Chanyeol memejamkan matanya dengan erat dan berusaha untuk tidur karena waktu sudah menunjukkan tengah malam.
Namun dirinya kembali membuka matanya dan menatap langit kamarnya dengan dahi berkerut dalam.
Dia masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya tadi siang.
Dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh anak itu.
Namun sebagian dari dirinya mengatakan bahwa itu adalah benar. Apa yang dikatakan oleh anak itu adalah kebenaran, meskipun tidak ada bukti yang dapat membetulkan itu secara pasti.
Ya, tidak ada, kecuali perempuan itu mengatakannya padanya.
Dia mungkin bisa percaya.
Chanyeol menghela napasnya, kemudian menggulirkan tubuhnya miring ke kanan dimana sebuah kaca besar menjadi jendela kamarnya.
Haruskah dia menanyakan hal itu padanya?
Jika memang itu adalah kebenarnya, apa yang akan dilakukannya?
Bertanggung jawab?
Bertanggung jawab atas apa?
Jika itu benar memang putrinya, dia harus bertanggung jawab apa pada putrinya yang telah tiada di dunia ini?
Namun dia ingin tahu.
Dia ingin tahu, meskipun hanya sebentar dan dirinya tak mengetahui atas kehadirannya, dia ingin tahu.
Dia ingin tahu bagaimana rupanya anaknya dengan perempuan itu.
Dia ingin tahu seperti apa anaknya itu.
Dia ingin tahu bagaimana tingkah laku dan sikap anaknya itu.
Apakah dia seperti dirinya?
Apakah dia seperti Baekhyun?
Ataukah perpaduan antara dirinya dengan Baekhyun?
Dia ingin tahu.
Chanyeol memejamkan matanya dan berharap esok hari datang dengan cepat.
Karena dia ingin menanyakannya ada perempuan itu.
Seperti apa anak mereka?
*
Baekhyun diam mendengar penjelasan Kyu Han. Dia menyisir rambutnya ke belakang lalau mengalihkan pandangannya dari putranya itu.
"Kenapa kamu memberitahunya?"
Kyu Han menegakkan tubuhnya ketika akhirnya Baekhyun mulai bicara setelah dia menceritakan apa yang dia lakukan kemarin pagi ini.
"Aku hanya berpikir, ini adalah waktu yang tepat memberitahunya."
"Dan kenapa kamu bisa berpikir seperti itu?"
Kyu Han menghela napasanya, "Lalu menurutmu kapan waktu yang tepat memberitahunya? Meskipun Lilith sudah tidak ada disini, dia masih berhak tahu Baek."
"Aku tahu, aku mengerti, tapi kenapa kamu memberitahunya sekarang, bukan aku sudah mengatakannya akan memberitahunya nanti?"
"Dan nanti itu kapan? Saat dia sudah menikah dengan adikmu itu? Atau saat dia sudah berpasangan dengan orang lain?"
Baekhyun berdecak kesal, "Kyu Han!"
"Baek, kenapa kamu selalu bersikap membingungkan seperti ini?"
"Kenapa kamu selalu membuat rumit segala hal yang sudah terlihat jelas semestinya?"
"Chanyeol masih mencintaimu, tak peduli dengan perkataanmu yang bilang bahwa selama dua belas tahun lebih itu kamu hanya berpura-pura mencintainya!"
"Tak peduli setelah kamu memutuskan hubungan kalian secara sepihak dan membuatnya lupa ingatan sementara!"
"Kenapa kamu sangat sulit untuk menerima cintanya Chanyeol padamu?"
"Kenapa kamu mengelak dan terus mengatakan kamu tidak mencintainya, padahal dengan jelas-jelas kamu mencintainya!"
"Jika kamu tidak mencintainya, kenapa kamu mendekatinya saat dia lupa ingatan? Bukankah itu salah satu cara yang mudah membuat kalian putus hubungan?"
"Jika kamu tidak mencintainya, kenapa kamu selalu mencari-carai keberadaannya, kabarnya, info tentangnya?"
"Jika kamu tidak mencintainya, kenapa kamu selalu terlihat sangat sedih setiap melihay foto-foto kalian saat bersama dulu!?"
Baekhyun mengepalkan kedua tangannya yang berada disamping tubuhnya kemudian mendengus kasar dan pergi dari tempat itu.
Dia tidak dapat mengatakan apapun soal itu, karena semuanya benar.
Dia membuat sesuatu yang sebenarnya mudah di selesaikan menjadi rumit dan membingungkan seperti ini.
Hingga dia sendiri lupa apa masalahnya yang membuat dirinya bersikap seperti ini.
*
A/N:
Aku gak tahu kenapa, setelah mendengar lagu ini di insta live Baekhyun kemarin dan mencari terjemahan liriknya, aku merasa sebagian liriknya menceritakan apa yang terjadi disini, ini sangat kebetulan yang luar biasa wkwkwkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You
Fiksi PenggemarBisa di bilang. Dirinya sangat bodoh. Mengejar orang yang jelas-jelas sudah membohonginya selama dua belas tahun lebih. Namun dia tidak peduli itu. Karena dia selalu mengejar. Mengejar perempuan itu yang selalu menghindarinya- - Sejak awal mereka me...