18

477 47 0
                                    

Chanyeol benar-benar berada di dalam titik terendahnya sekarang. Apapun yang dilakukannya terasa tidak benar dan dia tak tahu dimana letak apanya yang salah. Dia semakin kacau ketika lembaran-lembaran tugasnya yang seharusnya selesai dengan cepat dan mudah, kini malah sangat lama dan ribet.

Chanyeol menghela napasnya lelah lagi.

Suster Ohm yang kini menjadi asistennya untuk membantu menatapnya dengan cemas. Pekerjaan yang Chanyeol ambil adalah pekerjaan yang krusial, dimana kita harus bisa menjaga perasaan kita sendiri hingga tidak terkena efek dari pasien yang konsultasi dan begitu pula sebaliknya, jangan sampai dia membuat pasiennya malah bertambah beban karenanya.

Namun dokterpun manusia.

"Dok, bagaimana hari ini kita selesaikan sekarang saja?"

Chanyeol menghentikan langkahnya yang berjalan menuju ruang kerjanya untuk kembali setelah menemui beberapa pasiennya yang di rawat, lalu menatap susternya. "Apakah saya sangat buruk?"

Suster Ohm mengangguk, "Biar Dokter Jun yang mengabil alih, saya yakin beliau tidak masalah karena anda sudah sering membantunya bertukar jaga."

Ya, mungkin saran susternya itu benar.

"Baiklah, mohon bantuannya untuk menghubungi Dokter Jun, saya akan kembali ke ruang kerja saya terlebih dahulu."

Chanyeol membungkukkan badannya sekilas kemudian melanjutkan langkahnya menuju ruang kerjanya untuk bersiap-siap pulang ke apartemennya.

Setelah memasukan beberapa berkas kedalam tas kerjanya, dia mengambil jasnya dan melepas snelinya, lalu keluar dari ruangan itu.

Sudah hampir satu tahun.

Dia tidak menyangka dirinya cukup nyaman bekerja ditempat yang barunya ini.

Meskipun rumah sakit ini bukanlah rumah sakit besar, dia menyukainya.

Chanyeol menatap gedung rumah sakit tempatnya bekerja sekarang ini ketika sudah berada di luar gedung, kemudian dia berjalan menuju parkiran dimana mobilnya berada.

"Dia ingin bunuh diri?"

"Ya."

"Karena itu dia memakai baju lengan panjang kemarin kita bertemu."

"Kyu Han, mungkin nanti akan sedikit masalah di dalam, kamu jangan khawatir, apapun yang terjadi, aku baik-baik saja."

"Baekhyun -"

Chanyeol menghentikan langkahnya yang akan memasuki are parkiran rumah sakit itu. Tubuhnya membeku dan jantungnya berdegub dengan kencang.

Dia yakin dia tidak salah mendengar. Dia sangat mengenal suara perempuan itu, terlebih lagi ada yang memanggilnya dengan nama itu.

Chanyeol langsung memandang sekitarnya, namun dia tak dapat menemukannya.

Matanya bergerak dengan gusar, namun tak kunjung menemukannya.

Chanyeol terdiam di tempat.

Dia tidak menemukannya.

Mungkin, rasa ini sudah menggerogitinya hingga dia berhalusinasi.

Dia butuh istirahat.

Chasing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang