45

577 55 2
                                    

"Aku sudah melakukannya." Byun Jin Ki memutar kursi yang di dudukinya ke belakang - menghadap kaca besar yang ada di kantornya itu untuk menatap pemandangan di malam hari itu - ketika sambungan teleponnya akhirnya tersambung.

Dia munggu jawaban dari sebrang telepon di tangan kanannya dan tak lama kemudian dia mendengar dengusan dan sebuah tawa kecil.

"Apakah akhirnya kamu tidak keras kepala lagi?"

"Setelah sekian lama akhirnya kamu melakukan apa yang harusnya kamu lakukan untuk anakmu sendiri."

"Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba?"

Jinki menumpukkan kaki kanannya ke atas kaki kirinya dan menyandarkan badannya dengan nyaman ke punggung kursinya. Dia tidak menjawab pertanyaan mantan istrinya itu dan diapun tidak ada niatan ingin menjawabnya.

"Lalu bagaimana dengan keluarga Park?"

"Aku sudah berbicara dengan mereka. Keputusan tetap ada di tangan mereka."

Kibum mengakhiri makan siangnya yang sedikit telat, kemudian melirik ponselnya yang ada di atas meja. "Bukankah disana sudah sangat malam? Apakah kamu masih bekerja?"

Kibum mengambil gelas minumannya dan meminum air mineralnya. Matanya melirik ponselnya ketika tak ada jawaban dari mantan suaminya itu  kemudian dia mengerutkan dahi.

"Jin Ki?"

"..."

"Ki?"

Jin Ki menarik kedua sudutnya tipis mendengar perempuan itu memanggil namanya seperti dulu. Perempuan itu masih sama seperti dulu, namun dia tahu perasaannya tidak sama.

"Jangan terlalu sering bekerja hingga larut malam, ingat kamu sudah tidak muda lagi."

"Katakan itu pada dirimu sendiri."

Kibum tertawa, lelaki itu masih tahu saja akan kebiasaan buruknya.

"Setidaknya aku memiliki waktu yang lebih banyak untuk istirhat dari pada kamu."

"Bagaimana dengan Baekhyun? Kau sudah bertemu dengannya?"

"Ya. Aku berbicara dengannya."

"Bagaimana?"

Jin Ki mendengus, "Seperti biasanya, aku tidak bisa bicara baik dengannya."

Kibum tersenyum tipis mendengar itu, "Aku juga."

"Setidaknya dia merasa nyaman denganmu untuk bercerita walaupun sedikit, beda denganku." Jin Ki tersenyum miris ketika mengingat waktu akhirnya dia bertemu dengan Baekhyun kembali. "Sepertinya temboknya semakin tinggi dari yang waktu dulu."

"Tapi dia masih mengakui keberadaan dan statusmu sebagai Papanya - sebagai orang tua kandungnya."

"Tidak apa, jangan terlalu terburu-buru dan memaksanya. Aku akan mencoba berbicara dengan Baekhyun nanti."

Jin Ki mengangguk. Lalu dia ingat sesuatu.

"Kamu tahu Baekhyun punya anak?"

Kibum diam mendengar pertanyaan itu untuk beberapa saat, kemudian menjawab, "Ya."

"Siapa Papanya? Dia sudah besar, kapan Baekhyun hamilnya?"

Kemudian Kibum mengerutkan dahinya, "Baekhyun tidak menceritakan hal lain?"

"Dia hanya bilang akan tinggal di sini beberapa bulan atau tahun." Jawab Jin Ki.

Kibum menghela napasnya, dia tidak tahu ini hal baik atau buruk, namun Jin Ki berhak tahu, "Anaknya Baekhyun sudah meninggal satu tahun yang lalu. Ketika dia pergi dari Korea dan datang kesini dia sedang hamil."

Jin Ki terkejut mendengar itu, "Meninggal?"

Kibum mengangguk, "Ya."

"Mungkin anak yang kamu maksud itu anak angkatnya - Kyu Han. Dia tidak akan bercerita apapun tentang anak angkatnya itu." Lanjut Kibum.

"Yang aku tahu, Kyu Han itu anak yang kabur dari sindikat penjual anak dari Rusia yang akan transaksi disini."

"Dan Baekhyun tidak sengaja bertemu dengannya, kemudian mengangkatnya jadi anak."

"Mungkin ada sesuatu di dalam diri Kyu Han yang membuat Baekhyun mengangkatnya jadi anak. Aku cukup kesulitan ketika membantu anak itu menangani berkasnya."

"Tapi Minho dapat membantumu kan?"

"Tentu saja, anak itu selalu dapat di andalkan dimanapun dan kapanpun."

Jin Ki mengangguk puas mendengarnya. "Bagus, kalau begitu."

"Madame, semuanya telah siap, apakah kita akan melakukannya hari ini?" Jin Ki diam tak mengatakan apapun lagi ketika mendengar suara orang yang berbicara Italia dan membiarkan Kibum untuk berbicara dengan orang itu.

Kibum kembali ke ponselnya setelah berbicara dengan orang itu dan berkata, "Aku harus pergi sekarang, ada yang harus aku urus disini."

"Baiklah, kabari aku jika semuanya telah beres."

"Siap Boss!"

Chasing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang