat bisa nikung juga toh?"nayya tersenyum miring
"Temen tapi bangsat"
"Gw benci keadaan dimana gw ga bisa ngendaliij semuanya"ucap nayya mengusap wajahnya kasar
"Hiks hiks bunda ayah...nayya butuh kaliann...hiks...nayya cengeng bun yah"
Tiba tiba lampu di kamar nayya mati. Sontak membuat nayya ketakutan. Ia menutupi wajahnya dengan guling. Ia takut dengan kegelapan bahkan sangat takut.
Pas saat ini waktu menunjukan jam 00.00 dan karna nayya sering menonton film horor jadi ia takut bila ada hantu yang memegang kakinya.
Dan
Krek
"Setannnnn"teriak nayya ketakutan
Kaki nayya di pegang oleh seseorang. Nayya yang ketakutan hanya memberontak di atas kasur. Tiba tiba ada sebuah pelukan yang memeluk tubuhnya.
\\\\
KAMU SEDANG MEMBACA
LATE!!! [END]
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU] [JADILAH PEMBACA YANG BIJAK!] [BIASAKAN TINGALKAN JEJAK SEPERTI VOTE!] Aku mencintai mu tapi aku tak berani mengucapkannya biarlah waktu yang bicara kepada mu. Aku hanya belum siap kehilangan mu. Aku mencintai mu dalam diam...