Tiga belas tahun yang lalu
Dua bulan sebelum akhir tahun ajar pertama sekolah menengah atas.
"Tolong jangan berisik!"
Mereka bertemu pandang.
Byun Baekhyun langsung menutup novel yang sedang di bacanya segera ketika mendengar bentakan itu, begitu pula dengan beberapa teman sekelasnya yang ada di hadapannya.
"Iyang ~ Chanyeol-ie, mengagetkan saja." Kelompok perempuan di hadapannya itu tertawa manja.
Baekhyun melirik lelaki itu yang kini sedang menatapnya dengan tajam.
Kenapa dia yang di tatap seperti itu, hah!?
Dia mengalihkan pandangannya keluar jendela yang berada di sampingnya.
Dia hanya membaca novelnya dengan tenang, tahu!?
Baekhyun menghela napasnya lalu termenung memandang langit biru yang cerah di hari itu.
"Sudah cepat kembali belajar! Kalian mau guru Song datang kembali ke sini karena kita berisik?"
Park Chanyeol melirik kembali perempuan yang kini sedang memandang langit cerah di luar lalu mengalihkan pandangannya dan belajar kembali seorang diri sesuai dengan perintah sang guru.
Mereka sama saja-
Baekhyun melirik lelaki itu.
- Sama-sama sampah.
....
....
Tahun ajar kedua tingkat sekolah menengah atas.
Baekhyun membaca lembaran kertas yang di tempelkan di dinding pengumuman. Matanya bergerak dengan perlahan mencari namanya di kertas bagian atas di dinding pengumuman kedua.
Byun Baekhyun, Byun Baekhyun - ucapnya dalam hati menyebut namanya.
Dia menemukan namanya di kertas di ujung dinding itu dan tersenyum tipis ketika melihat bahwa letak kelasnya berada dekat tangga. Dia bisa segera pergi dari kelasnya ketika istirahat atau pulang nanti. Dia membaca kembali nama-nama yang satu kelasnya mencari teman kelasnya yang dulu- meskipun hal ini dia tidak butuhkan, namun dia ingin tahu.
Baekhyun langsung berhenti membaca ketika satu nama tertulis disana.
Park Chanyeol.
Dia menghela napasnya ketika melihat nama itu satu kelas dengannya.
"Sepertinya, kali ini tidak akan mudah lagi."
Baekhyun berjalan menuju kelasnya dengan berat hati.
Kenapa dia harus satu kelas lagi dengan lelaki itu? Dia mengeluh dam hati.
Sebenarnya bukan masalah besar, namun dia akan sangat risih. Dia tidak menyukai lelaki seperti Park Chanyeol itu - mengingatkannya dengan sang Papa. Dia benci dan muak dengan lelaki seperti itu. Penggaet perempuan. Tukang selingkuh. Tidak menepati janji. Tak bertanggung jawab. Meskipun sebenarnya dia tidak tahu lelaki itu seperti itu atau tidak, namun dia sudah mengetahuinya dari gelagatnya.
Baekhyun membuka pintu kelasnya dan melihat ruangan itu masih kosong. Tentu saja, ini masih setengah tujuh sedangkan sekolah mulai masuk setengah delapan. Baekhyun langsung berjalan menuju meja yang berada di belakang ketiga ruangan itu yang dekat jendela. Dia menarik kursi kemudian meletakkannya di atas meja lalu menenggelamkan kepalanya di atas tas setelah duduk di bangkunya.
Ah, dia masih sangat mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You
FanfictionBisa di bilang. Dirinya sangat bodoh. Mengejar orang yang jelas-jelas sudah membohonginya selama dua belas tahun lebih. Namun dia tidak peduli itu. Karena dia selalu mengejar. Mengejar perempuan itu yang selalu menghindarinya- - Sejak awal mereka me...