Baekhyun berpaling dari kejadian itu. Dia kembali melangkah ke arah sebaliknya dari mereka yaitu menuju pintu lift bagian timur.
Dia tidak menyangka akan secara tidak sengaja melihat mereka berdua. Orang yang sangat di hindarinya dalam waktu bersamaan.
Chanyeol dan Ji Hyo.
Baekhyun menghela napasnya panjang kemudian menghirup udara kembali dengan perlahan.
Dadanya sangat sakit.
Dia memukul dadannya dengan pelan agar rasa sesak yang tiba-tiba muncul ini tak terlalu menyakitkannya, kemudian dia berbisik pada dirinya -
"Kamu sendiri yang meyakinkannya, kenapa kamu merasakan sakit melihat itu?"
"Bodoh."
*
Kyu Han menatap perempuan di hadapannya dengan dingin. Terlihat sekali dengan jelas bahwa perempuan itu tak menyukainya dan Baekhyun yang kini berada di ruangan itu. Dia melengoskan kepalanya ketika mata mereka bertemu kemudian melangkah menjauh dan duduk di sofa yang ada disana.
"Sehun mengatakannya padaku, setelah akhirnya aku bujuk dengan susah payah dia akhirnya mengatakannya."
"Maaf membuatmu jadi salah paham seperti ini. Aku tidak ada niatan sama sekali untuk bersama Sehun atupun mencintainya. Sehun hanyalah seorang yang tak sengaja aku jadikan teman."
"Tidak lebih dari itu."
Lu Han menatap tajam perempuan yang duduk di samping ranjang rawatnya, "Apa buktinya?"
"Kamu bisa melihat aku dimana sekarang. Itulah jawabanku."
"Apa maksudmu?"
Baekhyun menarik napasnya, "Maksudku, untuk apa aku berada disini, berusaha merubah pemikiranmu, ketika aku mencintai Sehun?"
"Jika aku mencintai Sehun, aku tidak akan berada disini dan bersusah payah membuatmu percaya dengan apa yang aku ceritakan."
"Sehun, meskipun kita teman, dia tetaplah orang asing bagiku. Dia hanya kebetulan tahu tentang diriku dan hanya itu."
"Tahu tentang dirimu?"
Baekhyun tak menanggapi perkataan perempuan itu. Dia mengalihkan pandangannya dan kedua tangannya yang berada di pangkuannya mengeratkan tautannya satu sama lainnya.
"Aku tidak terlalu menyukai diriku yang menceritakan masalah diriku sendiri kepada orang lain." Dia tersenyum tipis. "Namun waktu kuliah, aku suka menulis cerita fiksi."
"Namun, itu tidak sepenuhnya fiksi."
"Karakter yang aku buat selalu saja mirip denganku, mulai dari sifatnya, lalu tingkah lakunya."
"Di antara beberapa cerita yang aku buat, ada satu yang aku buat dari pengalaman hidupku sendiri, namun aku menulis informasinya sebagai pengalaman orang lain."
"Jika kamu sudah bersama dengan Sehun cukup lama, mungkin kamu pernah dengar dia bercerita tentang ceritaku yang berjudul Again and Again,"
Lu Han mengerutkan dahinya mendengar perkataan di kalimat terakhir perempuan itu.
Rasanya dia pernah mendengar Sehun becerita tentang itu.
"Itu adalah sebuah cerita dimana hampir sebagiannya adalah pengalaman hidupku."
"Dan yang lainnya adalah harapan kosongku "
"Aku tidak akan menjelaskan masalahku padamu, karena itu tidaklah penting bagi siapapun."
"Namun jika kamu ingin tahu, kamu bisa membaca ceritaku."
Baekhyun tersenyum tipis, kemudian bangkit dari duduknya. "Aku tidak menyarankan dirimu untuk membacanya, karena itu hanyalah sampah."
"Kyu Han, ayo kita pulang."
Kyu Han langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri Baekhyun. Dia memeluk lengan perempuan itu, kemudian pergi dari sana setelah mengucapkan selama tinggal dengan sopan.
"Baekhyun, apakah kamu yakin?" Tanya Kyu Han ketika mereka sudah berjalan menjauh dari ruang rawat itu.
Baekhyun menundukkan kepalanya menatap putranya yang bergelayut pada lengannya. Dia tersenyum, kemudian mengusak kepala anaknya itu.
"Jika itu bisa memperbaiki hubungan mereka, mengapa tidak?"
"Lalu bagaimana denganmu?"
Baekhyun mengalihkan pandangannya menatap kedepan, lalu menjawab dengan gumaman "Aku tidak yakin."

KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You
FanfictionBisa di bilang. Dirinya sangat bodoh. Mengejar orang yang jelas-jelas sudah membohonginya selama dua belas tahun lebih. Namun dia tidak peduli itu. Karena dia selalu mengejar. Mengejar perempuan itu yang selalu menghindarinya- - Sejak awal mereka me...