27

417 41 2
                                    

Entah bagaimana mereka selalu tak sengaja bertemu lagi beberapa hari kebelakang ini, hingga tanpa sadar itu menjadi sebuah kebiasaan untuk bertemu satu sama lain.

Seperti hari ini.

Mereka berbicara dengan santai tentang kehidupan masing-masing, terkadang meminta pendapat dan saling mendengarkan.

Chanyeol cukup nyaman dengan hal ini, dan baginya, ini bukanlah hal yang buruk.

Dan ini semua membuatnya lupa dengan masalah awal kenapa mereka dapat berpisah.

Dia tersenyum pada Ji Hyo dengan lembut, membuat perempuan itu sedikit terkejut melihatnya.

"Ada apa ini? Kenapa kamu tersenyum seperti itu padaku?"

Chanyeol terkekeh pelan lalu menjawab, "Aku hanya sedang berpikir, kenapa aku melepasmu dan mengejarnya lagi, ya?"

Ji Hyo terdiam mendengar itu. Sejujurnya dia merasa tak nyaman dengan apa yang dikatakan oleh Chanyeol, namun dia tetap diam.

Dia lupa, bahwa mereka bukanlah sepasang kekasih yang akan menikah lagi.

"Padahal kamu selalu ada disisiku, tapi aku malah berpaling darimu dan mengejarnya yang membuangku dengan mudahnya."

Ji Hyo tersenyum miris dan berbisik, "Bodoh."

Chanyeol tertawa mendengar itu, "Ya, aku memang bodoh."

"Kenapa kamu tiba-tiba mengatakan hal ini? Padahal kamu bersikeras untuk tak pernah menceritakan masalahmu dengan perempaun itu."

"Aku hanya sedang berpikir apa yang pernah dikatakannya padaku."

Bahkan ketika lelaki itu bersamanya, dia masih memikirkan perempuan itu.

"Lalu, apa mau-mu mengatakan itu padaku?"

Chanyeol menyandarkan punggungnya pada kursi dan menatap perempuan itu dengan merasa bersalah. Suara perempuan itu berubah jadi dingin ketika mengatakan itu.

"Maaf, aku hanya sedang berpikir, apakah yang aku lakukan sudah benar atau salah?"

"Sebuah pemikiran sia-sia."

Chanyeol mengerutkan dahinya dan membiarkan perempuan itu melanjutkan perkataannya.

"Jika kamu bertanya padaku, maka aku akan menjawabnya, salah. Kamu salah memilih meninggalkanku dan mengejar perempuan yang sudah pasti tidak mencintaimu lagi itu."

"Lihat saja apa yang perempuan itu lakukan selama ini? Dia bahkan tak pernah menemuimu sebentarpun dan aku yang selalu ada disampingmu."

"Kamu salah, karena jelas-jelas perempuan itu membuangmu, namun kamu tetap mengejarnya bagai orang bodoh."

Chanyeol mengangguk, membenarkan apa yang dikatakan perempuan itu.

"Tapi itu jawabanku."

"Jika kamu mencari jawaban akan pertanyaan itu dari orang lain, maka kamu salah."

"Itu adalah pertanyaan yang sia-sia."

"Pertanyaan itu, harus dijawab oleh diri kamu sendiri."

Chanyeol mengerti dengan apa yang dikatakan perempuan itu. Dia mengerti dengan baik, bahkan setelah pamannya menasehatinya waktu itu.

Namun dia tetap tak menemukan jawabannya.

Dia bingung.

Dia terjebak antara masa kini dan masa lalu.

Dia tidak tahu jawabannya.

Meskipun dia menyakini salah satu jawaban yang dipegangnya, itu akan hancur tak lama kemudian.

Itu sangat lemah.

Dia membutuhkan sesuatu yang dapat menguatkan apa yang dipilihnya.

Namun dia tidak tahu apa itu

Chasing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang